Komparasi Pengaruh Hubungan Keterikatan Tempat dan Citra Tempat Ketiga terhadap Desain Kafe

M. Barkah, Krisna Agustriana, Shania Adhalia Sharif, A. S. Ekomadyo, Vanesa Susanto
{"title":"Komparasi Pengaruh Hubungan Keterikatan Tempat dan Citra Tempat Ketiga terhadap Desain Kafe","authors":"M. Barkah, Krisna Agustriana, Shania Adhalia Sharif, A. S. Ekomadyo, Vanesa Susanto","doi":"10.17509/JAZ.V4I1.29926","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kedai kopi/kafe di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Jumlah gerai dan konsumsi domestik kopi meningkat dalam kurun waktu tiga tahun. Pertumbuhan kafe yang pesat dipengaruhi oleh budaya generasi Y dan Z yaitu singgah di kafe sembari menyesap kopi. Kafe sebagai tempat ketiga dapat memberikan dampak yang baik terhadap peningkatan kualitas hidup pelanggan dan lingkungan sekitarnya. Interaksi antara kafe dan konsumen dapat menimbulkan rasa keterikatan tempat yang mampu menghasilkan citra. Desain yang baik adalah desain yang memberikan pengaruh terhadap pemaknaan ruang bagi pengguna sehingga tercipta citra yang diharapkan sebagai tujuan kenapa fasilitas tersebut dirancang. Metodologi penelitian adalah kuantitatif dengan mengolah data hasil sebaran kuesioner dan kualitatif dengan observasi serta wawancara. Penyusunan kuesioner berlandaskan teori keterikatan tempat oleh Waxmann (2006). Pedoman wawancara berlandaskan teori kafe sebagai tempat ketiga oleh Tjora dan Scambler (2013). Panduan observasi berlandaskan teori tempat ketiga oleh Oldenburg (1999). Penentuan kafe sebagai objek penelitian berdasarkan asas kontradiksi. Kafe berada di lingkungan yang padat dan lengang. Tujuan penelitian ini adalah meninjau implikasi hubungan keterikatan tempat dan citra tempat ketiga terhadap desain. Hubungan antara keterikatan tempat dengan citra kafe sebagai tempat ketiga adalah timbal balik. Semakin tinggi derajat keterikatan tempat, maka semakin baik citra kafe sebagai tempat ketiga. Perbandingan pengaruh hubungan keterikatan tempat dan citra tempat ketiga terhadap desain kafe dapat ditinjau dari aspek sirkulasi, denah, pola ruang, aksesibilitas, akomodasi, universalitas, dan impresi.","PeriodicalId":430786,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur ZONASI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur ZONASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/JAZ.V4I1.29926","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Kedai kopi/kafe di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Jumlah gerai dan konsumsi domestik kopi meningkat dalam kurun waktu tiga tahun. Pertumbuhan kafe yang pesat dipengaruhi oleh budaya generasi Y dan Z yaitu singgah di kafe sembari menyesap kopi. Kafe sebagai tempat ketiga dapat memberikan dampak yang baik terhadap peningkatan kualitas hidup pelanggan dan lingkungan sekitarnya. Interaksi antara kafe dan konsumen dapat menimbulkan rasa keterikatan tempat yang mampu menghasilkan citra. Desain yang baik adalah desain yang memberikan pengaruh terhadap pemaknaan ruang bagi pengguna sehingga tercipta citra yang diharapkan sebagai tujuan kenapa fasilitas tersebut dirancang. Metodologi penelitian adalah kuantitatif dengan mengolah data hasil sebaran kuesioner dan kualitatif dengan observasi serta wawancara. Penyusunan kuesioner berlandaskan teori keterikatan tempat oleh Waxmann (2006). Pedoman wawancara berlandaskan teori kafe sebagai tempat ketiga oleh Tjora dan Scambler (2013). Panduan observasi berlandaskan teori tempat ketiga oleh Oldenburg (1999). Penentuan kafe sebagai objek penelitian berdasarkan asas kontradiksi. Kafe berada di lingkungan yang padat dan lengang. Tujuan penelitian ini adalah meninjau implikasi hubungan keterikatan tempat dan citra tempat ketiga terhadap desain. Hubungan antara keterikatan tempat dengan citra kafe sebagai tempat ketiga adalah timbal balik. Semakin tinggi derajat keterikatan tempat, maka semakin baik citra kafe sebagai tempat ketiga. Perbandingan pengaruh hubungan keterikatan tempat dan citra tempat ketiga terhadap desain kafe dapat ditinjau dari aspek sirkulasi, denah, pola ruang, aksesibilitas, akomodasi, universalitas, dan impresi.
对一个地方的关系和第三个地方的形象的比较对一个咖啡馆的设计
印尼的咖啡馆有了显著的增长。国内咖啡消费量在三年内增加。Y和Z这两代人的文化影响了咖啡的快速增长,即在咖啡馆喝咖啡。咖啡馆作为第三名,可以对客户的生活质量和周围环境产生良好的影响。咖啡馆和消费者之间的互动会引起对某个地方产生形象的依恋。好的设计是一种对用户的空间膨胀产生影响的设计,为设计的目的创造了预期的形象。研究方法是一种定量的方法,通过处理问卷分布的数据和观察和采访的定性结果。基于Waxmann住所理论的问卷调查(2006)。采访指导方针以乔拉和斯布雷勒为第三名的咖啡馆理论为基础。《登山指南》以奥登堡第三位理论为基础(1999)。咖啡馆是一个基于矛盾原则的研究对象。咖啡馆坐落在安静拥挤的社区。本研究的目的是审查场所关系和第三场所形象对设计的影响。住所与咖啡馆作为第三名的关系是相互的。关系越强烈,咖啡馆就越好。对咖啡馆设计的第三个地点和形象的比较可以考虑到发行量、布局、空间模式、可访问性、住房、普洛和印象派方面的影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信