M. Afad, Aris Priyanto, Abdul Basid, Nur Fajariyah, Milda Irbayani
{"title":"Penguatan Moral Melalui Pendidikan Agama Terinteragrasi Desa Sembungjambu Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan","authors":"M. Afad, Aris Priyanto, Abdul Basid, Nur Fajariyah, Milda Irbayani","doi":"10.15548/turast.v11i1.5922","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sembungjambu Village has local potential and needs to develop including community traditions that are still being carried out and there are two tombs of the guardian Mbah Kyai Gede Ceper and Mbah Datuk. Nevertheless, Sembungjambu Village has social problems, one of which is a moral decline marked by promiscuity, alcoholism, and a community that is considered deviant or deviates from the norms of the local community. One effort to overcome moral degradation is through religious education. This community empowerment activity uses the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, a participatory empowerment model implemented in the village. This activity was carried out in three stages, namely first planning, second, implementation, and third evaluation. These empowerment activities include organizing community leaders from Sembungjambu Village from all elements who have concerns over the issue of moral decline, mapping community potential that can be used for the Moral Strengthening process through Focus Group Discussions, Mapping formal, non-formal and informal educational institutions in Sembungjambu Village which will later produce a Model of Strengthening Morale Through Integrated Religious Education. Holding Inspiration Class activities in the form of sharing sessions by presenting successful practitioners and local youth so that the Village community remains enthusiastic about carrying out knowledge and religion. Storytelling Training for Parents as a form of re-socializing Fairy Tales as a means of character and religious education. Digital marketing training to increase the entrepreneurial capacity of the Sembungjambu Village community, and create working groups as follow-up activities. Evaluation and control of the process of implementing empowerment activities. It is hoped that this program can also be implemented in other villages in the context of strengthening morale. \n \nDesa Sembungjambu menyimpan potensi lokal yang perlu dikembangkan diantaranya tradisi masyarakat yang masih dijalankan dan terdapat dua makam wali Mbah Kyai Gede Ceper dan makam wali Mbah Datuk. Kendati demikian Desa Sembungjambu mempunyai problem sosial salah satunya kemerosotan moral yang ditandai dengan pergaulan bebas, alkoholisme dan komunitas yang dianggap deviant atau menyimpang dari norma masyarakat setempat. Salah satu upaya untuk menanggulangi degradasi moral ialah melalui pendidikan agama. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) model pemberdayaan partisipatif yang dilaksanakan di desa. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu Pertama perencanaan, Kedua, pelaksanaan dan Ketiga evaluasi. Kegiatan pemberdayaan ini diantaranya mengorganisir tokoh masyarakat Desa Sembungjambu dari semua elemen yang mempunyai keresahan atas isu kemerosotan moral, melakukan pemetaan potensi masyarakat yang bisa digunakan untuk proses Penguatan Moral melalui Focus Group Discussion, Melakukan pemetaan lembaga pendidikan formal, non formal dan informal di Desa Sembungjambu yang nantinya akan menghasilkan Model Penguatan Moral Melalui Pendidikan Agama Terinteragrasi. Mengadakan kegiatan Kelas Inspirasi berupa sharing session dengan menghadirkan praktisi dan local youth yang sukes agar masyarakat Desa tetap bersemangat mengemban ilmu pengetahuan dan agama. Pelatihan mendongeng untuk orang tua sebagai bentuk memasyarakatkan kembali Dongeng sebagai sarana pendidikan karakter dan agama. Pelatihan digital marketing dalam rangka peningkatan kapasitas wirausaha masyarakat, dan membuat kelompok kerja sebagai follow up kegiatan. Evalusi dan kontrol proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan. Harapannya program ini bisa juga dilaksanakan di desa lainnya dalam rangka penguatan moral.","PeriodicalId":222894,"journal":{"name":"Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15548/turast.v11i1.5922","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Sembungjambu Village has local potential and needs to develop including community traditions that are still being carried out and there are two tombs of the guardian Mbah Kyai Gede Ceper and Mbah Datuk. Nevertheless, Sembungjambu Village has social problems, one of which is a moral decline marked by promiscuity, alcoholism, and a community that is considered deviant or deviates from the norms of the local community. One effort to overcome moral degradation is through religious education. This community empowerment activity uses the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, a participatory empowerment model implemented in the village. This activity was carried out in three stages, namely first planning, second, implementation, and third evaluation. These empowerment activities include organizing community leaders from Sembungjambu Village from all elements who have concerns over the issue of moral decline, mapping community potential that can be used for the Moral Strengthening process through Focus Group Discussions, Mapping formal, non-formal and informal educational institutions in Sembungjambu Village which will later produce a Model of Strengthening Morale Through Integrated Religious Education. Holding Inspiration Class activities in the form of sharing sessions by presenting successful practitioners and local youth so that the Village community remains enthusiastic about carrying out knowledge and religion. Storytelling Training for Parents as a form of re-socializing Fairy Tales as a means of character and religious education. Digital marketing training to increase the entrepreneurial capacity of the Sembungjambu Village community, and create working groups as follow-up activities. Evaluation and control of the process of implementing empowerment activities. It is hoped that this program can also be implemented in other villages in the context of strengthening morale.
