Siti Mira Rahayu, Patrisius Toma, I. Sari, Aditya Bramana
{"title":"KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN MANGROVE DI DESA MARAPOKOT DAN DESA AERAMO, KAB. NAGEKEO, NUSA TENGGARA TIMUR UNTUK KEGIATAN EKOWISATA","authors":"Siti Mira Rahayu, Patrisius Toma, I. Sari, Aditya Bramana","doi":"10.55113/fwj.v3i1.1024","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki ekosistem mangrove yang luas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata. Salah satunya yaitu kawasan mangrove yang ada di sepanjang pesisir Desa Aeramo dan Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT yang belum terkelola dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021 di kawasan mangrove Kecamatan Aesesa, yaitu di Desa Marapokot dan Aeramo. Terdapat lima parameter kesesuaian sumber daya yang diukur, yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan objek biota. Kawasan mangrove di Marapokot belum sesuai untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata karena ketebalan mangrove yang rendah. Sementara kawasan mangrove di Aeramo belum sesuai untuk kegiatan ekowisata karena jenis mangrove yang tumbuh bernilai rendah. Potensi daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata Marapokot 840 orang/hari, sedangkan di Aeramo 764 orang/hari, yang terdiri atas empat trip setiap harinya. Pengembangan ekosistem mangrove untuk menjadi kawasan ekowisata sangat membutuhkan perhatian khusus dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fisheries Of Wallacea Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55113/fwj.v3i1.1024","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki ekosistem mangrove yang luas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata. Salah satunya yaitu kawasan mangrove yang ada di sepanjang pesisir Desa Aeramo dan Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT yang belum terkelola dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021 di kawasan mangrove Kecamatan Aesesa, yaitu di Desa Marapokot dan Aeramo. Terdapat lima parameter kesesuaian sumber daya yang diukur, yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan objek biota. Kawasan mangrove di Marapokot belum sesuai untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata karena ketebalan mangrove yang rendah. Sementara kawasan mangrove di Aeramo belum sesuai untuk kegiatan ekowisata karena jenis mangrove yang tumbuh bernilai rendah. Potensi daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata Marapokot 840 orang/hari, sedangkan di Aeramo 764 orang/hari, yang terdiri atas empat trip setiap harinya. Pengembangan ekosistem mangrove untuk menjadi kawasan ekowisata sangat membutuhkan perhatian khusus dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
东努萨滕加拉省(NTT)拥有一个巨大的红树林生态系统,有可能成为生态旅游区。其中一个地区是位于南部村庄Aeramo和Marapokot沿岸的mangrove地区,这是Nagekeo区Aesesa区,该地区尚未得到良好治理。这项研究的目的是分析红树林地区生态旅游的兼容性和支持能力。这项研究于2021年9月在Marapokot和Aeramo村的mangrove jalan Aesesa地区进行。可以测量到的资源一致性有五个参数,即红树林厚度、红树林密度、红树林类型、潮汐和生物物体。由于红树林的低密度,马拉喀特的红树林地区还不适合用作生态旅游。虽然航空管理局的mangrove区域还不适合生态旅游,因为红树林的价值越来越低。mangrove地区有能力支持Marapokot的生态旅游活动840人/天,而airamo 764人/天,每天四次旅行。红树林生态系统的发展需要当地社区和地方政府的特别关注。