M. Putri, Intan Dewi Kumala, Risana Rachmatan, Arum Sulistyani
{"title":"SELF-MONITORING DAN IMPULSIVE BUYING PRODUK KOSMETIK DI KALANGAN MAHASISWI: STUDI KORELASI","authors":"M. Putri, Intan Dewi Kumala, Risana Rachmatan, Arum Sulistyani","doi":"10.51602/cmhp.v5i2.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Background: Female students as late teens are individuals who have the tendency to do impulsive buying or spontaneous buying. In making purchases, female students are easily influenced which made them buy items that are popular in their social environment. This is related to high self-monitoring, mostly due to the idea of always wanting to display a positive image of themselves, and to behave in accordance with the information received from their environment. Purpose: To determine the relationship between self-monitoring and impulsive buying of cosmetic products among female college students of Universitas Syiah Kuala. Methods: This study used a quantitative approach involving 337 female college students aged 18-22 years, who were selected through the unrestricted self-selected survey technique. Data was collected using a revised version of self-monitoring scale and impulsive buying tendency scale. Pearson correlation was used to test the association. Results: The results showed that c. There was a positive and significant relationship between self-monitoring and impulsive buying of cosmetic products among female college students (r = 0.568; p = 0.000), meaning that the higher the self-monitor, the greater the impulsive buying, and vice versa. The coefficient of determination was 0.322 which indicates that self-monitoring contributes 32.2% to impulsive buying. Conclusion: Self-monitoring and impulsive buying of cosmetic products were both high among female college students. Self monitoring is positively associated with impulsive buying among these group. \nABSTRAK Latar Belakang: Mahasiswi yang umumnya berada pada usia remaja akhir merupakan individu yang memiliki kecenderungan untuk melakukan pembelian secara spontan atau impulsif. Dalam melakukan pembelian, mahasiswi mudah terpengaruh untuk membeli barang-barang yang sedang populer di lingkungan sosialnya. Hal ini bekaitan dengan tingginya tingkat self-monitoring yang umumnya disebabkan adanya pemikiran untuk selalu ingin menampilkan citradiri yang positif, dan berperilaku sesuai dengan informasi yang diterima dari lingkungannya. Tujuan: penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan impulsif buying produk kosmetik di kalangan mahasiswi Universitas Syiah Kuala. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 337 mahasiswi berusia 18-22 tahun, yang dipilih melalui teknik unrestricted self-selected survey. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan skala self-monitoring versi revisi dan skala impulsive buying. Analisis statistik data penelitian menggunakan korelasi Pearson. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa baik self-monitoring maupun impulsive buying produk kosmetik tergolong tinggi pada mahasiswi. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedua variabel yaitu self-monitoring dan impulsive buying (r = 0,568; p = 0,000), hal ini dapat dimaknai bahwa semakin tinggi self-monitoring pada diri mahasiswi maka akan semakin tinggi pula kecenderungannya melakukan impulsif buying, dan sebaliknya. Koefisien determinasi sebesar 0,322 menunjukkan bahwa self-monitoring memberikan kontribusi sebesar 32,2% terhadap pembelian impulsif. Kesimpulan: Baik self-monitoring maupun impulsif buying produk kosmetik berada pada kategori tinggi di kalangan mahasiswi. Self-monitoring berhubungan positif dengan impulsive buying pada kelompok ini.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT Background: Female students as late teens are individuals who have the tendency to do impulsive buying or spontaneous buying. In making purchases, female students are easily influenced which made them buy items that are popular in their social environment. This is related to high self-monitoring, mostly due to the idea of always wanting to display a positive image of themselves, and to behave in accordance with the information received from their environment. Purpose: To determine the relationship between self-monitoring and impulsive buying of cosmetic products among female college students of Universitas Syiah Kuala. Methods: This study used a quantitative approach involving 337 female college students aged 18-22 years, who were selected through the unrestricted self-selected survey technique. Data was collected using a revised version of self-monitoring scale and impulsive buying tendency scale. Pearson correlation was used to test the association. Results: The results showed that c. There was a positive and significant relationship between self-monitoring and impulsive buying of cosmetic products among female college students (r = 0.568; p = 0.000), meaning that the higher the self-monitor, the greater the impulsive buying, and vice versa. The coefficient of determination was 0.322 which indicates that self-monitoring contributes 32.2% to impulsive buying. Conclusion: Self-monitoring and impulsive buying of cosmetic products were both high among female college students. Self monitoring is positively associated with impulsive buying among these group.
ABSTRAK Latar Belakang: Mahasiswi yang umumnya berada pada usia remaja akhir merupakan individu yang memiliki kecenderungan untuk melakukan pembelian secara spontan atau impulsif. Dalam melakukan pembelian, mahasiswi mudah terpengaruh untuk membeli barang-barang yang sedang populer di lingkungan sosialnya. Hal ini bekaitan dengan tingginya tingkat self-monitoring yang umumnya disebabkan adanya pemikiran untuk selalu ingin menampilkan citradiri yang positif, dan berperilaku sesuai dengan informasi yang diterima dari lingkungannya. Tujuan: penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan impulsif buying produk kosmetik di kalangan mahasiswi Universitas Syiah Kuala. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 337 mahasiswi berusia 18-22 tahun, yang dipilih melalui teknik unrestricted self-selected survey. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan skala self-monitoring versi revisi dan skala impulsive buying. Analisis statistik data penelitian menggunakan korelasi Pearson. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa baik self-monitoring maupun impulsive buying produk kosmetik tergolong tinggi pada mahasiswi. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedua variabel yaitu self-monitoring dan impulsive buying (r = 0,568; p = 0,000), hal ini dapat dimaknai bahwa semakin tinggi self-monitoring pada diri mahasiswi maka akan semakin tinggi pula kecenderungannya melakukan impulsif buying, dan sebaliknya. Koefisien determinasi sebesar 0,322 menunjukkan bahwa self-monitoring memberikan kontribusi sebesar 32,2% terhadap pembelian impulsif. Kesimpulan: Baik self-monitoring maupun impulsif buying produk kosmetik berada pada kategori tinggi di kalangan mahasiswi. Self-monitoring berhubungan positif dengan impulsive buying pada kelompok ini.
摘要背景:女大学生是具有冲动购买倾向或自发购买倾向的个体。在购买时,女学生容易受到影响,使她们购买在她们的社会环境中流行的物品。这与高度自我监控有关,主要是由于他们总是想要展示自己的积极形象,并根据从环境中获得的信息行事。目的:探讨吉隆坡大学女大学生自我监控与化妆品冲动购买的关系。方法:本研究采用定量方法,采用不受限制的自选调查方法,选取年龄在18-22岁的女大学生337名。采用修订后的自我监控量表和冲动购买倾向量表收集数据。使用Pearson相关性来检验相关性。结果:c.女大学生自我监控与化妆品冲动购买存在显著正相关(r = 0.568;P = 0.000),这意味着自我监控越高,冲动购买越大,反之亦然。决定系数为0.322,表明自我监控对冲动购买的贡献为32.2%。结论:女大学生对化妆品的自我监控和冲动购买行为均较高。在这些群体中,自我监控与冲动购买呈正相关。杨ABSTRAK Latar Belakang: Mahasiswi umumnya berada篇美国新闻署remaja akhir merupakan最杨memiliki kecenderungan为她melakukan pembelian secara spontan atau impulsif。我是Dalam melakukan pembelian,我是mahasiswi mudah terpengaruh untuk membeli barang-barang yang shang populan di lingkungan social。halini bekaitan dunan tingginya tingkat自我监测yang umumnya disebabkan adanya pemikiran untuk selalu在menampilkan citradiri yang阳性,但berberikaku sesuai dunan informasi yang diiterima dari lingkungannya。图胡安:penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara自我监控和冲动购买产品kosmetik di kalangan mahasiswi大学Syiah Kuala。方法:Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mellibatkan 337 mahasiswi berusia 18-22 tahun, yang dipiilih melaluteknik无限制自选调查。彭普兰数据penpenelitian dilakukan dengan menggunakakan skala自我监控vs .修正dan skala冲动购买。分析统计数据penelitian menggunakan korelasi Pearson。自我监控,冲动购买,产品,kosmetik, tergolong, tinggi, pada mahasiswi。Terdapat hubungan yang与antara kedua变量正相关且显著(r = 0.568;P = 0000), Hal ini dapat dimaknai bahwa semakin tinggi自我监控pada diri mahasiswi maka akan semakin tinggi pula kecenderungannya melakukan冲动购买,Dan sebaliknya。自监测成员中,有32.2%的人有冲动性冲动。kesimpulse: Baik自我监控maupun冲动购买产品kosmetik berada padategori tinggi di kalangan mahasiswi。自我监控、积极进取、冲动购买。