POTENSI LINGKUNGAN SEBAGAI DAYA DUKUNG KEBERADAAN SITUS NGALAU TOMPOK SYOHIAH I, TANAH DATAR

Nenggih Susilowati, Lismawaty
{"title":"POTENSI LINGKUNGAN SEBAGAI DAYA DUKUNG KEBERADAAN SITUS NGALAU TOMPOK SYOHIAH I, TANAH DATAR","authors":"Nenggih Susilowati, Lismawaty","doi":"10.24832/ke.v6i2.70","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sumber daya alam nirhayati, hayati, dan sumber air pada kawasan karst merupakan daya tarik yang mendorong manusia untuk memanfaatkan gua-gua (cave) dan ceruk-ceruk alam (rock shelter) seperti yang terdapat di Nagari Situmbuk. Keberadaan sebagian gua dan ceruk menyimpan jejak budaya manusia ketika memanfaatkannya. Sisa-sisa budaya itulah yang menjadi penanda kehidupan manusia dalam memanfaatkan lingkungan alamnya di masa lalu hingga kini. Tujuan penelitian di Ngalau Tompok Syohiah I adalah untuk menggambarkan pemanfaatan ruang gua dan kronologinya, dan mengetahui faktor-faktor lingkungan sebagai pendukung keberadaan situs tersebut. Metode penelitian bersifat eksploratif – deskriptif menggunakan alur penalaran induktif (khusus ke umum) dengan melakukan survei dan ekskavasi. Hasil penelitian arkeologi dan geologi di Ngalau Tompok Syohiah I menjelaskan pemanfaatan ruang gua oleh manusia yang menghuni sementara di gua itu pada sekitar abad ke-16 hingga abad ke-20 M. Perlakuan meratakan bagian permukaan tanah di dalam ruangan ditunjukkan oleh stratigrafi pada kotak-kotak ekskavasi yang menggambarkan bahwa kondisi awalnya miring ke arah utara. Perlakuan istimewa pada stalagmit, hingga membuat makam semu, serta simbol-simbol yang digambarkan pada dinding gua dikaitkan dengan religi lama yang berlatar belakang pada kegiatan pertanian, hingga kegiatan lainnya. Aktivitas tersebut sangat didukung oleh kondisi lingkungan yang dekat dengan sumber air, dan lahan yang subur. \nNatural resources, including water sources in the karst area attract and encourage human to take advantages of caves and rock shelters such as those found in Nagari Situmbuk. Some caves and niches have kept the traces of human culture during their inhabitation. Those cultural remnants are the mark of human life in utilizing their natural environment from the past to the present. The purpose research at Ngalau Tompok Syohiah I is to describe the cave space used and its chronology, and to determine the environmental factors that support the site's existence. The research method is exploratory-descriptive using inductive reasoning lines (specific to the general) by conducting surveys and excavations. The results of archaeological and geological research in Ngalau Tompok Syohiah I explained the use of cave space by humans who had temporarily inhabited around the 16th to the 20th centuries. The treatment of flattening the soil surface in the room showed by the stratigraphy of the excavation boxes depicts the initial condition was tilted to the north. The special treatment of stalagmites, the creation of fake tombs, and the symbols depicted on the cave walls are associated with old religions with a background of agricultural activities and other activities. These activities were strongly supported by environmental conditions that are close to water sources and fertile land.","PeriodicalId":185309,"journal":{"name":"Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/ke.v6i2.70","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sumber daya alam nirhayati, hayati, dan sumber air pada kawasan karst merupakan daya tarik yang mendorong manusia untuk memanfaatkan