Anita Rosa Delima, Dharma Satya Aprianto, Chaerita Maulani
{"title":"Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Penerapan Konsep Intervensi Minimal Kedokteran Gigi pada Mahasiswa Program Profesi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut YARSI","authors":"Anita Rosa Delima, Dharma Satya Aprianto, Chaerita Maulani","doi":"10.33476/MS.V8I1.1906","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Intervensi minimal (IM) kedokteran gigi merupakan konsep modern dan berdasarkan bukti (evidence-based) yang bertujuan untuk memastikan bahwa gigi dapat tetap berfungsi baik selama hidup. Dalam penatalaksanaan karies, IM menekankan pada penilaian faktor risiko, perawatan invasif minimal, serta identifikasi dan remineralisasi lesi karies dini. Kurikulum pendidikan dokter gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas YARSI telah menyertakan materi penatalaksanaan karies dengan menerapkan konsep IM pada masa pendidikan tahap akademik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan penerapan IM mahasiswa program profesi FKG Universitas YARSI. Metode:. Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program profesi pada tahun ajaran 2017-2018, yaitu sebanyak 76 mahasiswa. Metode pengambilan sampel ialah secara total sampling Data diperoleh melalui kuesioner yang diambil secara cross sectional. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai data responden, pengetahuan, sikap, dan penerapan IM dalam penatalaksanaan karies. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pengetahuan baik sebanyak 31,6%, sikap positif 68,4% dan penerapan konsep IM yang baik sebanyak 60,5%. Simpulan: Pengetahuan, sikap, dan penerapan IM dalam keputusan klinis mahasiswa masih perlu ditingkatkan. Kurikulum pendidikan dokter gigi baik program akademik dan profesi yang komprehesif serta menerapakan prinsip-prinsip IM harus dirancang dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keberhasilan penatalaksanaan karies","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Sainstekes","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33476/MS.V8I1.1906","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Intervensi minimal (IM) kedokteran gigi merupakan konsep modern dan berdasarkan bukti (evidence-based) yang bertujuan untuk memastikan bahwa gigi dapat tetap berfungsi baik selama hidup. Dalam penatalaksanaan karies, IM menekankan pada penilaian faktor risiko, perawatan invasif minimal, serta identifikasi dan remineralisasi lesi karies dini. Kurikulum pendidikan dokter gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas YARSI telah menyertakan materi penatalaksanaan karies dengan menerapkan konsep IM pada masa pendidikan tahap akademik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan penerapan IM mahasiswa program profesi FKG Universitas YARSI. Metode:. Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program profesi pada tahun ajaran 2017-2018, yaitu sebanyak 76 mahasiswa. Metode pengambilan sampel ialah secara total sampling Data diperoleh melalui kuesioner yang diambil secara cross sectional. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai data responden, pengetahuan, sikap, dan penerapan IM dalam penatalaksanaan karies. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pengetahuan baik sebanyak 31,6%, sikap positif 68,4% dan penerapan konsep IM yang baik sebanyak 60,5%. Simpulan: Pengetahuan, sikap, dan penerapan IM dalam keputusan klinis mahasiswa masih perlu ditingkatkan. Kurikulum pendidikan dokter gigi baik program akademik dan profesi yang komprehesif serta menerapakan prinsip-prinsip IM harus dirancang dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keberhasilan penatalaksanaan karies