{"title":"Dampak Pertambangan Batubara Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan","authors":"J. N, K. R. I. Merang","doi":"10.31629/JUAN.V8I2.2679","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan dalam kajian penelitian yaitu bagaimana dampak pertambangan batubara bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Metode penelitian yaitu kualiatif deskriptif, dengan informan penelitian mencakup Kepala Desa Apung, Sekertaris Desa Apung, Tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Apung. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yaitu reduksi data, penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Keabsahan data meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode, dan perpanjangan waktu penelitian. Dampak pertambangan batubara bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Apung yaitu keberadaan pertambangan batubara memberikan dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat Desa Apung mencakup tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dengan cara memberikan bantuan: (1) budidaya ayam dan ikan lele, (2) memberikan bibit jeruk kepada masyaraat petani(3) memberikan bibit singkong gaja, (4) memberikan bantuan air bersi (penampung air), (5) memberikan bantuan sosial berupa sembako, (6) membangun inprastruktur berupa jalan dan infrastruktur, berupa perbaikan badan jalan desa, membuat jalan antara desa dan membangun lapangan olahraga, (7) memberikan bantuan pada kerja bakti/umum di desa Apung. Dampak positif selanjutnya yaitu meningkat usaha masyarakat lokal yaitu usaha sembako terus melonjak naik dan toko/atau jualan, meningkatkan usaha depo air, dan membuka usaha ketring. Dampak negatif adanya perusahaan pertambangan yaitu, penebangan hutan, hilangnya flora dan fauna, lahan untuk kegiatan pertanian berkurang, pencemaran terhadap beberapa aliran air, debu atau polusi udara, dan terjadinya sengketa lahan antara masyarakat.","PeriodicalId":196815,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31629/JUAN.V8I2.2679","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Permasalahan dalam kajian penelitian yaitu bagaimana dampak pertambangan batubara bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Metode penelitian yaitu kualiatif deskriptif, dengan informan penelitian mencakup Kepala Desa Apung, Sekertaris Desa Apung, Tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Apung. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yaitu reduksi data, penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Keabsahan data meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode, dan perpanjangan waktu penelitian. Dampak pertambangan batubara bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Apung yaitu keberadaan pertambangan batubara memberikan dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat Desa Apung mencakup tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dengan cara memberikan bantuan: (1) budidaya ayam dan ikan lele, (2) memberikan bibit jeruk kepada masyaraat petani(3) memberikan bibit singkong gaja, (4) memberikan bantuan air bersi (penampung air), (5) memberikan bantuan sosial berupa sembako, (6) membangun inprastruktur berupa jalan dan infrastruktur, berupa perbaikan badan jalan desa, membuat jalan antara desa dan membangun lapangan olahraga, (7) memberikan bantuan pada kerja bakti/umum di desa Apung. Dampak positif selanjutnya yaitu meningkat usaha masyarakat lokal yaitu usaha sembako terus melonjak naik dan toko/atau jualan, meningkatkan usaha depo air, dan membuka usaha ketring. Dampak negatif adanya perusahaan pertambangan yaitu, penebangan hutan, hilangnya flora dan fauna, lahan untuk kegiatan pertanian berkurang, pencemaran terhadap beberapa aliran air, debu atau polusi udara, dan terjadinya sengketa lahan antara masyarakat.