TANTANGAN (CHALLENGES) DAN PELUANG (OPPORTUNITIES) KEGIATAN PERTUKARAN PELAJAR PROGRAM MERDEKA BELAJAR- KAMPUS MERDEKA (MBKM) PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
{"title":"TANTANGAN (CHALLENGES) DAN PELUANG (OPPORTUNITIES) KEGIATAN PERTUKARAN PELAJAR PROGRAM MERDEKA BELAJAR- KAMPUS MERDEKA (MBKM) PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA","authors":"Nurjannah Abna, Nurmiati Muchlis, Rezky Aulia Yusuf, Awaluddin Syamsu, Ishaq Shamad","doi":"10.53690/ihj.v3i01.70","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Inovasi dalam dunia pendidikan di Indonesia terus dilakukan. Salah satunya adalah anjuran penerapan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ditahun 2021 di seluruh univeritas baik negeri maupun swasta. Universitas Muslim Indonesia (UMI) sebagai salah satu universitas swasta terbesar di wilayah timur Indonesia juga ikut melaksanakan program ini, salah satunya yaitu program pertukaran pelajar. Dalam program pertukaran pelajar ini terdapat sebanyak 30 mahasiswa ikut melaksanakan perkuliahan secara daring di UMI. Untuk meningkatkan kuliatas pelaksanaan program di UMI tentunya evaluasi sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, penelitian ini melaporkan gambarkan kualitas program dari pengalaman mahasiswa(i) yang mengikuti program pertukaran pelajar, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di UMI dengan menggunakan analisis SWOT. Total sampling diguanakan dalam penentuan sampel, yaitu mahasiswa(i) inbound yang mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Muslim Indonesia yang berasal dari fakultas rumpun kesehatan yang berjumlah total 30 orang. Berdasarkan hasil analisis SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa, program ini harus terus berlanjut dilaksanakan di UMI melihat animo mahasiswa/i dari univeritas luar yang berasal dari sabang hingga maroke sangat tertarik dan termotivasi mengikuti program ini di UMI, program ini memberikan manfaat pada wawawasan keberagaman budaya di Indonesia, kompetensi keilmuwan, dan kemapuan sosial mahasiswa/i. Adapun, untuk meningkatkan kualitas dan mutu program ini maka UMI disarankan agar menyediakan fasilitas internet (wifi) yang jauh lebih luas dan cepat, dosen pengampu mata kuliah harus lebih kooperatif dan pro aktif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa MBKM.","PeriodicalId":301907,"journal":{"name":"An Idea Health Journal","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An Idea Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53690/ihj.v3i01.70","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Inovasi dalam dunia pendidikan di Indonesia terus dilakukan. Salah satunya adalah anjuran penerapan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ditahun 2021 di seluruh univeritas baik negeri maupun swasta. Universitas Muslim Indonesia (UMI) sebagai salah satu universitas swasta terbesar di wilayah timur Indonesia juga ikut melaksanakan program ini, salah satunya yaitu program pertukaran pelajar. Dalam program pertukaran pelajar ini terdapat sebanyak 30 mahasiswa ikut melaksanakan perkuliahan secara daring di UMI. Untuk meningkatkan kuliatas pelaksanaan program di UMI tentunya evaluasi sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, penelitian ini melaporkan gambarkan kualitas program dari pengalaman mahasiswa(i) yang mengikuti program pertukaran pelajar, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di UMI dengan menggunakan analisis SWOT. Total sampling diguanakan dalam penentuan sampel, yaitu mahasiswa(i) inbound yang mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Muslim Indonesia yang berasal dari fakultas rumpun kesehatan yang berjumlah total 30 orang. Berdasarkan hasil analisis SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa, program ini harus terus berlanjut dilaksanakan di UMI melihat animo mahasiswa/i dari univeritas luar yang berasal dari sabang hingga maroke sangat tertarik dan termotivasi mengikuti program ini di UMI, program ini memberikan manfaat pada wawawasan keberagaman budaya di Indonesia, kompetensi keilmuwan, dan kemapuan sosial mahasiswa/i. Adapun, untuk meningkatkan kualitas dan mutu program ini maka UMI disarankan agar menyediakan fasilitas internet (wifi) yang jauh lebih luas dan cepat, dosen pengampu mata kuliah harus lebih kooperatif dan pro aktif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa MBKM.