Hubungan intensitas menonton film porno terhadap maskulinitas remaja laki-laki di Bali

Ratih Ryoningrat, Y. K. Herdiyanto
{"title":"Hubungan intensitas menonton film porno terhadap maskulinitas remaja laki-laki di Bali","authors":"Ratih Ryoningrat, Y. K. Herdiyanto","doi":"10.24843/jpu.2019.v06.i01.p02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masa remaja sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Remaja ingin mengetahui banyak hal serta ingin selalu mencoba berbagai hal baru dan ingin mengetahui berbagai informasi tentang seksualitas, karena berhubungan dengan perubahan dan perkembangan aspek fisiologis yang dialaminya. Oleh karena itu, pada masa ini, remaja mulai tertarik untuk mengeksplorasi pengetahuan tentang seksualitas dari berbagai macam sumber, termasuk mengaksesnya dari pornografi salah satunya film porno karena dianggap lebih membangkitkan gairah seksual remaja. Selain itu film porno juga memengaruhi konsep “maskulinitas” ketika remaja ingin menunjukkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya dan ingin di akui oleh teman sebayanya. Maskulinitas adalah peran gender, kedudukan, perilaku, dan bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-laki yang dihubungkan dengan kualitas seksual kemudian dibentuk oleh kebudayaan (Barker, 2001). Maskulinitas yang tinggi juga ditemukan pada budaya yang menganut garis keturunan patrilineal yang mengganggap posisi laki-laki lebih dominan dibandingkan perempuan dalam segala hal. Darwin (2001) mengemukakan bahwa timbulnya “maskulinitas yang tinggi” pada budaya patriarki karena adanya anggapan bahwa laki-laki menjadi sejati jika berhasil menunjukkan kekuasaannya atas perempuan. Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan intensitas menonton film porno terhadap maskulinitas remaja laki-laki di Bali \nPenelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 243 remaja laki-laki pada rentang usia 15-18 tahun dan tengah menempuh pendidikan di SMAN Bali yang dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu cluster sampling. Instrumen penelitian ada dua, yaitu skala intensitas menonton film porno (r= 0,925) dan skala sifat maskulinitas (r= 0.882). Metode analisis data menggunakan korelasi product moment dengan hasil signifikansi sebesar 0,136 (p>0,05), sehingga kesimpulan penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan intensitas menonton film porno terhadap maskulinitas remaja laki-laki di Bali. \n  \nKata kunci: Intensitas menonton film porno, maskulinitas, remaja Bali.","PeriodicalId":152398,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Udayana","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jpu.2019.v06.i01.p02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Masa remaja sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Remaja ingin mengetahui banyak hal serta ingin selalu mencoba berbagai hal baru dan ingin mengetahui berbagai informasi tentang seksualitas, karena berhubungan dengan perubahan dan perkembangan aspek fisiologis yang dialaminya. Oleh karena itu, pada masa ini, remaja mulai tertarik untuk mengeksplorasi pengetahuan tentang seksualitas dari berbagai macam sumber, termasuk mengaksesnya dari pornografi salah satunya film porno karena dianggap lebih membangkitkan gairah seksual remaja. Selain itu film porno juga memengaruhi konsep “maskulinitas” ketika remaja ingin menunjukkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya dan ingin di akui oleh teman sebayanya. Maskulinitas adalah peran gender, kedudukan, perilaku, dan bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-laki yang dihubungkan dengan kualitas seksual kemudian dibentuk oleh kebudayaan (Barker, 2001). Maskulinitas yang tinggi juga ditemukan pada budaya yang menganut garis keturunan patrilineal yang mengganggap posisi laki-laki lebih dominan dibandingkan perempuan dalam segala hal. Darwin (2001) mengemukakan bahwa timbulnya “maskulinitas yang tinggi” pada budaya patriarki karena adanya anggapan bahwa laki-laki menjadi sejati jika berhasil menunjukkan kekuasaannya atas perempuan. Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan intensitas menonton film porno terhadap maskulinitas remaja laki-laki di Bali Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 243 remaja laki-laki pada rentang usia 15-18 tahun dan tengah menempuh pendidikan di SMAN Bali yang dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu cluster sampling. Instrumen penelitian ada dua, yaitu skala intensitas menonton film porno (r= 0,925) dan skala sifat maskulinitas (r= 0.882). Metode analisis data menggunakan korelasi product moment dengan hasil signifikansi sebesar 0,136 (p>0,05), sehingga kesimpulan penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan intensitas menonton film porno terhadap maskulinitas remaja laki-laki di Bali.   Kata kunci: Intensitas menonton film porno, maskulinitas, remaja Bali.
看色情电影与巴厘岛男子气概的关系
青春期是童年和成年之间发展的过渡时期,涉及到生物、认知和社会情感的变化。青少年想要了解很多事情,也想要不断尝试新事物,想要了解关于性的各种信息,这与她的生理特征的变化和发育有关。因此,在这段时间里,青少年开始被吸引去探索来自不同来源的性知识,包括接触色情,其中一部色情电影,因为它被认为更刺激青少年的性欲。此外,当青少年想要展示自己的知识和专业知识,并希望自己的同龄人承认时,色情电影也会影响“男子气概”的概念。男子气概是性别、地位、行为和对男性的弹性结构的作用,这些角色与性品质有关,后来被文化塑造。在实行父权制的文化中也发现了高男子气概,这种文化认为男性在各方面都比女性优越。达尔文(2001)指出,父权制文化中出现了“男子气概高”的现象,是因为这种观念认为,如果男性成功地控制女性,他们就会成为真正的男性。根据上面的注解,本研究旨在探讨如何对男子气概的强度关系看色情电影十几岁的男孩在巴厘岛这用定量方法研究一些科目243年15 - 18年龄段少年和选定的教育在巴厘岛斯曼抽样使用抽样probability即集群技术。研究工具有两种,即观看色情电影(r= 0.925)和男子气概程度(r= 0.882)。数据分析方法采用了0.136 (p> 0.05)显著结果的生产相关性(p),得出的结论是,观看色情电影与巴厘岛年轻男子男子气概没有实质关系。关键词:看色情电影、男子气概、巴厘岛青少年的强度。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信