{"title":"Limitasi Stres Akademik Siswa SMP Negeri di Kabupten Barru","authors":"T. Taufik","doi":"10.31851/JUANG.V4I2.6354","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengungkapkan tingkat stress akademik siswa di SMP Negeri di kabupaten barru, penetilian ini lebih lanjut akan mengidentifikasi tingkat perbedaan stress akademik berdasarkan jenis kelamin dan lokasi sekolah.Penelitian ini berangkat dari peningkatan standar Ujian Nasional dari beberapa tahun terakhir, dan membebani aktivitas belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kondisi ini sebagai pemicu stres siswa, sejak lama, pengaruhnya terhadap belajar mereka. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres akademik siswa, dan perbedaan berdasarkan jenis kelamin, dan lokasi sekolah. Penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling. Sampel dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu sekolah yang terletak di pusat kota kabupaten, tengah kota dan pinggiran kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17% siswa mengalami stres akademik pada tingkat rendah,73,4% mengalami stres akademik pada tingkat sedang, dan 11,2% siswa mengalami stres akademik pada tingkat tinggi. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara stres akademik Siswa SMP Negeri di kabupaten barru berdasarkan lokasi dan jenis kelamin. Temuan penelitian ini kemudian dapat menjadi kebutuhan dasar yang penting akan layanan bimbingan dan konseling dalam rangka menurunkan tingkat stres siswa akademik dikabupaten barru, sehingga mereka dapat belajar dengan melakukan segala upaya yang optimal. LIMITATION OF ACADEMIC STRESS FOR STATE SMP STUDENTS IN BARRU DISTRICT ABSTRACT This study was conducted to reveal the level of academic stress of students in public junior high schools in Barru district, this research will further identify the different levels of academic stress based on gender and school location. in Junior High School (SMP). This condition has been a stressor for students, since a long time ago, the effect on their learning. Based on this, this study aims to identify students' academic stress levels, and differences by gender, and school location. This research uses Cluster Random Sampling. The sample is grouped into 3 (three), namely schools located in the district city center, downtown and suburbs. The results showed that there were 17% of students experienced academic stress at a low level,73.4% experienced academic stress at a moderate level, and 11.2% students experienced academic stress at a high level. There is no significant difference between the academic stress of State Junior High School students in Barru Regency based on location and gender. The findings of this study can then become an important basic need for guidance and counseling services in order to reduce the stress level of academic students in the new district, so that they can learn by making optimal efforts.","PeriodicalId":141389,"journal":{"name":"Jurnal Wahana Konseling","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Wahana Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31851/JUANG.V4I2.6354","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengungkapkan tingkat stress akademik siswa di SMP Negeri di kabupaten barru, penetilian ini lebih lanjut akan mengidentifikasi tingkat perbedaan stress akademik berdasarkan jenis kelamin dan lokasi sekolah.Penelitian ini berangkat dari peningkatan standar Ujian Nasional dari beberapa tahun terakhir, dan membebani aktivitas belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kondisi ini sebagai pemicu stres siswa, sejak lama, pengaruhnya terhadap belajar mereka. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres akademik siswa, dan perbedaan berdasarkan jenis kelamin, dan lokasi sekolah. Penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling. Sampel dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu sekolah yang terletak di pusat kota kabupaten, tengah kota dan pinggiran kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17% siswa mengalami stres akademik pada tingkat rendah,73,4% mengalami stres akademik pada tingkat sedang, dan 11,2% siswa mengalami stres akademik pada tingkat tinggi. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara stres akademik Siswa SMP Negeri di kabupaten barru berdasarkan lokasi dan jenis kelamin. Temuan penelitian ini kemudian dapat menjadi kebutuhan dasar yang penting akan layanan bimbingan dan konseling dalam rangka menurunkan tingkat stres siswa akademik dikabupaten barru, sehingga mereka dapat belajar dengan melakukan segala upaya yang optimal. LIMITATION OF ACADEMIC STRESS FOR STATE SMP STUDENTS IN BARRU DISTRICT ABSTRACT This study was conducted to reveal the level of academic stress of students in public junior high schools in Barru district, this research will further identify the different levels of academic stress based on gender and school location. in Junior High School (SMP). This condition has been a stressor for students, since a long time ago, the effect on their learning. Based on this, this study aims to identify students' academic stress levels, and differences by gender, and school location. This research uses Cluster Random Sampling. The sample is grouped into 3 (three), namely schools located in the district city center, downtown and suburbs. The results showed that there were 17% of students experienced academic stress at a low level,73.4% experienced academic stress at a moderate level, and 11.2% students experienced academic stress at a high level. There is no significant difference between the academic stress of State Junior High School students in Barru Regency based on location and gender. The findings of this study can then become an important basic need for guidance and counseling services in order to reduce the stress level of academic students in the new district, so that they can learn by making optimal efforts.