GAMBARAN KONSEP DIRI REMAJA DI KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 SENTANI KABUPATEN JAYAPURA

Jusmadini Baaka, R. Nompo, Arvia Arvia
{"title":"GAMBARAN KONSEP DIRI REMAJA DI KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 SENTANI KABUPATEN JAYAPURA","authors":"Jusmadini Baaka, R. Nompo, Arvia Arvia","doi":"10.52646/snj.v1i2.72","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Konsep diri individu tidaklah bawaan dari lahir tetapi timbul akibat adanya pengalaman, persepsi dan hasil belajar yang dialami oleh setiap individu. Konsep diri seseorang terbentuk dari proses belajar. Konsep diri pada remaja merupakan keadaan dimana remaja mampu menilai dirinya secara fisik, psikis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Keperawatan jiwa konsep diri terdiri dari lima komponen; citra tubuh/ gambaran diri, harga diri, indentitas diri, peran, dan ideal diri. Remaja yang memiliki konsep diri positif cenderung menampilkan tingkah laku sosial yang positif, sedangkan remaja yang konsep diri kurang memandang dirinya negatif sehingga akan timbulnya konsep diri negatif. Dalam mengembangkan potensi diri, individu perlu memahami dirinya sendiri, dan mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya serta cara memahami dan mengetahui diri sendiri. Tujuan: Untuk mengetahui konsep diri remaja di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sentani Kabupaten Jayapura. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan persentase, dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2021. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 siswa/I, dengan kuesioner konsep diri yang terdiri dari 43 pernyataan positif dan negatif. Hasil: Konsep diri remaja dengan kriteria positif 31 orang (93.9%) dan konsep diri dengan kriteria negatif 2 orang (6.1%). Kesimpulan: Konsep diri bukanlah aspek yang dibawa sejak lahir, tetapi merupakan aspek yang dibentuk melalui interaksi individu dalam berbagai lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan lain yang lebih luas. Pada dasarnya konsep diri seseorang terbentuk dari lingkungan pertama yang paling dekat dengan individu, yaitu lingkungan keluarga, tetapi lama-kelamaan konsep diri individu akan berkembang melalui hubungan dengan lingkungan yang lebih luas, seperti teman sebaya. \nKata Kunci: Konsep Diri, Remaja, SMA","PeriodicalId":282632,"journal":{"name":"Sentani Nursing Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sentani Nursing Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52646/snj.v1i2.72","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Konsep diri individu tidaklah bawaan dari lahir tetapi timbul akibat adanya pengalaman, persepsi dan hasil belajar yang dialami oleh setiap individu. Konsep diri seseorang terbentuk dari proses belajar. Konsep diri pada remaja merupakan keadaan dimana remaja mampu menilai dirinya secara fisik, psikis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Keperawatan jiwa konsep diri terdiri dari lima komponen; citra tubuh/ gambaran diri, harga diri, indentitas diri, peran, dan ideal diri. Remaja yang memiliki konsep diri positif cenderung menampilkan tingkah laku sosial yang positif, sedangkan remaja yang konsep diri kurang memandang dirinya negatif sehingga akan timbulnya konsep diri negatif. Dalam mengembangkan potensi diri, individu perlu memahami dirinya sendiri, dan mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya serta cara memahami dan mengetahui diri sendiri. Tujuan: Untuk mengetahui konsep diri remaja di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sentani Kabupaten Jayapura. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan persentase, dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2021. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 siswa/I, dengan kuesioner konsep diri yang terdiri dari 43 pernyataan positif dan negatif. Hasil: Konsep diri remaja dengan kriteria positif 31 orang (93.9%) dan konsep diri dengan kriteria negatif 2 orang (6.1%). Kesimpulan: Konsep diri bukanlah aspek yang dibawa sejak lahir, tetapi merupakan aspek yang dibentuk melalui interaksi individu dalam berbagai lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan lain yang lebih luas. Pada dasarnya konsep diri seseorang terbentuk dari lingkungan pertama yang paling dekat dengan individu, yaitu lingkungan keluarga, tetapi lama-kelamaan konsep diri individu akan berkembang melalui hubungan dengan lingkungan yang lebih luas, seperti teman sebaya. Kata Kunci: Konsep Diri, Remaja, SMA
背景:个人自我的概念不是与生俱来的,而是来自个人经历、感知和学习的结果。一个人的自我概念是通过学习过程形成的。青少年的自我概念是一种让年轻人能够评估自己的身体、心理、社会、情感、抱负和成就的状态。自我概念灵魂护理由五个组成部分;身体形象、自尊、身份、角色和自我理想。积极的自我概念倾向于表现出积极的社会行为,而自我意识缺失的青少年则倾向于以消极的眼光看待自己,从而产生消极的自我意识。在发展自我潜力时,个人需要了解自己,了解自己的长处和弱点,以及了解自己的方式。目的:了解高中四年级学生自我中心的概念。研究方法:这项研究使用的百分比,是在1月至2021年2月进行的。本研究的样本数量为33名学生/I,对自我概念进行了43项积极和消极的陈述问卷调查。结果:带有31人积极标准的青少年自我概念(93.9%)和2人消极标准的自我概念(6.1%)。结论:自我概念不是与生俱来的,而是通过不同环境中的个人互动而形成的,无论是家庭环境还是其他更广泛的环境。本质上,自我的概念是由第一个最接近个人的环境——家庭环境组成的,但随着时间的推移,个人自我的概念会在与更广泛的环境(如同伴)的关系中发展起来。关键词:自我概念,青少年,高中
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信