{"title":"ALTERNATIF KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN PENDEKATAN CLUSTER ANALYSIS","authors":"O. Wijaya, Wangsit Juniawan, Widodo","doi":"10.29244/jkebijakan.v9i3.32799","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pangan merupakan salah satu kebutuhan paling dasar dan menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Kekurangan pangan berdampak pada instabilitas sosial, ekonomi, dan politik, sehingga ketahanan pangan menjadi salah satu penyokong ketahanan nasional suatu negara. Pembangunan ketahanan pangan memerlukan perencanaan yang strategis sehingga kebijakan yang dijalankan akan tepat sasaran. Untuk itu penelitian ini bertujuan melakukan perencanaan kebijakan ketahanan pangan dengan menganalisis status ketahanan pangan kecamatan berdasarkan indikator ketahanan pangan pada tingkat kecamatan, serta menyusun alternatif kebijakan berbasis klaster. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyumas dengan menggunakan data sekunder. Analisis status ketahanan pangan dilakukan dengan pendekatan indikator Food Security and Vulnerability Atlas of Indonesia (FSVA). Sedangkan alternatif kebijakan disusun berdasarkan karakteristik wilayah berdasarkan hasil cluster analysis. Hasil analisis status ketahanan pangan menunjukkan bahwa terdapat 5 kecamatan dengan kondisi sangat tahan, 16 kecamatan dengan kondisi tahan, dan 6 kecamatan dengan kondisi cukup tahan. Fokus kebijakan yang dapat dilakukan pada wilayah klaster 1 adalah penyediaan pangan wilayah kota melalui program urban tani. Fokus kebijakan pada klaster 2 adalah program pengentasan kemiskinan melalui penambahan akses ekonomi seperti pasar. Fokus kebijakan pada klaster 3 adalah peningkatan status gizi masyarakat melalui sosialisasi kesehatan dan bantuan pangan sehat pada balita.","PeriodicalId":243321,"journal":{"name":"RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v9i3.32799","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Pangan merupakan salah satu kebutuhan paling dasar dan menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Kekurangan pangan berdampak pada instabilitas sosial, ekonomi, dan politik, sehingga ketahanan pangan menjadi salah satu penyokong ketahanan nasional suatu negara. Pembangunan ketahanan pangan memerlukan perencanaan yang strategis sehingga kebijakan yang dijalankan akan tepat sasaran. Untuk itu penelitian ini bertujuan melakukan perencanaan kebijakan ketahanan pangan dengan menganalisis status ketahanan pangan kecamatan berdasarkan indikator ketahanan pangan pada tingkat kecamatan, serta menyusun alternatif kebijakan berbasis klaster. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyumas dengan menggunakan data sekunder. Analisis status ketahanan pangan dilakukan dengan pendekatan indikator Food Security and Vulnerability Atlas of Indonesia (FSVA). Sedangkan alternatif kebijakan disusun berdasarkan karakteristik wilayah berdasarkan hasil cluster analysis. Hasil analisis status ketahanan pangan menunjukkan bahwa terdapat 5 kecamatan dengan kondisi sangat tahan, 16 kecamatan dengan kondisi tahan, dan 6 kecamatan dengan kondisi cukup tahan. Fokus kebijakan yang dapat dilakukan pada wilayah klaster 1 adalah penyediaan pangan wilayah kota melalui program urban tani. Fokus kebijakan pada klaster 2 adalah program pengentasan kemiskinan melalui penambahan akses ekonomi seperti pasar. Fokus kebijakan pada klaster 3 adalah peningkatan status gizi masyarakat melalui sosialisasi kesehatan dan bantuan pangan sehat pada balita.