Manajemen Anestesi pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia Berat, Sistemik Lupus Eritematosus dan Sindroma Antifosfolipid

Hendra Leofirsta, RTH. Soepraptomo
{"title":"Manajemen Anestesi pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia Berat, Sistemik Lupus Eritematosus dan Sindroma Antifosfolipid","authors":"Hendra Leofirsta, RTH. Soepraptomo","doi":"10.47507/obstetri.v5i3.103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pelayanan di bidang anestesi obstetri tidak luput dari berbagai penyakit penyerta yang dimiliki oleh ibu, tidak terkecuali penyakit yang berhubungan dengan sistem imunologis ibu. Sistemik lupus eritematosus (SLE) merupakan penyakit multisistem kompleks yang disebabkan karena interaksi antara faktor genetik, lingkungan dan perubahan respons sel imun tubuh yang dapat mempengaruhi fungsi sistem organ, terutama pada saat kehamilan dan persalinan. Seorang wanita 31 tahun G2P1A0 hamil 34 minggu datang dengan keluhan riwayat pengobatan SLE, sindroma antifosfolipid sejak tahun 2018. Saat datang pasien mengeluh sedikit sesak, mual dan nyeri di daerah kedua sendi lutut. Pasien didiagnosis kehamilan dengan pre-eklampsia berat (PEB) dan riwayat SLE, sindroma antifosfolipid (APS) dalam terapi. Dilakukan tindakan seksio sesarea dan insersi intrauterin device (IUD) dengan teknik anestesi umum. Setelah operasi selesai, pasien dimasukkan ke high care unit (HCU) untuk pemantauan lebih lanjut. Anestesi umum dipilih pada pasien seksio sesarea dengan SLE. Anestesi umum dilakukan dengan teknik rapid sequence induction (RSI) dengan prinsip 7P. Teknik dan rumatan operasi pada pasien ini dapat dilakukan baik secara anestesi regional maupun anestesi umum dengan mempertimbangkan adanya risiko komplikasi terhadap sistem organ terutama paru dan jantung akibat riwayat SLE yang dimiliki pasien","PeriodicalId":203301,"journal":{"name":"Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47507/obstetri.v5i3.103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pelayanan di bidang anestesi obstetri tidak luput dari berbagai penyakit penyerta yang dimiliki oleh ibu, tidak terkecuali penyakit yang berhubungan dengan sistem imunologis ibu. Sistemik lupus eritematosus (SLE) merupakan penyakit multisistem kompleks yang disebabkan karena interaksi antara faktor genetik, lingkungan dan perubahan respons sel imun tubuh yang dapat mempengaruhi fungsi sistem organ, terutama pada saat kehamilan dan persalinan. Seorang wanita 31 tahun G2P1A0 hamil 34 minggu datang dengan keluhan riwayat pengobatan SLE, sindroma antifosfolipid sejak tahun 2018. Saat datang pasien mengeluh sedikit sesak, mual dan nyeri di daerah kedua sendi lutut. Pasien didiagnosis kehamilan dengan pre-eklampsia berat (PEB) dan riwayat SLE, sindroma antifosfolipid (APS) dalam terapi. Dilakukan tindakan seksio sesarea dan insersi intrauterin device (IUD) dengan teknik anestesi umum. Setelah operasi selesai, pasien dimasukkan ke high care unit (HCU) untuk pemantauan lebih lanjut. Anestesi umum dipilih pada pasien seksio sesarea dengan SLE. Anestesi umum dilakukan dengan teknik rapid sequence induction (RSI) dengan prinsip 7P. Teknik dan rumatan operasi pada pasien ini dapat dilakukan baik secara anestesi regional maupun anestesi umum dengan mempertimbangkan adanya risiko komplikasi terhadap sistem organ terutama paru dan jantung akibat riwayat SLE yang dimiliki pasien
孕妇的麻醉管理有严重子痫前期、红斑狼疮和抗磷脂综合征
妇产科的服务包括母亲的传粉性疾病,也包括母亲免疫系统的疾病。红斑狼疮是一种复杂多系统疾病,由遗传因素、环境和免疫细胞反应的相互作用引起,这些变化可能影响器官系统的功能,尤其是在怀孕和分娩期间。一名31岁的G2P1A0怀孕34周的妇女提出投诉,称该SLE治疗史自2018年以来一直存在反磷脂综合症。患者抱怨伴有轻微的幽闭、两性膝关节疼痛。患者被诊断出患有重度子痫前期(PEB)和SLE史(APS)抗磷脂综合征(APS)的妊娠史。采用sesarea sesersio和外伤性装置以及全身麻醉的作用。手术结束后,患者被安置到high care单位(HCU)进行进一步监测。sesarea sesarea患者采用SLE进行全身麻醉。一般麻醉是通过快速诱导(RSI),原理为7P进行的。患者的手术技术和家庭作业可以通过考虑由患者的SLE病史引起的器官系统并发症的风险,在区域麻醉和全身麻醉中进行
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信