Hubungan Keberadaan Kandang Hewan Ternak dan Penggunaan Kelambu terhadap Kejadian Malaria di Indonesia: Meta Analisis 2013 - 2022

Adnindya Krismahardi
{"title":"Hubungan Keberadaan Kandang Hewan Ternak dan Penggunaan Kelambu terhadap Kejadian Malaria di Indonesia: Meta Analisis 2013 - 2022","authors":"Adnindya Krismahardi","doi":"10.31983/keslingmas.v42i1.9455","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Malaria adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang menyebar ke orang-orang melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi Jumlah kasus malaria di Indonesia menurun dari tahun 2009, dengan 418.439 kasus, hingga 2021, dengan 304.607 kasus. Kejadian malaria dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan kendang ternak dan perilaku penggunaan kelambu terhadap Kejadian malaria di Indonesia. Metode penelitian ini adalah meta analisis, dengan menggunakan data bersumber dari Google Scholar. Hasil dari penelitian diketahui bahwa variable yang menjadi factor risiko terbesar adalah keberadaan kandang ternak dengan OR 1,253 dan CI 95% 0,462-2,045. Diikuti oleh variable perilaku penggunaan kelambu dengan OR 0,579 dan CI 95% -0,212-1,370. Hasil uji sensitivitas dengan membandingkan pooled OR fixed effect dan random effect yang diperoleh diketahui relative terjadi peningkatan nilai pada dua variabel. Kesimpulan pada penelitian ini dapat diketahui bahwa seluruh variable (keberadaan kandang ternak dan perilaku penggunaan kelambu) meningkatkan risiko tertular penyakit malaria. Upaya edukasi perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya penggunaan kelambu pada saat tidur. Upaya modifikasi juga perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kandang sebagai tempat istirahat nyamuk Anopheles sp dengan membuat barrier antara kandang dan tempat tinggal/rumah.","PeriodicalId":421886,"journal":{"name":"Buletin Keslingmas","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Keslingmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31983/keslingmas.v42i1.9455","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Malaria adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang menyebar ke orang-orang melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi Jumlah kasus malaria di Indonesia menurun dari tahun 2009, dengan 418.439 kasus, hingga 2021, dengan 304.607 kasus. Kejadian malaria dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan kendang ternak dan perilaku penggunaan kelambu terhadap Kejadian malaria di Indonesia. Metode penelitian ini adalah meta analisis, dengan menggunakan data bersumber dari Google Scholar. Hasil dari penelitian diketahui bahwa variable yang menjadi factor risiko terbesar adalah keberadaan kandang ternak dengan OR 1,253 dan CI 95% 0,462-2,045. Diikuti oleh variable perilaku penggunaan kelambu dengan OR 0,579 dan CI 95% -0,212-1,370. Hasil uji sensitivitas dengan membandingkan pooled OR fixed effect dan random effect yang diperoleh diketahui relative terjadi peningkatan nilai pada dua variabel. Kesimpulan pada penelitian ini dapat diketahui bahwa seluruh variable (keberadaan kandang ternak dan perilaku penggunaan kelambu) meningkatkan risiko tertular penyakit malaria. Upaya edukasi perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya penggunaan kelambu pada saat tidur. Upaya modifikasi juga perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kandang sebagai tempat istirahat nyamuk Anopheles sp dengan membuat barrier antara kandang dan tempat tinggal/rumah.
印度尼西亚农场动物与蚊帐与疟疾事件的关系:Meta分析2013 - 2022
疟疾是一种由疟原虫引起的急性发热疾病,这种病由印度尼西亚受感染的雌性按蚊传播,从2009年起,疟疾病例减少了418,439例,到2021年,共304,607例。疟疾的发病率受到环境和行为变量的影响。本研究的目的是确定牲畜群体的存在与蚊帐使用行为与印尼疟疾事件的关系。本研究方法采用谷歌Scholar提供的数据进行元分析。研究发现,最大的风险因素是存在1.253和CI 95% 462- 2.045的农场。其次是使用0.579和cl 95% - 212- 1.370的可变行为。通过比较已知的局部或固定效应和随机效果而得出的灵敏度测试结果显示,两个变量的值都在增加。这项研究得出的结论是,所有可变因素都增加了感染疟疾的风险。需要开展教育努力,以增进社区对在睡觉时使用蚊帐的重要性的理解。此外,还需要进行修改,通过在笼子和房屋之间设置障碍,降低笼子与sp蚊子休息的风险。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信