Tri Nathalia Palupi, N. Adijaya, