{"title":"KOMPLEKSITAS HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN","authors":"E. Wargadinata","doi":"10.33701/JIPWP.V47I1.1456","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Interaksi antara manusia dan lingkungan selalu menjadi pusat perhatian ketika jumlah penduduk melesat tinggi sementara bola dunia tidak bertambah sejengkalpun Faktor pertambahan penduduk selalu menjadi biang masalah ketika terjadi degradasi lingkungan. Relasi keduanya seringkali dipandang sebagai hubungan yang linier dan sederhana, namun kenyataan memperlihatkan hal yang sebaliknya. Hubungan menjadi semakin non linier dan kompleks ketika menyentuh konsep-konsep yang berhubungan dengan dinamika kependudukan, seperti pertambahan, laju pertumbuhan, komposisi atau kepadatan penduduk serta migrasi penduduk, analisis relasi membutuhkan penjelasan dari variable di luar kependudukan. Paper disusun berdasarkan kajian literatur dengan melakukan elaborasi atas konsep-konsep yang berseberangan untuk memperoleh analisis komprehensif megenai hubungan kompleks antara kependudukan dan lingkungan. Paper ini membahas perkembangan teori dan konsep kependudukan, mulai dari kelompok pesismistis seperti Teori Malthus, Neo Malthusian, maupun kelompok optimis seperti konsep Boserupian dan Cornucopian. Paper kemudian membahas relasi kependudukan dan lingkungan dengan mengidetifikasi kehadiran factor perantara diantara keduanya. Beberapa kajian menyebutkan mediating factors meliputi faktor: teknologi, kelembagaan, kebijakan, sosial, ekonomi, politik maupun budaya. Kerusakan lingkungan bukan hanya terjadi karena tekanan penduduk, akan tetapi ketika mediating factors gagal menjadi buffer untuk menjaga kualitas lingkungan.","PeriodicalId":228963,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33701/JIPWP.V47I1.1456","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Interaksi antara manusia dan lingkungan selalu menjadi pusat perhatian ketika jumlah penduduk melesat tinggi sementara bola dunia tidak bertambah sejengkalpun Faktor pertambahan penduduk selalu menjadi biang masalah ketika terjadi degradasi lingkungan. Relasi keduanya seringkali dipandang sebagai hubungan yang linier dan sederhana, namun kenyataan memperlihatkan hal yang sebaliknya. Hubungan menjadi semakin non linier dan kompleks ketika menyentuh konsep-konsep yang berhubungan dengan dinamika kependudukan, seperti pertambahan, laju pertumbuhan, komposisi atau kepadatan penduduk serta migrasi penduduk, analisis relasi membutuhkan penjelasan dari variable di luar kependudukan. Paper disusun berdasarkan kajian literatur dengan melakukan elaborasi atas konsep-konsep yang berseberangan untuk memperoleh analisis komprehensif megenai hubungan kompleks antara kependudukan dan lingkungan. Paper ini membahas perkembangan teori dan konsep kependudukan, mulai dari kelompok pesismistis seperti Teori Malthus, Neo Malthusian, maupun kelompok optimis seperti konsep Boserupian dan Cornucopian. Paper kemudian membahas relasi kependudukan dan lingkungan dengan mengidetifikasi kehadiran factor perantara diantara keduanya. Beberapa kajian menyebutkan mediating factors meliputi faktor: teknologi, kelembagaan, kebijakan, sosial, ekonomi, politik maupun budaya. Kerusakan lingkungan bukan hanya terjadi karena tekanan penduduk, akan tetapi ketika mediating factors gagal menjadi buffer untuk menjaga kualitas lingkungan.