PEMBUATAN COCOPEAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI TAMBAH SABUT KELAPA

Anton Feriady, Edi Efrita, Jon Yawahar
{"title":"PEMBUATAN COCOPEAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI TAMBAH SABUT KELAPA","authors":"Anton Feriady, Edi Efrita, Jon Yawahar","doi":"10.36085/JPMBR.V3I3.1062","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sabut kelapa sudah lama dimanfaatkan masyarakat untuk kerajinan tangan seperti keset, tali, sikat, sapu dan alat rumah tangga lainnya.  Akan tetapi produk dari sabut tersebut sudah kurang diminati mayarakat karena ada produk sejenis yang terbuat dari plastik yang lebih tahan dan ekonomis.  Oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan nilai tambah sabut menjadi produk yang lebih menguntungkan Salah satu produk sabut kelapa yang sekarang ini prospektif dan menguntungkan untuk diusahakan adalah cocopeat. Cocopeat sering pula disebut coco fiber (serat sabut) atau coco coir (serbuk sabut).  Cocopeat dapat dimanfaatkan di sektor pertanian sebagai kompos atau media tanam untuk tanaman hortikultura seperti sayur, bunga atau buah-buahan dalam pot atau sebagai media tanam hidroponik sebagai pengganti media tanah.  Di bidang industri, cocopeat dapat dimanfaatkan sebagai absorben (Wiryanta, 2007., Dianawati, 2014. dan Pratiwi dkk., 2017).  Harga cocopeat berkisar Rp. 2.000 sampai dengan 4.000/kg tergantung kualitasnya. Untuk membuat cocopeat adalah dengan mendekortasikan atau memisahkan sabut menjadi serat dan cocopeat.  Untuk itu diperlukan mesin decorticating , akan tetapi harga mesin tersebut cukup mahal.  Untuk itu diperlukan metode dekortasi yang lebih murah, ekonomis, praktis dan menguntungkan. Dengan melihat sumber bahan baku yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal tersebut, hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya pelatihan dan sosialisasi pada Kelompok Wanita Tani “Rafflesia” di Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Pelatihan dan sosialisasi ini dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung, sehingga peserta dapat menerima dan memahami tentang materi yang disampaikan oleh tim pengabdian kepada masyrakat.","PeriodicalId":156977,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36085/JPMBR.V3I3.1062","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Sabut kelapa sudah lama dimanfaatkan masyarakat untuk kerajinan tangan seperti keset, tali, sikat, sapu dan alat rumah tangga lainnya.  Akan tetapi produk dari sabut tersebut sudah kurang diminati mayarakat karena ada produk sejenis yang terbuat dari plastik yang lebih tahan dan ekonomis.  Oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan nilai tambah sabut menjadi produk yang lebih menguntungkan Salah satu produk sabut kelapa yang sekarang ini prospektif dan menguntungkan untuk diusahakan adalah cocopeat. Cocopeat sering pula disebut coco fiber (serat sabut) atau coco coir (serbuk sabut).  Cocopeat dapat dimanfaatkan di sektor pertanian sebagai kompos atau media tanam untuk tanaman hortikultura seperti sayur, bunga atau buah-buahan dalam pot atau sebagai media tanam hidroponik sebagai pengganti media tanah.  Di bidang industri, cocopeat dapat dimanfaatkan sebagai absorben (Wiryanta, 2007., Dianawati, 2014. dan Pratiwi dkk., 2017).  Harga cocopeat berkisar Rp. 2.000 sampai dengan 4.000/kg tergantung kualitasnya. Untuk membuat cocopeat adalah dengan mendekortasikan atau memisahkan sabut menjadi serat dan cocopeat.  Untuk itu diperlukan mesin decorticating , akan tetapi harga mesin tersebut cukup mahal.  Untuk itu diperlukan metode dekortasi yang lebih murah, ekonomis, praktis dan menguntungkan. Dengan melihat sumber bahan baku yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal tersebut, hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya pelatihan dan sosialisasi pada Kelompok Wanita Tani “Rafflesia” di Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Pelatihan dan sosialisasi ini dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung, sehingga peserta dapat menerima dan memahami tentang materi yang disampaikan oleh tim pengabdian kepada masyrakat.
制作椰壳是为了增加椰壳的价值
长久以来,椰子壳一直被用于门垫、绳子、刷子、扫帚和其他家庭用品等工艺品。然而,这种椰壳产品已经不那么受欢迎了,因为类似的塑料产品更耐用、更经济。因此,应该努力将椰壳增长值提高为更有利可图的产品,这是目前正在期待和有利可图的椰子椰壳产品之一。可可通常被称为可可纤维或可可coir(可可纤维)。可可可用于农业部门作为可堆肥或种植媒介,用于园艺,如蔬菜、花盆中的花或水果,或用作水培媒介,以代替土壤。在工业上,cocopeat可以被用作absorben (Wiryanta, 2007)。2014年迪纳瓦蒂。还有Pratiwi等。, 2017)。价格可比性在2000卢比到4000公斤之间取决于其质量。制作可可豆是将椰壳剥离或分离成纤维和可可豆。这需要一台脱皮机,但它相当贵。这需要一种更便宜、更经济、更实用、更有利可图的装饰方法。看到如此丰富和不充分利用的原材料来源,这是金凯新摄政区的“Rafflesia”农村妇女培训和社会化的原因。这种训练和社会化是通过直接的演讲和实践来完成的,这样参与者就可以接受和理解奉献团队向开创者提供的材料。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信