Perbandingan Berbagai Teknik Estimasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bandar Lampung

Rein Susinda Hesty, Andi Gunawan, L. Prasetyo, Aris Munandar
{"title":"Perbandingan Berbagai Teknik Estimasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bandar Lampung","authors":"Rein Susinda Hesty, Andi Gunawan, L. Prasetyo, Aris Munandar","doi":"10.2017/JTI.V43I1.9393","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak . Meningkatkan kualitas ekologis suatu kota dapat dilakukan dengan membentuk ruang terbuka hijau. Perumusan kebijakan ruang terbuka hijau secara berkelanjutan dipengaruhi oleh berbagai kriteria, di mana indikator-indikator dalam kriteria tersebut saling terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan luas ruang terbuka hijau dalam mewujudkan tata kota berkelanjutan di Kota Bandar Lampung. Indikator dalam menentukan kebutuhan ruang terbuka hijau antara lain adalah jumlah populasi, luas lahan, dan emisi CO2. Berdasarkan populasi pada tahun 2017, kebutuhan ruang terbuka hijau sesuai program pemerintah adalah 2.673 ha, sedangkan luas ruang terbuka hijau hanya ada 2.475 ha sehingga ada perbedaan kekurangan ruang terbuka hijau sebesar 197 ha. Lebih jauh, Kota Bandar Lampung berdasarkan luasnya membutuhkan ruang terbuka hijau seluas 5.916 ha. Tingkat emisi CO2 di Kota Bandar Lampung pada tahun 2017 adalah sebesar 9.118 Gg th-1 sedangkan prediksi total emisi CO2 pada tahun 2024 adalah 133.202 Gg CO2-1 th-1. Sehingga luasan yang ruang terbuka hijau yang dibutuhkan adalah sebesar 156 ha. Angka ini akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Untuk itu luas ruang terbuka hijau perlu disesuaikan secara berkala untuk penyerapan emisi CO2 dan keserasian kota. Abstract. Improving the ecological quality of a city can be done by creating green open space. The formulation of a green open space policy for harmonious city is influenced by various interrelated factors. This study aimed to estimate the area of green open space in realizing sustainable green open space in Bandar Lampung City. Indicators in determining the needs of green open space were the population, land area, and CO2 emissions. Based on the population in 2017, the green open space requirement as targeted by the local government was 2,673 ha, while the extent of existing green open space was is only 2,475 ha, hence a need for 197 ha more green open space area. Bandar Lampung City based on its area requires a green open space of 5,916 ha. The level of CO2 emissions in Bandar Lampung City in 2017 was 9,118 Gg/year, while the predicted total CO2 emissions in 2024 is 133.202 Gg/CO2/year and hence the city require additional green open space of 156 ha. This number will increase in line with population growth. For this reason, the area of green open space needs to be adjusted regularly for the absorption of CO2 emissions and the harmony of the city.","PeriodicalId":165570,"journal":{"name":"Jurnal Tanah dan Iklim","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Tanah dan Iklim","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2017/JTI.V43I1.9393","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Abstrak . Meningkatkan kualitas ekologis suatu kota dapat dilakukan dengan membentuk ruang terbuka hijau. Perumusan kebijakan ruang terbuka hijau secara berkelanjutan dipengaruhi oleh berbagai kriteria, di mana indikator-indikator dalam kriteria tersebut saling terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan luas ruang terbuka hijau dalam mewujudkan tata kota berkelanjutan di Kota Bandar Lampung. Indikator dalam menentukan kebutuhan ruang terbuka hijau antara lain adalah jumlah populasi, luas lahan, dan emisi CO2. Berdasarkan populasi pada tahun 2017, kebutuhan ruang terbuka hijau sesuai program pemerintah adalah 2.673 ha, sedangkan luas ruang terbuka hijau hanya ada 2.475 ha sehingga ada perbedaan kekurangan ruang terbuka hijau sebesar 197 ha. Lebih jauh, Kota Bandar Lampung berdasarkan luasnya membutuhkan ruang terbuka hijau seluas 5.916 ha. Tingkat emisi CO2 di Kota Bandar Lampung pada tahun 2017 adalah sebesar 9.118 Gg th-1 sedangkan prediksi total emisi CO2 pada tahun 2024 adalah 133.202 Gg CO2-1 th-1. Sehingga luasan yang ruang terbuka hijau yang dibutuhkan adalah sebesar 156 ha. Angka ini akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Untuk itu luas ruang terbuka hijau perlu disesuaikan secara berkala untuk penyerapan emisi CO2 dan keserasian kota. Abstract. Improving the ecological quality of a city can be done by creating green open space. The formulation of a green open space policy for harmonious city is influenced by various interrelated factors. This study aimed to estimate the area of green open space in realizing sustainable green open space in Bandar Lampung City. Indicators in determining the needs of green open space were the population, land area, and CO2 emissions. Based on the population in 2017, the green open space requirement as targeted by the local government was 2,673 ha, while the extent of existing green open space was is only 2,475 ha, hence a need for 197 ha more green open space area. Bandar Lampung City based on its area requires a green open space of 5,916 ha. The level of CO2 emissions in Bandar Lampung City in 2017 was 9,118 Gg/year, while the predicted total CO2 emissions in 2024 is 133.202 Gg/CO2/year and hence the city require additional green open space of 156 ha. This number will increase in line with population growth. For this reason, the area of green open space needs to be adjusted regularly for the absorption of CO2 emissions and the harmony of the city.
比较一下南榜镇绿色开放空间需要的各种技术
抽象。通过创造绿色空间来提高城市的生态质量。绿色开放空间政策的制定受到各种标准的持续影响,这些标准中的指标相互关联。本研究旨在了解在楠榜市可持续发展城市规划中普遍存在的绿色开放空间的需要。决定绿色开放空间需求的指标包括人口、大片土地和二氧化碳排放。根据2017年的人口,政府项目对绿色开放空间的需求是2673 ha,而绿色开放空间面积只有2475 ha,因此存在着197 ha开放空间的差距。此外,楠榜市基于面积的面积,需要5916公顷的绿色空间。2017年,楠榜市的二氧化碳排放量为9118 Gg th1,而2024年的二氧化碳总排放量预测为133,202 Gg CO2-1。因此,所需的绿地面积是156公顷。随着人口的增长,这一数字将会增加。为了实现这一巨大的绿色空间,需要定期调整二氧化碳排放和城市和谐。抽象。增加城市的生态质量可以通过创造绿色开放空间来完成。谐波城市绿色开放空间政策的方程式受到各种相互关系因素的影响。这项研究旨在评估南榜市绿色开放空间的地区。“绿色开放空间的需求”指的是人口、土地和二氧化碳排放。基于2017年的人口,当地政府针对绿色开放空间的目标是2.673 ha,而绿色开放空间的扩展仅为2,475 ha,因此需要更多的绿色开放空间。楠榜市以其5.916公顷的绿色开放空间为基础。2017年,南达门市的二氧化碳排放水平为9.118 Gg/year,而2024年的总二氧化碳排放为133202 Gg/CO2/year,因此城市规定156公顷的绿色开放空间。这个数字随着人口的增长会增加。出于这个原因,绿色开放空间的区域需要对吸收二氧化碳排放和城市的和谐进行适当的调整。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信