Konstanta dalam Konteks: Teologi Misi pada Era Postmodern

Eliezer Nuban
{"title":"Konstanta dalam Konteks: Teologi Misi pada Era Postmodern","authors":"Eliezer Nuban","doi":"10.38189/jan.v2i1.118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Efforts to write articles related to \"Constants in the Context of Mission Theology\" are very important, because mission is always loyal to its six constants, namely: \"Christology, ecclesiology, soteriology, eschatology, anthropology and diology with human culture\". Constructing a mission theology that is inspired by God's continuous act of mission in the world and is imperative to write a history of the Christian movement in a multi-directional world. The important foundation in what is stated here is mission that comes from the heart of God. This means that the land and mission must be properly understood. Stevri Lumintang wrote, \"Understanding mission without a fundamental understanding of mission theology will fall into two tendencies, namely mission without meaning and mission losing meaning\". On the other hand, the correct understanding will help us to see mission as the infinite work of God in, “God's infinite mercy establishes mission, (mission) and gospel, (mission) first through Israel and now through His church \" Furthermore, Paul David said, \"To get the news, you must understand the story\". That means there is no need for an interpretation process between willing and unwilling in the task of carrying out God's mission, but it is the duty of His Church, because the gospel is an eternal heavenly treasure entrusted to us, and we owe it to those who have not heard the gospel, (Romans 1 : 16-17). It is necessary to build the awareness that, our time is limited, (John 9: 4), from this the Constants in Context: \"Mission Theology in the Postmodern Era\". Stay relevant, keep changing, and be faithful to the biblical text as a guide for the mission of the church until Christ returns.Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan “Konstanta dalam konteks teologi Misi” sangat penting, karena misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni: “Kristologi, eklesiologi, soteriologi, eskatologi, antropologi dan dialog dengan kebudayaan manusia”.Stephen Menyusun teologi misi yang diilhami oleh tindakan misi Allah yang terus-menerus di dalam dunia dan sangat perlu menulis sejarah gerakan Kristen di dunia yang bersifat multi-directional. Landasan penting dalam apa yang dituangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah. Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar. Stevri Luminang menulis, “Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yaitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”. Sebaliknya dalam pemahaman yang benar akan menolong kita untuk melihat misi sebagai karya Allah yang tak terbatas dalam, “belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”. Selanjutnya Paul David mengungkapkan, “Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”. Itu artinya tidak perlu adanya proses interpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi itu adalah kewajiban dari Gereja-Nya, karena Injil adalah harta kekal sorgawi yang dipercayakan kepada kita, dan kita berhutang kepada orang yang belum mendengarkan Injil, (Roma 1:16-17). Perlu membangun kesadaran bahwa, waktu kita terbatas, (Yohanes 9:4), dari hal inilah Konstanta Dalam Konteks: “Teologi Misi Pada Era Postmodern”. Tetap relevan, terus berubah, dan setia pada teks Alkitab sebagai pedoman misi gereja sampai Kristus datang kembali.  Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan “Konstanta dalam konteks teologi Misi” sangat penting, karena misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni: “Kristologi, eklesiologi, soteriologi, eskatologi, antropologi dan dialog dengan kebudayaan manusia”.Stephen Menyusun teologi misi yang diilhami oleh tindakan misi Allah yang terus-menerus di dalam dunia dan sangat perlu menulis sejarah gerakan Kristen di dunia yang bersifat multi-directional. Landasan penting dalam apa yang dituangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah. Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar. Stevri Luminang menulis, “Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yaitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”.[1] Sebaliknya dalam pemahaman yang benar akan menolong kita untuk melihat misi sebagai karya Allah yang tak terbatas dalam, “belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”.[2] Selanjutnya Paul David mengungkapkan, “Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”.[3] Itu artinya tidak perlu adanya proses interpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi itu adalah kewajiban dari Gereja-Nya, karena Injil adalah harta kekal sorgawi yang dipercayakan kepada kita, dan kita berhutang kepada orang yang belum mendengarkan Injil, (Roma 1:16-17). Perlu membangun kesadaran bahwa, waktu kita terbatas, (Yohanes 9:4), dari hal inilah Konstanta Dalam Konteks: “Teologi Misi Pada Era Postmodern”. Tetap relevan, terus berubah, dan setia pada teks Alkitab sebagai pedoman misi gereja sampai Kristus datang kembali.[1] Stevri Indra Lumintang, Misiologi Kontemporer, Menuju Ke Rekonstruksi Theologia Misi Yang Seutuhnya (Batu: Departemen Multi Media, YPPII, 2009),125.[2] George W. Peters, Theologia Alkitabiah Tentang Pekabaran Injil (Malang: Gandum Mas, 2006),19.[3] Paul David Tripp, Alat Di Tangan Sang Penebus (Surabaya: Momentum, 2014),2.","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"20 8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Efforts to write articles related to "Constants in the Context of Mission Theology" are very important, because mission is always loyal to its six constants, namely: "Christology, ecclesiology, soteriology, eschatology, anthropology and diology with human culture". Constructing a mission theology that is inspired by God's continuous act of mission in the world and is imperative to write a history of the Christian movement in a multi-directional world. The important foundation in what is stated here is mission that comes from the heart of God. This means that the land and mission must be properly understood. Stevri Lumintang wrote, "Understanding mission without a fundamental understanding of mission theology will fall into two tendencies, namely mission without meaning and mission losing meaning". On the other hand, the correct understanding will help us to see mission as the infinite work of God in, “God's infinite mercy establishes mission, (mission) and gospel, (mission) first through Israel and now through His church " Furthermore, Paul David said, "To get the news, you must understand the story". That means there is no need for an interpretation process between willing and unwilling in the task of carrying out God's mission, but it is the duty of His Church, because the gospel is an eternal heavenly treasure entrusted to us, and we owe it to those who have not heard the gospel, (Romans 1 : 16-17). It is necessary to build the awareness that, our time is limited, (John 9: 4), from this the Constants in Context: "Mission Theology in the Postmodern Era". Stay relevant, keep changing, and be faithful to the biblical text as a guide for the mission of the church until Christ returns.Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan “Konstanta dalam konteks teologi Misi” sangat penting, karena misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni: “Kristologi, eklesiologi, soteriologi, eskatologi, antropologi dan dialog dengan kebudayaan manusia”.Stephen Menyusun teologi misi yang diilhami oleh tindakan misi Allah yang terus-menerus di dalam dunia dan sangat perlu menulis sejarah gerakan Kristen di dunia yang bersifat multi-directional. Landasan penting dalam apa yang dituangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah. Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar. Stevri Luminang menulis, “Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yaitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”. Sebaliknya dalam pemahaman yang benar akan menolong kita untuk melihat misi sebagai karya Allah yang tak terbatas dalam, “belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”. Selanjutnya Paul David mengungkapkan, “Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”. Itu artinya tidak perlu adanya proses interpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi itu adalah kewajiban dari Gereja-Nya, karena Injil adalah harta kekal sorgawi yang dipercayakan kepada kita, dan kita berhutang kepada orang yang belum mendengarkan Injil, (Roma 1:16-17). Perlu membangun kesadaran bahwa, waktu kita terbatas, (Yohanes 9:4), dari hal inilah Konstanta Dalam Konteks: “Teologi Misi Pada Era Postmodern”. Tetap relevan, terus berubah, dan setia pada teks Alkitab sebagai pedoman misi gereja sampai Kristus datang kembali.  Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan “Konstanta dalam konteks teologi Misi” sangat penting, karena misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni: “Kristologi, eklesiologi, soteriologi, eskatologi, antropologi dan dialog dengan kebudayaan manusia”.Stephen Menyusun teologi misi yang diilhami oleh tindakan misi Allah yang terus-menerus di dalam dunia dan sangat perlu menulis sejarah gerakan Kristen di dunia yang bersifat multi-directional. Landasan penting dalam apa yang dituangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah. Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar. Stevri Luminang menulis, “Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yaitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”.[1] Sebaliknya dalam pemahaman yang benar akan menolong kita untuk melihat misi sebagai karya Allah yang tak terbatas dalam, “belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”.[2] Selanjutnya Paul David mengungkapkan, “Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”.[3] Itu artinya tidak perlu adanya proses interpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi itu adalah kewajiban dari Gereja-Nya, karena Injil adalah harta kekal sorgawi yang dipercayakan kepada kita, dan kita berhutang kepada orang yang belum mendengarkan Injil, (Roma 1:16-17). Perlu membangun kesadaran bahwa, waktu kita terbatas, (Yohanes 9:4), dari hal inilah Konstanta Dalam Konteks: “Teologi Misi Pada Era Postmodern”. Tetap relevan, terus berubah, dan setia pada teks Alkitab sebagai pedoman misi gereja sampai Kristus datang kembali.[1] Stevri Indra Lumintang, Misiologi Kontemporer, Menuju Ke Rekonstruksi Theologia Misi Yang Seutuhnya (Batu: Departemen Multi Media, YPPII, 2009),125.[2] George W. Peters, Theologia Alkitabiah Tentang Pekabaran Injil (Malang: Gandum Mas, 2006),19.[3] Paul David Tripp, Alat Di Tangan Sang Penebus (Surabaya: Momentum, 2014),2.
