{"title":"Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Keluarga tentang Penanganan Pre-Hospital pada Pasien Stroke","authors":"Siti Zuraida Muhsinin, Baiq Melinda Firda Rukandani","doi":"10.52221/jurkes.v8i1.197","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stroke masih menjadi permasalahan kesehatan prioritas karena merupakan penyebab penyakit ke 2 (dua) di dunia. Manajemen pre-hospital stroke merupakan pelayanan ke pasien pertama kali ditemukan dan selama proses transportasi hingga pasien berada pada pelayanan kesehatan. Penanganan yang cepat dan tepat merupakan salah satu kunci penting dalam mengurangi kematian dan meminimalkan kerusakan otak yang ditimbulkan oleh stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini 33 orang diambil dengan teknik consecutive sampling, instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menujukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram : pertama, usia 26-35 sebanyak 12 orang (36.7%). Kedua, pendidikan SMA sebanyak 14 orang (42.4%). Ketiga, Pekerjaan non-kesehatan sebanyak 16 orang (48.5%). Keempat, tidak ada pengalam merawat pasien stroke sebanyak 16 orang (48.5%). Dan terakhir, tidak mendapat informasi terkait dengan penanganan pre-hospital pada pasien stroke sebanyak 15 orang (45.5). Kurangnya pengetahuan keluarga harus menjadi perhatian tim kesehatan, terkait dengan faktor diatas, tim kesehatan harus memberikan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan informasi kepada keluarga atau masyarakat, dengan harapan keluarga dan masyarakat dapat memberikan penanganan yang tepat pada pasien ketika mengalami serangan stroke sebelum mereka dibawa ke rumah sakit.","PeriodicalId":138000,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52221/jurkes.v8i1.197","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stroke masih menjadi permasalahan kesehatan prioritas karena merupakan penyebab penyakit ke 2 (dua) di dunia. Manajemen pre-hospital stroke merupakan pelayanan ke pasien pertama kali ditemukan dan selama proses transportasi hingga pasien berada pada pelayanan kesehatan. Penanganan yang cepat dan tepat merupakan salah satu kunci penting dalam mengurangi kematian dan meminimalkan kerusakan otak yang ditimbulkan oleh stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini 33 orang diambil dengan teknik consecutive sampling, instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menujukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram : pertama, usia 26-35 sebanyak 12 orang (36.7%). Kedua, pendidikan SMA sebanyak 14 orang (42.4%). Ketiga, Pekerjaan non-kesehatan sebanyak 16 orang (48.5%). Keempat, tidak ada pengalam merawat pasien stroke sebanyak 16 orang (48.5%). Dan terakhir, tidak mendapat informasi terkait dengan penanganan pre-hospital pada pasien stroke sebanyak 15 orang (45.5). Kurangnya pengetahuan keluarga harus menjadi perhatian tim kesehatan, terkait dengan faktor diatas, tim kesehatan harus memberikan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan informasi kepada keluarga atau masyarakat, dengan harapan keluarga dan masyarakat dapat memberikan penanganan yang tepat pada pasien ketika mengalami serangan stroke sebelum mereka dibawa ke rumah sakit.