{"title":"Kajian Teknis Prinsip dan Mekanisme Kerja Crystallizer pada Pemurnian Timah","authors":"M. I. Lagowa","doi":"10.31764/jpl.v2i1.4711","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Teknologi pemurnian logam campuran (alloy) Sn-Pb menggunakan crystallizer telah digunakan pada proses pemurnian timah di Indonesia sejak lama, namun referensi dan kajian terkait alat ini masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prinsip dan mekanisme kerja dari crystallizer agar didapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap penggunaan teknologi ini ke depannya. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data operasional crystallizer berupa data suhu dan komposisi awal umpan, temperatur palong crystallizer, temperatur material pada setiap zona, kadar Pb pada setiap zona, kadar Pb kristal, jumlah sampan, kecepatan putaran bilah, serta pengamatan terhadap karakteristik penyemprotan dan operator. Data-data ini kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik lalu diinterpretasikan berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa temperatur palong pada zona 3-5 dijaga di atas titik lebur Pb agar kristal Pb mencair dan turun ke zona 1, sedangkan temperature material di bagian atas dijaga di bawah titik lebur Sn agar kristal Sn tetap dalam fase padatan. Peningkatan kecepatan putaran bilah meningkatkan produksi kristal Sn. Selain itu, penyemprotan oleh operator sangat penting untuk mencapai kristalisasi campuran logam Pb-Sn. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemurnian campuran PbSn menggunakan crystallizer dipengaruhi temperatur operasi, kecepatan putaran bilah, dan penyemprotan oleh operator.","PeriodicalId":367421,"journal":{"name":"JURNAL PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31764/jpl.v2i1.4711","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Teknologi pemurnian logam campuran (alloy) Sn-Pb menggunakan crystallizer telah digunakan pada proses pemurnian timah di Indonesia sejak lama, namun referensi dan kajian terkait alat ini masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prinsip dan mekanisme kerja dari crystallizer agar didapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap penggunaan teknologi ini ke depannya. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data operasional crystallizer berupa data suhu dan komposisi awal umpan, temperatur palong crystallizer, temperatur material pada setiap zona, kadar Pb pada setiap zona, kadar Pb kristal, jumlah sampan, kecepatan putaran bilah, serta pengamatan terhadap karakteristik penyemprotan dan operator. Data-data ini kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik lalu diinterpretasikan berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa temperatur palong pada zona 3-5 dijaga di atas titik lebur Pb agar kristal Pb mencair dan turun ke zona 1, sedangkan temperature material di bagian atas dijaga di bawah titik lebur Sn agar kristal Sn tetap dalam fase padatan. Peningkatan kecepatan putaran bilah meningkatkan produksi kristal Sn. Selain itu, penyemprotan oleh operator sangat penting untuk mencapai kristalisasi campuran logam Pb-Sn. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemurnian campuran PbSn menggunakan crystallizer dipengaruhi temperatur operasi, kecepatan putaran bilah, dan penyemprotan oleh operator.
sn pb使用crystallizer提炼技术在印尼的铅精炼过程中使用了很长一段时间,但是这种工具的参考和研究受到限制。本研究旨在研究crystallizer的原理和工作机制,以便更好地了解该技术的未来使用。这项研究采用了冷冻剂的操作数据,包括诱饵的温度和早期成分,palong crystazer温度,每个区域的材料温度,每个区域的铅浓度,Pb晶体水平,这些数据以表和图的形式呈现,然后根据以前的理论和研究对它们进行解释。这项研究发现,3-5区的帕隆温度被控制在Pb的熔点以上,将Pb晶体熔化并降到1区,而高层的温度被控制在熔点以下,让Sn晶体处于固体阶段。叶片自转速度的增加增加了Sn晶体的生成。此外,操作员喷淋是达到Pb-Sn合金结晶的关键。从这项研究中可以得出结论,PbSn混合精炼方法是通过操作温度、叶片旋转速度和操作员喷洒的影响来进行的。