{"title":"PELATIHAN LITERASI DAN NUMERASI MATEMATIKA UNTUK GURU MATEMATIKA SMP KOTA BLITAR","authors":"Trianingsih Eni Lestari","doi":"10.37303/peduli.v6i2.477","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak : Asesmen nasional terdiri atas tiga instrumen yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan observasi lingkungan belajar. Dua kompetensi dasar yang diukur pada AKM adalah literasi membaca dan literasi matematis (numerasi) yang bertujuan melatih keterampilan berpikir logis-sistematis siswa. Wijaya (2016) menemukan bahwa siswa SMP di salah satu kota di Indonesia tidak bisa mendapatkan tiga karakteristik dari literasi matematika ketika mengerjakan soal PISA (Programme for International Student Assessment). Sementara itu, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa siswa SMA juga mengalami kekurangan pada beberapa indicator literasi , diantaranya adalah indikator pemahaman (Sari dan Wijaya, 2017). Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah guru matematika SMP di Kota Blitar yang tergabung dalam MGMP Matematika SMP Kota Blitar. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa guna menghadapi AKM. Mekanisme pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Pada tahap tindakan, pelaksanaan pengabdian dilakukan menjadi dua kegiatan yang dilakukan secara luring dan daring. Pelatihan pertama memberikan materi tentang literasi dan numerasi secara luring. Kegiatan daring dilakukan secara asinkron. Kegiatan asinkron berupa aktivitas peserta untuk mengerjakan tugas secara mandiri yang diberikan oleh pemateri ketika kegiatan luring.","PeriodicalId":260058,"journal":{"name":"PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37303/peduli.v6i2.477","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak : Asesmen nasional terdiri atas tiga instrumen yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan observasi lingkungan belajar. Dua kompetensi dasar yang diukur pada AKM adalah literasi membaca dan literasi matematis (numerasi) yang bertujuan melatih keterampilan berpikir logis-sistematis siswa. Wijaya (2016) menemukan bahwa siswa SMP di salah satu kota di Indonesia tidak bisa mendapatkan tiga karakteristik dari literasi matematika ketika mengerjakan soal PISA (Programme for International Student Assessment). Sementara itu, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa siswa SMA juga mengalami kekurangan pada beberapa indicator literasi , diantaranya adalah indikator pemahaman (Sari dan Wijaya, 2017). Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah guru matematika SMP di Kota Blitar yang tergabung dalam MGMP Matematika SMP Kota Blitar. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa guna menghadapi AKM. Mekanisme pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Pada tahap tindakan, pelaksanaan pengabdian dilakukan menjadi dua kegiatan yang dilakukan secara luring dan daring. Pelatihan pertama memberikan materi tentang literasi dan numerasi secara luring. Kegiatan daring dilakukan secara asinkron. Kegiatan asinkron berupa aktivitas peserta untuk mengerjakan tugas secara mandiri yang diberikan oleh pemateri ketika kegiatan luring.
摘要:国家评估包括三种工具,即最低能力评估(AKM)、性格调查和学习环境观察。AKM上测量的两种基本能力是扫盲和数学素数,旨在培养学生的系统逻辑思维能力。Wijaya(2016)发现,印尼其中一个城市的初中生在研究《国际学生评估》(Programme for International Student Assessment)时,无法获得数学素学的三个特征。与此同时,有一项研究表明,高中生也缺乏几个识字指标,其中一些是理解指标(纱丽和Wijaya, 2017)。这项服务活动的目标是布利塔市的初中数学老师,他是布利塔市MGMP初中数学老师。这种对社会的奉献旨在提高学生的识字能力和核磁共振能力,使他们能够处理AKM。执行机制是采用四阶段的行动研究步骤,即计划、行动、观察、评估和反思。在行动阶段,忠诚的执行变成了一种离线和在线的活动。第一阶段提供识字和数字方面的资料。在线活动是安全的。参与者的asinkron活动是指在离线活动中独立完成打火机分配给他们的任务。