IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO TERJADINYA INFEKSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BAGIK POLAK BARAT DI KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT

Lale Maulin Prihatina
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO TERJADINYA INFEKSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BAGIK POLAK BARAT DI KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT","authors":"Lale Maulin Prihatina","doi":"10.29303/jku.v10i3.451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit kecacingan adalah penyakit karena masuknya parasit (berupa cacing) kedalam tubuh manusia. Jenis cacing yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminthiasis). Diperkirakan lebih dari 1,3 milyar orang di dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminthiasis (STH). Walaupun STH dapat menginfeksi semua kelompok umur, tetapi kebanyakan terjadi pada usia anak sekolah, diperkirakan 400 juta anak sekolah (5 — 15 tahun) terinfeksi STH, dan hal ini sering dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, aktifitas fisik, fungsi kognitif dan kemampuan belajar dimana semua itu menjadi tidak optimal. \nTujuan: Identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan pada murid Sekolah Dasar Negeri I Bagik Polak. \nMetode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penilaian tentang faktor risiko kecacingan diukur dengan metode kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku buang air besar (BAB), perilaku cuci tangan, perilaku pemakaian alas kaki dan kondisi sanitasi. Untuk penegakkan diagnosa kecacingan dilakukan pemeriksaan telur cacing pada tinja sampel. Hasil positif apabila ditemukan telur cacing dalam sediaan yang dibuat. Analisis data dengan menggunakan Uji Kai Kuadrat dengan taraf signifikansi (p < 0,05). \nHasil dan Kesimpulan: Angka kejadian kecacingan pada murid SD Negeri I Bagik Polak Barat mencapai 8,6%. Tingkat pengetahuan responden ibu tentang kecacingan terbagi menjadi baik (B) 87,7% dan buruk (K) 12,3 % namun tidak berpengaruh pada tingkat kecacingan. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kebersihan murid (p=0,044) dan perilaku anggota keluarga (p=0,01) terkait pencegahan kecacingan pada murid SD Negeri I Bagik Polak Barat \n ","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"2003 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unram Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jku.v10i3.451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kecacingan adalah penyakit karena masuknya parasit (berupa cacing) kedalam tubuh manusia. Jenis cacing yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminthiasis). Diperkirakan lebih dari 1,3 milyar orang di dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminthiasis (STH). Walaupun STH dapat menginfeksi semua kelompok umur, tetapi kebanyakan terjadi pada usia anak sekolah, diperkirakan 400 juta anak sekolah (5 — 15 tahun) terinfeksi STH, dan hal ini sering dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, aktifitas fisik, fungsi kognitif dan kemampuan belajar dimana semua itu menjadi tidak optimal. Tujuan: Identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan pada murid Sekolah Dasar Negeri I Bagik Polak. Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penilaian tentang faktor risiko kecacingan diukur dengan metode kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku buang air besar (BAB), perilaku cuci tangan, perilaku pemakaian alas kaki dan kondisi sanitasi. Untuk penegakkan diagnosa kecacingan dilakukan pemeriksaan telur cacing pada tinja sampel. Hasil positif apabila ditemukan telur cacing dalam sediaan yang dibuat. Analisis data dengan menggunakan Uji Kai Kuadrat dengan taraf signifikansi (p < 0,05). Hasil dan Kesimpulan: Angka kejadian kecacingan pada murid SD Negeri I Bagik Polak Barat mencapai 8,6%. Tingkat pengetahuan responden ibu tentang kecacingan terbagi menjadi baik (B) 87,7% dan buruk (K) 12,3 % namun tidak berpengaruh pada tingkat kecacingan. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kebersihan murid (p=0,044) dan perilaku anggota keluarga (p=0,01) terkait pencegahan kecacingan pada murid SD Negeri I Bagik Polak Barat  
前言:疾病是一种寄生虫(蠕虫)进入人体的疾病。经常被发现的蠕虫包括腕管蠕虫(Ascaris lumbricoides)、马鞭蠕虫(Trichuris trichiura)和经由土壤传播的美国钩虫(Soil递质helminthisis)。据估计,世界上有超过13亿人感染了太阳发射器helminthisis。虽然STH可以感染所有年龄组,但主要发生在学童时期,估计有4亿学生(5 - 15岁)感染了STH,这通常会影响他们的成长、身体活动、认知功能和学习能力,这些都变得不理想。目标:确定与性侵公立小学学生感染有关的因素。方法:经节方法对观察方法的分析。对残疾风险因素的评估是通过一种调查问卷的方法来衡量的,该方法包括关于排便(排便)、洗手、穿鞋和卫生条件的问题。在进行全面诊断疾病的过程中,对粪便样本中的蠕虫卵进行了检查。如果在制造的意愿中发现蠕虫蛋,会有积极的结果。数据分析使用Kai的平方测试具有水平的重要性(p < 0.05)进行分析。结果和结论:西经SD学生患病人数为8.6%。母亲对儿童问题的知识水平分为B) 87.7%和不好(K) 12.3%,但对儿童水平没有影响。学生的卫生水平(p= 044)和家庭成员的行为(p= 001)之间存在着一种有意义的联系
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信