Desa Sembungjambu menyimpan potensi lokal yang perlu dikembangkan diantaranya tradisi masyarakat yang masih dijalankan dan terdapat dua makam wali Mbah Kyai Gede Ceper dan makam wali Mbah Datuk. Kendati demikian Desa Sembungjambu mempunyai problem sosial salah satunya kemerosotan moral yang ditandai dengan pergaulan bebas, alkoholisme dan komunitas yang dianggap deviant atau menyimpang dari norma masyarakat setempat. Salah satu upaya untuk menanggulangi degradasi moral ialah melalui pendidikan agama. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) model pemberdayaan partisipatif yang dilaksanakan di desa. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu Pertama perencanaan, Kedua, pelaksanaan dan Ketiga evaluasi. Kegiatan pemberdayaan ini diantaranya mengorganisir tokoh masyarakat Desa Sembungjambu dari semua elemen yang mempunyai keresahan atas isu kemerosotan moral, melakukan pemetaan potensi masyarakat yang bisa digunakan untuk proses Penguatan Moral melalui Focus Group Discussion, Melakukan pemetaan lembaga pendidikan formal, non formal dan informal di Desa Sembungjambu yang nantinya akan menghasilkan Model Penguatan Moral Melalui Pendidikan Agama Terinteragrasi. Mengadakan kegiatan Kelas Inspirasi berupa sharing session dengan menghadirkan praktisi dan local youth yang sukes agar masyarakat Desa tetap bersemangat mengemban ilmu pengetahuan dan agama. Pelatihan mendongeng untuk orang tua sebagai bentuk memasyarakatkan kembali Dongeng sebagai sarana pendidikan karakter dan agama. Pelatihan digital marketing dalam rangka peningkatan kapasitas wirausaha masyarakat, dan membuat kelompok kerja sebagai follow up kegiatan. Evalusi dan kontrol proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan. Harapannya program ini bisa juga dilaksanakan di desa lainnya dalam rangka penguatan moral.
Sembungjambu村具有当地的潜力和发展需求,包括仍在进行的社区传统,并且有两个监护人Mbah Kyai Gede Ceper和Mbah Datuk的坟墓。然而,Sembungjambu村存在一些社会问题,其中之一是以滥交、酗酒为特征的道德衰退,以及被认为是偏离或偏离当地社区规范的社区。克服道德堕落的一种努力是通过宗教教育。这项社区赋权活动使用参与式农村评估(PRA)方法,这是一种在村庄实施的参与式赋权模式。该活动分三个阶段进行,即第一阶段规划,第二阶段实施,第三阶段评价。这些赋予权力的活动包括,从关注道德衰退问题的所有因素中组织Sembungjambu村的社区领导人,通过焦点小组讨论绘制可用于道德加强过程的社区潜力,绘制Sembungjambu村的正式,非正式和非正式教育机构的地图,随后将产生一个通过综合宗教教育加强士气的模式。以分享会的形式举办启发班活动,介绍成功的实践者和本地青年,让村社区保持对知识和宗教的热情。家长讲故事培训作为一种重新社会化童话故事的形式,作为一种品格和宗教教育的手段。数字营销培训,以提高Sembungjambu村社区的创业能力,并创建工作组作为后续活动。评价和控制实施授权活动的过程。希望这一方案也能在其他村的士气高涨的背景下实施。Desa Sembungjambu menyimpan潜在的地方yang perlu dikembangkan diantaranya tradisi masyarakat yang masih dijalankan dan terdapat dua makam wali Mbah Kyai Gede Ceper dan makam wali Mbah拿督。Kendati demmikian Desa Sembungjambu mempunyai问题社会salah satunya kemerosotan道德yang ditandai邓登an pergaulan bebas,酗酒dan komunitas yang dianggap越规者atau menyimpang dari norma masyarakat setempat。Salah satu upaya untuk menanggulangi堕落,道德,melalui pendidikan agama。参与式农村评价(PRA)模型[j]。Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahap yitu pertamama perencanan, Kedua, pelaksanaan和Ketiga评价。Kegiatan pemberdayaan ini diantaranya mengorganisir tokoh masyarakat Desa Sembungjambu dari semua elemen yang memunakan keresahan atas isu kemerosotan moral, melakukan pemetaan potensi masyarakat yang bisa digunakan untuk propro企鹅道德melalui焦点小组讨论,melakukan pemetaan lembaga pendidikan正式,非正式和非正式di Desa Sembungjambu yang nantinya akan menghasilkan模型企鹅道德melalui pendidikan Agama Terinteragrasi。Mengadakan kegiatan Kelas Inspirasi berupa分享会dunan menghadirkan praktisi dan当地青年yang sukes agar masyarakat Desa tetap bersemangat mengemban ilmu pengetahuan dan agama。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Pelatihan数字营销dalam rangka peningkatan kapasitas wirausaha masyarakat, dan成员kelompok kerja sebagai跟进kegiatan。评价与控制流程:pelaksanaan kegiatan pemberdayaan。哈拉帕尼娅节目,我想说的是,我想说的是,我想说的是,企鹅是道德的。