Analisis Sistem Skoring APACHE II dan SOFA Terhadap Outcome di Intensive Care Unit RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Habibah Teniya Ariq Fauziyah, B. Semedi, Pudji Lestari, Maulydia Maulydia
{"title":"Analisis Sistem Skoring APACHE II dan SOFA Terhadap Outcome di Intensive Care Unit RSUD Dr. Soetomo Surabaya","authors":"Habibah Teniya Ariq Fauziyah, B. Semedi, Pudji Lestari, Maulydia Maulydia","doi":"10.14710/jai.v13i2.33984","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Intensive care unit (ICU) adalah suatu ruangan dari rumah sakit yang khusus untuk merawat pasien yang menderita penyakit, cedera, atau komplikasi yang mengancam jiwa. Pasien yang sedang dilakukan perawatan di ICU dapat diperkirakan prognosisnya menggunakan sistem skoring.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara sistem skoring acute physiological chronic health evaluation (APACHE II), sequential organ failure assessment (SOFA) hari pertama, SOFA hari ketiga, SOFA hari kelima dengan outcome pasien di ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Prospektif studi analitik observasional. Pengumpulan data dari rekam medis ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Subjek penelitiannya adalah pasien berumur ≥17 tahun yang dirawat di ICU minimal lima hari untuk kemudian dibandingkan sistem skoring APACHE II, SOFA hari pertama, SOFA hari ketiga dan SOFA hari kelima terhadap outcome pasien. Sampel penelitian bulan September 2019 hingga Januari 2020 sebanyak 110 pasien, namun yang masuk kriteria inklusi hanya 30 pasien. Data dianalisis menggunakan software SPSS 16 menggunakan uji spearman dan scatter plot.Hasil: Dari 30 pasien ICU, 56.7% berjenis kelamin laki-laki dan 43.3% berjenis kelamin perempuan, kelompok umur terbanyak 46-65 tahun (50%), indeks massa tubuh (IMT) tertinggi pada kategori IMT Normal (60%), diagnosis terbanyak adalah Sepsis sebanyak 14 pasien. (46.7%), pasien tanpa komorbiditas lebih dominan 15 pasien (50%), kondisi akhir pasien lebih banyak pada pasien yang hidup 18 pasien (60%). Hasil uji Spearman dan scatter plot menunjukkan adanya hubungan antara SOFA hari kelima dengan outcome ICU (p <0.05).Kesimpulan: Sistem penilaian SOFA hari kelima dapat memprediksi outcome ICU. Sedangkan APACHE II dan SOFA pada hari pertama dan ketiga tidak dapat memprediksi outcome ICU.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jai.v13i2.33984","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar belakang: Intensive care unit (ICU) adalah suatu ruangan dari rumah sakit yang khusus untuk merawat pasien yang menderita penyakit, cedera, atau komplikasi yang mengancam jiwa. Pasien yang sedang dilakukan perawatan di ICU dapat diperkirakan prognosisnya menggunakan sistem skoring.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara sistem skoring acute physiological chronic health evaluation (APACHE II), sequential organ failure assessment (SOFA) hari pertama, SOFA hari ketiga, SOFA hari kelima dengan outcome pasien di ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode: Prospektif studi analitik observasional. Pengumpulan data dari rekam medis ICU RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Subjek penelitiannya adalah pasien berumur ≥17 tahun yang dirawat di ICU minimal lima hari untuk kemudian dibandingkan sistem skoring APACHE II, SOFA hari pertama, SOFA hari ketiga dan SOFA hari kelima terhadap outcome pasien. Sampel penelitian bulan September 2019 hingga Januari 2020 sebanyak 110 pasien, namun yang masuk kriteria inklusi hanya 30 pasien. Data dianalisis menggunakan software SPSS 16 menggunakan uji spearman dan scatter plot.Hasil: Dari 30 pasien ICU, 56.7% berjenis kelamin laki-laki dan 43.3% berjenis kelamin perempuan, kelompok umur terbanyak 46-65 tahun (50%), indeks massa tubuh (IMT) tertinggi pada kategori IMT Normal (60%), diagnosis terbanyak adalah Sepsis sebanyak 14 pasien. (46.7%), pasien tanpa komorbiditas lebih dominan 15 pasien (50%), kondisi akhir pasien lebih banyak pada pasien yang hidup 18 pasien (60%). Hasil uji Spearman dan scatter plot menunjukkan adanya hubungan antara SOFA hari kelima dengan outcome ICU (p <0.05).Kesimpulan: Sistem penilaian SOFA hari kelima dapat memprediksi outcome ICU. Sedangkan APACHE II dan SOFA pada hari pertama dan ketiga tidak dapat memprediksi outcome ICU.
背景:重症监护病房是一间专门治疗危及生命的疾病、伤害或并发症患者的病房。重症监护室接受治疗的病人可以通过停职系统进行预后。目的:确定急性生理生理评估系统、顺序器官评估(APACHE II)、顺序器官评估(沙发)、第三天、第五个沙发与重症监护室(Soetomo泗水)的结果之间的关系。方法:分析分析研究的前瞻性。从重症监护室的医疗记录中收集数据。研究的对象是在重症监护室接受治疗的病人≥17岁至少五天来然后skoring APACHE II系统相比,第一天的沙发,沙发沙发第三天和第五天对病人的结果。截至2019年9月至2020年1月,样本研究共110名患者,但符合条件的只有30名患者。使用SPSS软件16进行分析,使用spearman测试和绘图分析。结果:30名重症监护室患者,56.7%的男性和43.3%的女性,46(46.7%)无同源患者占15名患者的优势(50%),18名患者的最终病情较强(60%)。Spearman和scatter的测试结果显示,这张沙发和ICU结果之间的联系(p <0.05)。结论:沙发评估系统可以预测ICU结果。然而,APACHE II和沙发在第一天和第三天无法预测ICU的结果。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信