{"title":"Teacher's Strategies in Developing 5-6 Years Old Kindergarteners' Fine Motor Skills: A Study in Pesisir Selatan, West Sumatra, Indonesia","authors":"Revormis Revormis, Saridewi Saridewi","doi":"10.35719/gns.v3i1.81","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to describe the development of fine motor skills in a kindergarten in district of Pesisir Selatan, Province of West Sumatra, Indonesia, where the average age of the students is 5-6 years. By using a qualitative approach. The data collection that the researcher uses is observation, interviews, and documentation. This research showed that the teachers implemented the fine motor development strategies well. The teacher prepared plans, including compiling a semester program (PROSEM) in fine motor development. Teachers also always prepare the Daily Learning Plan Weekly Plan (RPPM) and Daily Learning Plan (RPPH) at the beginning of the school year. The method used by the teacher is also appropriate, and the media used is varied enough so that it can be interesting for kindergarten children to hone students abilities in developing fine motor skills.\n \n \nAbstrak\nPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan keterampilan motorik halus di sebuah taman kanak-kanak di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yang rata-rata berusia 5-6 tahun. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan motorik halus guru dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari perencanaan yang disusun oleh guru, diantaranya dengan menyusun Program Semester (PROSEM) bidang pengembangan motorik halus. Guru juga selalu menyiapkan Rencana Pembelajaran Harian Rencana Mingguan (RPPM) dan Rencana Pembelajaran Harian (RPPH) di awal tahun ajaran. Metode yang digunakan guru juga sudah sesuai dan media yang digunakan cukup bervariasi sehingga dapat menarik minat anak-anak untuk mengasah kemampuan dalam mengembangkan motorik halusnya.","PeriodicalId":175057,"journal":{"name":"GENIUS Indonesian Journal of Early Childhood Education","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GENIUS Indonesian Journal of Early Childhood Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35719/gns.v3i1.81","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
This study aims to describe the development of fine motor skills in a kindergarten in district of Pesisir Selatan, Province of West Sumatra, Indonesia, where the average age of the students is 5-6 years. By using a qualitative approach. The data collection that the researcher uses is observation, interviews, and documentation. This research showed that the teachers implemented the fine motor development strategies well. The teacher prepared plans, including compiling a semester program (PROSEM) in fine motor development. Teachers also always prepare the Daily Learning Plan Weekly Plan (RPPM) and Daily Learning Plan (RPPH) at the beginning of the school year. The method used by the teacher is also appropriate, and the media used is varied enough so that it can be interesting for kindergarten children to hone students abilities in developing fine motor skills.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan keterampilan motorik halus di sebuah taman kanak-kanak di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yang rata-rata berusia 5-6 tahun. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan motorik halus guru dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari perencanaan yang disusun oleh guru, diantaranya dengan menyusun Program Semester (PROSEM) bidang pengembangan motorik halus. Guru juga selalu menyiapkan Rencana Pembelajaran Harian Rencana Mingguan (RPPM) dan Rencana Pembelajaran Harian (RPPH) di awal tahun ajaran. Metode yang digunakan guru juga sudah sesuai dan media yang digunakan cukup bervariasi sehingga dapat menarik minat anak-anak untuk mengasah kemampuan dalam mengembangkan motorik halusnya.
本研究旨在描述印度尼西亚西苏门答腊省Pesisir Selatan地区一所幼儿园的精细运动技能发展情况,该幼儿园学生的平均年龄为5-6岁。通过使用定性方法。研究人员使用的数据收集是观察,访谈和文件。本研究表明,教师对精细动作发展策略的实施效果较好。老师准备了计划,包括编写精细动作发展学期计划(PROSEM)。教师也总是在学年开始时准备每日学习计划(RPPM)和每日学习计划(RPPH)。教师使用的方法也适当,使用的媒体也足够多样,使幼儿园的孩子能够有趣地磨练学生发展精细运动技能的能力。摘要:penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan keterampilan motorik halus di sebuah taman kanak-kanak di kabupten Pesisir Selatan,印度尼西亚苏门答腊省巴拉特,yang rata-rata berusia 5-6。登安蒙古纳坎彭德卡坦质量。彭普兰数据,杨佩丽,古纳坎,阿达拉观测,瓦万卡拉,丹文献。Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan motorik halus guru dilaksanakan dengan baik。Hal ini terlihat dari perencanan yang dissusun oleh guru, diantaranya dencan menyusun Program Semester (PROSEM) bidang pengembangan motorik halus。Guru juga selalu menyiapkan Rencana penbelajaran Harian Rencana Mingguan (RPPM) dan Rencana penbelajaran Harian (RPPH) di awal tahun ajaran。Metode yang digunakan guru juga sudah sesuai dan media yang digunakan cuup bervarias seinga dapat menarik minat anak-anak untuk mengasah kemampuan dalam mengunbangkan motorik halusnya。