{"title":"PENDIDIKAN INVESTASI SDM DAN MASA DEPAN PEMBANGUNAN BANGSA","authors":"Ramli Yusuf, Yusri Habibi","doi":"10.46339/foramadiahi.v10i1.112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu kelemahan sistem pendidikan di sekolah selama ini adalah kurang mengapresiasi dan menempatkan potensi kecerdasan lain setara dengan kecerdasan inteligensi matematik-logis. Akibatnya siswa dipaksakan untuk menguasai dan mengejar prestasi pada mata pelajaran matematika dan Sains. Sementara pada bagian mata pelajaran lain berupa keterampilan seni, budaya dan olah raga sesungguhnya juga diharapkan untuk turut mengembangkan sejumlah potensi yang bersifat multi inteligensi justru tidak terlihat dalam pelaksanaan proses pembelajaran.Namun pengembangan investasi SDM melalui pendidikan ke depan harus diarahkan pada tiga konsep dalam ekonomi public yaitu: (1) pendidikan sebagai barang dan jasa umum (public goods), (2) pendidikan sebagai barang dan jasa produktif (productive goods), dan (3) pendidikan sebagai barang atau jasa capital (capital goods). Ketiga konsep ini dapat digunakan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan skala perioritas pembangunan pendidikan, termasuk pembagian tanggungjawab untuk pengembangan SDM antara pemerintah dengan masyarakat.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i1.112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Salah satu kelemahan sistem pendidikan di sekolah selama ini adalah kurang mengapresiasi dan menempatkan potensi kecerdasan lain setara dengan kecerdasan inteligensi matematik-logis. Akibatnya siswa dipaksakan untuk menguasai dan mengejar prestasi pada mata pelajaran matematika dan Sains. Sementara pada bagian mata pelajaran lain berupa keterampilan seni, budaya dan olah raga sesungguhnya juga diharapkan untuk turut mengembangkan sejumlah potensi yang bersifat multi inteligensi justru tidak terlihat dalam pelaksanaan proses pembelajaran.Namun pengembangan investasi SDM melalui pendidikan ke depan harus diarahkan pada tiga konsep dalam ekonomi public yaitu: (1) pendidikan sebagai barang dan jasa umum (public goods), (2) pendidikan sebagai barang dan jasa produktif (productive goods), dan (3) pendidikan sebagai barang atau jasa capital (capital goods). Ketiga konsep ini dapat digunakan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan skala perioritas pembangunan pendidikan, termasuk pembagian tanggungjawab untuk pengembangan SDM antara pemerintah dengan masyarakat.