Nurul Abidin, Wahdaniar, Novi Febrianti, Sharfina Mutia Syarifah
{"title":"Pengurai Sampah Plastik Ramah Lingkungan","authors":"Nurul Abidin, Wahdaniar, Novi Febrianti, Sharfina Mutia Syarifah","doi":"10.56741/bst.v2i02.339","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki mekanisme penguraian sampah plastik oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, cendawan, dan ulat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme penguraian plastik melibatkan berbagai strategi biokimia dan enzimatik yang berbeda pada setiap mikroorganisme. Bakteri seperti Ideonella sakaiensis 201-F6 memiliki enzim PETase yang mampu mengurai plastik PET menjadi senyawa monomer yang lebih sederhana. Cendawan seperti Trichoderma viride dan Aspergillus nomius juga memiliki enzim ekstraseluler dan kemampuan untuk mengurai berbagai jenis plastik. Sementara itu, ulat Galleria mellonella dan larva Tenebrio molitor menggunakan mekanisme pencernaan yang melibatkan enzim dan kerjasama dengan bakteri dalam sistem pencernaan mereka. Ulat G. mellonella memakan plastik polyethylene (PE) yang mirip dengan struktur karbon lilin lebah yang menjadi sumber makanan alaminya, sementara larva T. molitor memakan plastik polystyrene (PS) dan menghasilkan enzim serta bakteri dalam sistem pencernaannya untuk menguraikan styrofoam menjadi senyawa organik yang lebih sederhana. Mekanisme penguraian sampah plastik oleh mikroorganisme masih dalam tahap penelitian yang terus berkembang, dan masih banyak hal yang perlu dipahami dengan lebih mendalam. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi enzim, jalur metabolic, dan mekanisme detil lainnya yang terlibat dalam penguraian sampah plastik oleh mikroorganisme. Penemuan lebih lanjut tentang mekanisme ini dapat berpotensi menjadi sumber inspirasi untuk pengembangan teknologi bioteknologi yang dapat membantu mengurangi masalah sampah plastik.","PeriodicalId":101652,"journal":{"name":"Bincang Sains dan Teknologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bincang Sains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56741/bst.v2i02.339","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki mekanisme penguraian sampah plastik oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, cendawan, dan ulat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme penguraian plastik melibatkan berbagai strategi biokimia dan enzimatik yang berbeda pada setiap mikroorganisme. Bakteri seperti Ideonella sakaiensis 201-F6 memiliki enzim PETase yang mampu mengurai plastik PET menjadi senyawa monomer yang lebih sederhana. Cendawan seperti Trichoderma viride dan Aspergillus nomius juga memiliki enzim ekstraseluler dan kemampuan untuk mengurai berbagai jenis plastik. Sementara itu, ulat Galleria mellonella dan larva Tenebrio molitor menggunakan mekanisme pencernaan yang melibatkan enzim dan kerjasama dengan bakteri dalam sistem pencernaan mereka. Ulat G. mellonella memakan plastik polyethylene (PE) yang mirip dengan struktur karbon lilin lebah yang menjadi sumber makanan alaminya, sementara larva T. molitor memakan plastik polystyrene (PS) dan menghasilkan enzim serta bakteri dalam sistem pencernaannya untuk menguraikan styrofoam menjadi senyawa organik yang lebih sederhana. Mekanisme penguraian sampah plastik oleh mikroorganisme masih dalam tahap penelitian yang terus berkembang, dan masih banyak hal yang perlu dipahami dengan lebih mendalam. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi enzim, jalur metabolic, dan mekanisme detil lainnya yang terlibat dalam penguraian sampah plastik oleh mikroorganisme. Penemuan lebih lanjut tentang mekanisme ini dapat berpotensi menjadi sumber inspirasi untuk pengembangan teknologi bioteknologi yang dapat membantu mengurangi masalah sampah plastik.