{"title":"Model Pengembangan Klinik Berhenti Merokok di Wilayah Tengerang Selatan Menggunakan Pendekatan Soft System Methodology","authors":"Izza Hannaingtyas","doi":"10.31599/jabdimas.v4i1.461","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Smoking behaviour has become a habit and culture in Indonesian society. According to WHO (2018), Indonesia is the second country with the largest number of smokers among people aged ≥ 15 in the world after France in 2016. The Indonesian Ministry of Health in 2018 stated that the prevalence of smoking was 31.3% in Banten Province, this exceeds the National average of 29.3%. An aim of our analysis was to prevent and reduce smoking behaviour. Public Health Experts has a moral responsibility to overcome problems of smoking behaviour in South Tangerang by “Smoking Cessation Clinic”. They did this analysis by Soft System Methodology (SSM). It can be used to resolved high complexity problem for change habits and culture in society through strategic thinking and solutions. Result analysis of SSM showed that development model Smoking Cessation Clinic program can be held through electronic education activities by the android application. It designed as a media of alternative development to provide online education to the public. It is hoped that there will be routine educational activities that can be carried out by health cadres, so that the Smoking Cessation Clinic program can be socialized and can be utilized optimally to the community. \n \nKeywords: Smoking Behaviour, Smoking Cessation Clinic, Soft System Methodology \n \nAbstrak \n \nPerilaku merokok sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat Indonesia. Menurut WHO (2018), Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah perokok terbesar pada penduduk usia ≥ 15 tahun di dunia setelah Perancis pada tahun 2016. Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi merokok di Provinsi Banten sebesar 31,3%, melebihi rata-rata nasional sebesar 29,3%. Tujuan dari analisis kami adalah untuk mencegah dan mengurangi perilaku merokok. Dokter Spesialis Kesehatan Masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk mengatasi masalah perilaku merokok di Tangerang Selatan melalui \"Klinik Berhenti Merokok\". Mereka melakukan analisis ini dengan Soft System Methodology (SSM). Ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah kompleksitas tinggi untuk mengubah kebiasaan dan budaya dalam masyarakat melalui pemikiran dan solusi strategis. Hasil analisis SSM menunjukkan bahwa model pengembangan program klinik berhenti merokok dapat diimplementasikan melalui kegiatan edukasi elektronik dengan aplikasi android. Ini dirancang sebagai media pengembangan alternatif untuk memberikan pendidikan online kepada publik. Diharapkan ada kegiatan edukasi rutin yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan, agar program Klinik Berhenti Merokok dapat tersosialisasi dan dapat dimanfaatkan secara maksimal kepada masyarakat. \n \nKata kunci: Perilaku Merokok, Klinik Berhenti Merokok, Metodologi Soft System","PeriodicalId":178398,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31599/jabdimas.v4i1.461","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Smoking behaviour has become a habit and culture in Indonesian society. According to WHO (2018), Indonesia is the second country with the largest number of smokers among people aged ≥ 15 in the world after France in 2016. The Indonesian Ministry of Health in 2018 stated that the prevalence of smoking was 31.3% in Banten Province, this exceeds the National average of 29.3%. An aim of our analysis was to prevent and reduce smoking behaviour. Public Health Experts has a moral responsibility to overcome problems of smoking behaviour in South Tangerang by “Smoking Cessation Clinic”. They did this analysis by Soft System Methodology (SSM). It can be used to resolved high complexity problem for change habits and culture in society through strategic thinking and solutions. Result analysis of SSM showed that development model Smoking Cessation Clinic program can be held through electronic education activities by the android application. It designed as a media of alternative development to provide online education to the public. It is hoped that there will be routine educational activities that can be carried out by health cadres, so that the Smoking Cessation Clinic program can be socialized and can be utilized optimally to the community.
Keywords: Smoking Behaviour, Smoking Cessation Clinic, Soft System Methodology
Abstrak
Perilaku merokok sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat Indonesia. Menurut WHO (2018), Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah perokok terbesar pada penduduk usia ≥ 15 tahun di dunia setelah Perancis pada tahun 2016. Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi merokok di Provinsi Banten sebesar 31,3%, melebihi rata-rata nasional sebesar 29,3%. Tujuan dari analisis kami adalah untuk mencegah dan mengurangi perilaku merokok. Dokter Spesialis Kesehatan Masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk mengatasi masalah perilaku merokok di Tangerang Selatan melalui "Klinik Berhenti Merokok". Mereka melakukan analisis ini dengan Soft System Methodology (SSM). Ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah kompleksitas tinggi untuk mengubah kebiasaan dan budaya dalam masyarakat melalui pemikiran dan solusi strategis. Hasil analisis SSM menunjukkan bahwa model pengembangan program klinik berhenti merokok dapat diimplementasikan melalui kegiatan edukasi elektronik dengan aplikasi android. Ini dirancang sebagai media pengembangan alternatif untuk memberikan pendidikan online kepada publik. Diharapkan ada kegiatan edukasi rutin yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan, agar program Klinik Berhenti Merokok dapat tersosialisasi dan dapat dimanfaatkan secara maksimal kepada masyarakat.
Kata kunci: Perilaku Merokok, Klinik Berhenti Merokok, Metodologi Soft System
吸烟行为已经成为印尼社会的一种习惯和文化。根据世卫组织(2018年)的数据,印度尼西亚是2016年法国之后世界上15岁以上人群中吸烟者人数第二多的国家。印度尼西亚卫生部在2018年表示,万丹省的吸烟率为31.3%,超过了全国29.3%的平均水平。我们分析的一个目的是预防和减少吸烟行为。公共卫生专家在道义上有责任通过"戒烟诊所"克服南坦格朗的吸烟行为问题。他们通过软系统方法论(SSM)进行了分析。它可以通过战略思维和解决方案来解决改变社会习惯和文化的高复杂性问题。SSM结果分析表明,开发模型戒烟诊所项目可以通过android应用程序进行电子教育活动。它被设计为一种替代发展的媒体,向公众提供在线教育。希望通过卫生干部开展日常的教育活动,使戒烟诊所项目社会化,更好地为社区服务。关键词:吸烟行为;戒烟诊所;软系统方法学;世界卫生组织(2018年),印度尼西亚国家卫生组织(2018年),印度尼西亚国家卫生组织(2018年),印度尼西亚国家卫生组织(2018年),印度尼西亚国家卫生组织(2016年),印度尼西亚国家卫生组织(2016年),印度尼西亚国家卫生组织(2016年)。Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi merokok di province Banten sebesar 31.3%, melebihi rata-rata national sebesar 29.3%。Tujuan dari分析kami adalah untuk menegah dan mengurangi peraku merokok。特别行政区行政长官,特别行政区行政长官,特别行政区行政长官,特别行政区行政长官,特别行政区行政长官,特别行政区行政长官,特别行政区行政长官软系统方法论(SSM)中的Mereka melakukan分析。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Hasil分析SSM menunjukkan bahwa模型、pengembanga程序、berhenti merokoka程序、asikan melkali、edukasi、elekonik、dengi和应用程序的实现。我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:我的翻译是:Diharapkan ada kegiatan edukasi rutin yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan, agar program Klinik Berhenti Merokok dapat tersosialisasi dan dapat dimanfaatkan secara maksimal kepaada masyarakat。Klinik Berhenti Merokok,方法论软系统