{"title":"IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAUN PETAI CINA (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus","authors":"Ermi Abriyani, Neneng Nurfalah","doi":"10.36805/farmasi.v4i1.613","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nSalah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah petai cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit). Secara etnobotani, masyarakat Indonesia telah memanfaatkan daun petai cina sebagai obat-obatan diantaranya sebagai obat luka dan obat bengkak. Petai cina diketahui potensial untuk dikembangkan lebih lanjut pada penyakit infeksi. Berdasarkan hal ini dilakukan penelitian mengenai identifikasi metabolit sekunder daun petai cina. Metode yang digunakan yaitu soxhlet, uji fitokimia, ekstraksi cair-cair, kromatografi kolom, uji antibakteri mengunakan metode difusi paper disk dengan konsentrasi 10% b/v, 20% b/v, 30% b/v, 40% b/v, 50%. b/v. Pada pengujian karakteristik senyawa metabolit sekunder daun petai cina memiliki potensi yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan steroid. Pada pengujian antibakteri menunjukkan konsentrasi 50% zona hambat paling besar dengan hasil pengukuran 6,16 mm pada ekstrak etanol dan pada ekstak n- heksana 4,44 mm. \n Kata Kunci: Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit)), Ekstraksi cair-cair, Kromatografi lapis tipis, Kromatografi kolom, St \nABSTRACK \nOne of the plants used as traditional medicine is (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit). Ethnobotany, Indonesian people have used Chinese petai leaves as medicines, including wound medicine and swollen medicine. Chinese petai is known to be potential for further development in infectious diseases. Based on this, a study was conducted on the identification of secondary metabolites of Chinese petai leaves. The method used is soxhlet, phytochemical test, liquid-liquid extraction, column chromatography, antibacterial test using paper disk diffusion method with a concentration of 10% b / v, 20% b / v, 30% b / v, 40% b / v, 50%. b / v. In testing the characteristics of secondary metabolites of Chinese petai leaves, they have the potential of alkaloid compounds, flavonoids, tannins, polyphenols and steroids. The antibacterial test for a concentration of 50% has the largest inhibition zone with results of measurements of 6.16 mm on ethanol extract and on n-hexane extract 4.44 mm. \nKeywords: (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit)), Liquid- liquid Extraction Cromatography column, Thin Layer Cromatography, Staphylococcus aureus","PeriodicalId":251083,"journal":{"name":"Pharma Xplore : Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pharma Xplore : Jurnal Ilmiah Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36805/farmasi.v4i1.613","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
ABSTRAK
Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah petai cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit). Secara etnobotani, masyarakat Indonesia telah memanfaatkan daun petai cina sebagai obat-obatan diantaranya sebagai obat luka dan obat bengkak. Petai cina diketahui potensial untuk dikembangkan lebih lanjut pada penyakit infeksi. Berdasarkan hal ini dilakukan penelitian mengenai identifikasi metabolit sekunder daun petai cina. Metode yang digunakan yaitu soxhlet, uji fitokimia, ekstraksi cair-cair, kromatografi kolom, uji antibakteri mengunakan metode difusi paper disk dengan konsentrasi 10% b/v, 20% b/v, 30% b/v, 40% b/v, 50%. b/v. Pada pengujian karakteristik senyawa metabolit sekunder daun petai cina memiliki potensi yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan steroid. Pada pengujian antibakteri menunjukkan konsentrasi 50% zona hambat paling besar dengan hasil pengukuran 6,16 mm pada ekstrak etanol dan pada ekstak n- heksana 4,44 mm.
Kata Kunci: Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit)), Ekstraksi cair-cair, Kromatografi lapis tipis, Kromatografi kolom, St
ABSTRACK
One of the plants used as traditional medicine is (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit). Ethnobotany, Indonesian people have used Chinese petai leaves as medicines, including wound medicine and swollen medicine. Chinese petai is known to be potential for further development in infectious diseases. Based on this, a study was conducted on the identification of secondary metabolites of Chinese petai leaves. The method used is soxhlet, phytochemical test, liquid-liquid extraction, column chromatography, antibacterial test using paper disk diffusion method with a concentration of 10% b / v, 20% b / v, 30% b / v, 40% b / v, 50%. b / v. In testing the characteristics of secondary metabolites of Chinese petai leaves, they have the potential of alkaloid compounds, flavonoids, tannins, polyphenols and steroids. The antibacterial test for a concentration of 50% has the largest inhibition zone with results of measurements of 6.16 mm on ethanol extract and on n-hexane extract 4.44 mm.
Keywords: (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit)), Liquid- liquid Extraction Cromatography column, Thin Layer Cromatography, Staphylococcus aureus