{"title":"ISOLASI BAKTERI SELULOLITIK PADA KONSURSIOM BAKTERI PEREDUKSI SULFAT DENGAN PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU AKASIA","authors":"Ni'matul Murtafia'ah","doi":"10.54350/jkr.v9i2.37","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah bagi kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan dapat menurunkan pH yang dapat mempengaruhi proses fisiologi dan molekuler dengan menonaktifkan enzim, menggantikan unsur penting sehingga mengganggu integritas membran. Penurunan pH mengakibatkan peningkatan kandungan sulfat pada perairan sehingga mempengaruhi kestabilan ekosistem.Tujuan: untuk mengetahui karakter bakteri selulolitik pada konsorsium Bakteri Pereduksi Sulfat dalam mereduksi sulfat pada skala batch cultureMetode: : Penelitian dilaksanakan dengan metode bioremidiasi menggunakan Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) skala batch culture menggunakan bioreaktor menggunakan media Carboxymethyl cellulose (CMC). Konsorsium yang digunakan yaitu konsorsium yang efektif mereduksi logam Mn. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan dengan pemberian zeolit sebesar 20 gr/L sedangkan kadar serbuk gergaji sebesar 0%;1,25%; 2,5% dan 5%.Hasil: Hasil inokulasi bakteri selulolitik melalui konsorsium BPS pada medium Postgate B yang di inokulasikan pada medium CMC yang paling optimal yaitu pada perlakuan Zc3KK1 pada pengenceran 10-2 dengan kode isolat FKK1 luas diameter zona bening 26,67mm dengan diameter koloni 5 mm.Kesimpulan: Bakteri dapat menghidrolisis selulosa baik secara aerob maupun anaerob yang ditunjukan terbentuknya zona bening dengan diameter maksimum sebesar 26,67 mm dengan penambahan serbuk gergaji 2,5%. Besar kecilnya ukuran zona bening dipengaruhi oleh aktivitas spesifik enzim di daerah amorf pada substrat menyebabkan CMC terhidrolisis secara efisien.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Rajawali","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.37","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah bagi kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan dapat menurunkan pH yang dapat mempengaruhi proses fisiologi dan molekuler dengan menonaktifkan enzim, menggantikan unsur penting sehingga mengganggu integritas membran. Penurunan pH mengakibatkan peningkatan kandungan sulfat pada perairan sehingga mempengaruhi kestabilan ekosistem.Tujuan: untuk mengetahui karakter bakteri selulolitik pada konsorsium Bakteri Pereduksi Sulfat dalam mereduksi sulfat pada skala batch cultureMetode: : Penelitian dilaksanakan dengan metode bioremidiasi menggunakan Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) skala batch culture menggunakan bioreaktor menggunakan media Carboxymethyl cellulose (CMC). Konsorsium yang digunakan yaitu konsorsium yang efektif mereduksi logam Mn. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan dengan pemberian zeolit sebesar 20 gr/L sedangkan kadar serbuk gergaji sebesar 0%;1,25%; 2,5% dan 5%.Hasil: Hasil inokulasi bakteri selulolitik melalui konsorsium BPS pada medium Postgate B yang di inokulasikan pada medium CMC yang paling optimal yaitu pada perlakuan Zc3KK1 pada pengenceran 10-2 dengan kode isolat FKK1 luas diameter zona bening 26,67mm dengan diameter koloni 5 mm.Kesimpulan: Bakteri dapat menghidrolisis selulosa baik secara aerob maupun anaerob yang ditunjukan terbentuknya zona bening dengan diameter maksimum sebesar 26,67 mm dengan penambahan serbuk gergaji 2,5%. Besar kecilnya ukuran zona bening dipengaruhi oleh aktivitas spesifik enzim di daerah amorf pada substrat menyebabkan CMC terhidrolisis secara efisien.