{"title":"Revitalisasi Taman Pendidikan Al Quran di Bendosari Sukoharjo","authors":"Yeti Dahliana, Sabar hati Halawa, Wildan Hamdani","doi":"10.23917/psikonomi.vi.1184","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemic covid-19 telah memberikan dampak di berbagai sisi kehidupan bagi masyarakat Indonesia, sektor ekonomi, pendidikan, dan sosial secara mendadak dipaksa untuk berubah dalam waktu yang tidak menentu sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran virus covid-19. Umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia tidak terkecuali sebagai pihak yang terdampak, sebagai agama yang terkandung di dalamnya nilai-nilai masa pandemic covid-19 memberikan dampak yang cukup besar dikarenakan pada masa pandemic covid-19 taman pendidikan Al Qur’an (TPA) beserta masjid sebagai tempat pengajaran dan pendidikan Islam ditutup sehingga kegiatan penanaman dan pengajaran nilai-nilai Islam berhenti. maka pada masa pasca pandemic covid-19 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berupaya untuk merevitalisasi kegiatan TPA yang berpusat di masjid-masjid Muhammadiyah di daerah Bendosari kabupaten Sukoharjo pasca penutupan masjid pada masa pandemi covid-19, upaya revitalisasi kegiatan TPA tersebut bertujuan untuk memberikan pengajaran Al Qur’an terhadap anak-anak muslim serta sebagai upaya mengurangi buta huruf Al Qur’an yang menurut Yayasan Indonesia Mengaji 65% umat Islam Indonesia buta terhadap huruf Al Qur’an. Kegiatan ini di mulai dengan melakukan observasi terhadap situasi masjid dan TPA Muhammadiyah yang ada di daerah Bendosari, hasil observasi menyatakan bahwa kegiatan TPA masih belum berjalan dengan lancar dan efektif dikarenakan, a) tidak ada silabus materi, b) kurangnya kompetensi pengajar, c) kurangnya antusiasme masyarakat terhadap masjid dikarenakan jenjang waktu penutupan masjid yang cukup lama sehingga berdampak terhadap minat dan antusias masyarakat. Maka dari itu dalam kegiatan ini, UMS beserta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo sebagai mitra berupaya untuk menyelesaikan ketiga permasalahan yang sedang dialami oleh TPA di masjid-masjid Muhammadiyah di kecamatan Bendosari.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Abdi Psikonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.vi.1184","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pandemic covid-19 telah memberikan dampak di berbagai sisi kehidupan bagi masyarakat Indonesia, sektor ekonomi, pendidikan, dan sosial secara mendadak dipaksa untuk berubah dalam waktu yang tidak menentu sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran virus covid-19. Umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia tidak terkecuali sebagai pihak yang terdampak, sebagai agama yang terkandung di dalamnya nilai-nilai masa pandemic covid-19 memberikan dampak yang cukup besar dikarenakan pada masa pandemic covid-19 taman pendidikan Al Qur’an (TPA) beserta masjid sebagai tempat pengajaran dan pendidikan Islam ditutup sehingga kegiatan penanaman dan pengajaran nilai-nilai Islam berhenti. maka pada masa pasca pandemic covid-19 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berupaya untuk merevitalisasi kegiatan TPA yang berpusat di masjid-masjid Muhammadiyah di daerah Bendosari kabupaten Sukoharjo pasca penutupan masjid pada masa pandemi covid-19, upaya revitalisasi kegiatan TPA tersebut bertujuan untuk memberikan pengajaran Al Qur’an terhadap anak-anak muslim serta sebagai upaya mengurangi buta huruf Al Qur’an yang menurut Yayasan Indonesia Mengaji 65% umat Islam Indonesia buta terhadap huruf Al Qur’an. Kegiatan ini di mulai dengan melakukan observasi terhadap situasi masjid dan TPA Muhammadiyah yang ada di daerah Bendosari, hasil observasi menyatakan bahwa kegiatan TPA masih belum berjalan dengan lancar dan efektif dikarenakan, a) tidak ada silabus materi, b) kurangnya kompetensi pengajar, c) kurangnya antusiasme masyarakat terhadap masjid dikarenakan jenjang waktu penutupan masjid yang cukup lama sehingga berdampak terhadap minat dan antusias masyarakat. Maka dari itu dalam kegiatan ini, UMS beserta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo sebagai mitra berupaya untuk menyelesaikan ketiga permasalahan yang sedang dialami oleh TPA di masjid-masjid Muhammadiyah di kecamatan Bendosari.