上下文常数:后现代的使命神学
努力撰写与“使命神学背景下的常数”相关的文章是非常重要的,因为使命始终忠于它的六个常数,即:“基督论、教会论、救赎论、末世论、人类学和与人类文化的二元论”。建构一个受上帝在世界上不断宣教行动所启发的宣教神学,是书写一个多方位世界中基督教运动历史的必要条件。这里所说的重要基础是来自上帝内心的使命。这意味着必须正确理解土地和任务。卢明堂写道:“如果对宣教神学没有基本的了解,那么理解宣教就会陷入两种倾向,即没有意义的宣教和失去意义的宣教。”另一方面,正确的理解将帮助我们看到使命是上帝无限的工作,“上帝无限的怜悯建立了使命,使命和福音,(使命)首先通过以色列,现在通过他的教会。”此外,保罗大卫说:“要得到新闻,你必须了解故事。”这意味着在执行神的使命时,不需要解释愿意和不愿意之间的过程,但这是他的教会的责任,因为福音是托付给我们的永恒的天堂宝藏,我们欠那些没有听过福音的人,(罗马书1:16 -17)。有必要建立意识,我们的时间是有限的,(约翰福音9:4),从这上下文中的常量:“后现代时代的使命神学”。保持与时俱进,不断改变,并忠实于圣经经文作为教会使命的指南,直到基督再来。Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan“Konstanta dalam konteks teologi Misi”sangat penting, karena Misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni:“Kristologi, eklesiologi, soteriology, eskatologi, anthropoi dan dialog dengan kebudayaan manusi”。Stephen Menyusun, technologii, diilhami, oleh, tindakan, misi, Allah, yang, terus-menerus, di, dalam, dunia, dan, sangat, perlu, menulis, sejarah, gerakan, Kristen, dunia, yang, bersi, multi-directional。Landasan penting dalam apa yang diduangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah。Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar。Stevri Luminang menulis,“Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”。“belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”。Selanjutnya Paul David mengungkapkan,“Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”。Itu artinya tidak perlu adanya proprointerpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi Itu adalah kewajiban dari gerja - nya, karena Injil adalah harta kekal sorgawi yang dipercayakan kepada kita, dan kita berhutang kepada orang yang belum mendengarkan Injil,(罗马书1:16-17)。Perlu membangun kesadaran bahwa, waktu kita terbatas, (Yohanes 9:4), dari hal inilah Konstanta Dalam Konteks:“Teologi Misi Pada Era Postmodern”。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan“Konstanta dalam konteks teologi Misi”sangat penting, karena Misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni:“Kristologi, eklesiologi, soteriology, eskatologi, anthropoi dan dialog dengan kebudayaan manusi”。Stephen Menyusun, technologii, diilhami, oleh, tindakan, misi, Allah, yang, terus-menerus, di, dalam, dunia, dan, sangat, perlu, menulis, sejarah, gerakan, Kristen, dunia, yang, bersi, multi-directional。Landasan penting dalam apa yang diduangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah。Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar。史迪瑞·鲁米南(Stevri Luminang menulis),“Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”“belas kasihan yang tak menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”Selanjutnya Paul David mengungkapkan,《Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya》[j]Itu artinya tidak perlu adanya proprointerpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi Itu adalah kewajiban dari gerja - nya, karena Injil adalah harta kekal sorgawi yang dipercayakan kepada kita, dan kita berhutang kepada orang yang belum mendengarkan Injil,(罗马书1:16-17)。 需要建立一种意识,即我们的时间是有限的(约翰福音9:4),因此可以从上下文来常数:“后现代的使命神学”。保持相关性,不断变化,忠实于圣经文本,作为教会的使命指南,直到基督回来。现代使命主义Stevri光致重建任务(stone:多媒体部门,YPPII, 2009),125.[2]乔治·W·彼得斯,《圣经中的狄奥罗吉亚》(《马戈·马斯:2006》),19.[3]救赎者手中的工具(泗水:势头,2014),2。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信