gua-gua (cave) dan ceruk-ceruk alam (rock shelter) seperti yang terdapat di Nagari Situmbuk. Keberadaan sebagian gua dan ceruk menyimpan jejak budaya manusia ketika memanfaatkannya. Sisa-sisa budaya itulah yang menjadi penanda kehidupan manusia dalam memanfaatkan lingkungan alamnya di masa lalu hingga kini. Tujuan penelitian di Ngalau Tompok Syohiah I adalah untuk menggambarkan pemanfaatan ruang gua dan kronologinya, dan mengetahui faktor-faktor lingkungan sebagai pendukung keberadaan situs tersebut. Metode penelitian bersifat eksploratif – deskriptif menggunakan alur penalaran induktif (khusus ke umum) dengan melakukan survei dan ekskavasi. Hasil penelitian arkeologi dan geologi di Ngalau Tompok Syohiah I menjelaskan pemanfaatan ruang gua oleh manusia yang menghuni sementara di gua itu pada sekitar abad ke-16 hingga abad ke-20 M. Perlakuan meratakan bagian permukaan tanah di dalam ruangan ditunjukkan oleh stratigrafi pada kotak-kotak ekskavasi yang menggambarkan bahwa kondisi awalnya miring ke arah utara. Perlakuan istimewa pada stalagmit, hingga membuat makam semu, serta simbol-simbol yang digambarkan pada dinding gua dikaitkan dengan religi lama yang berlatar belakang pada kegiatan pertanian, hingga kegiatan lainnya. Aktivitas tersebut sangat didukung oleh kondisi lingkungan yang dekat dengan sumber air, dan lahan yang subur. Natural resources, including water sources in the karst area attract and encourage human to take advantages of caves and rock shelters such as those found in Nagari Situmbuk. Some caves and niches have kept the traces of human culture during their inhabitation. Those cultural remnants are the mark of human life in utilizing their natural environment from the past to the present. The purpose research at Ngalau Tompok Syohiah I is to describe the cave space used and its chronology, and to determine the environmental factors that support the site's existence. The research method is exploratory-descriptive using inductive reasoning lines (specific to the general) by conducting surveys and excavations. The results of archaeological and geological research in Ngalau Tompok Syohiah I explained the use of cave space by humans who had temporarily inhabited around the 16th to the 20th centuries. The treatment of flattening the soil surface in the room showed by the stratigraphy of the excavation boxes depicts the initial condition was tilted to the north. The special treatment of stalagmites, the creation of fake tombs, and the symbols depicted on the cave walls are associated with old religions with a background of agricultural activities and other activities. These activities were strongly supported by environmental conditions that are close to water sources and fertile land.
环境潜力支持平坦地面NGALAU TOMPOK SYOHIAH I遗址的存在
喀斯特地区的自然资源、生物和水源是一种吸引力,促使人类利用洞穴和自然保护区,就像在纳格里沙坑中发现的那样。一些洞穴和壁龛的存在在利用它们时留下了人类文化的痕迹。这种文化的遗迹是人类利用过去和现在自然环境的标志。Ngalau Tompok Syohiah I的研究目的是描述岩洞及其年表的使用,并确定环境因素支持该遗址的存在。探索的方法是探索——描述性的,通过调查和挖掘来使用归纳推理的流程。考古学和地质学的研究成果在Ngalau Tompok Syohiah洞穴空间利用我解释的临时居住在洞穴里的人大约在公元前16世纪至20世纪那。待遇夷平了室内地面的部分地区由stratigrafi的格子发掘表明起初向北倾斜的情况。石笋所受到的特殊对待,甚至造成了未完工的坟墓,以及洞穴墙上所描绘的符号,都与古老的农业宗教和其他活动联系在一起。水源附近的环境条件和肥沃的土地大大支持了这种活动。自然资源,包括在喀特地区的水资源和强迫人类利用洞穴和岩石的优势,就像那些在纳格里环境中发现的那样。有些洞穴和咽喉在被压抑的过程中保留了人类文化的痕迹。这些文化记忆是人类生命从过去到现在的象征。研究的目的是描述洞穴的耗时和它的时间,并确定支撑站点存在的环境因素。这项研究的方法是探索用传统调查方法考古学和地质研究的结果显示,我在16世纪的时间里被人类渗透到20世纪的地方。教室里平铺的土壤是由先前的拳击环境向北倾斜的。石笋的特殊treatment,假砖墙的创造,以及洞穴墙壁上描绘的符号与古老的宗教有关,它们具有农业活动和其他活动的背景。这些活动受到环境供应和肥沃土地的阻碍。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信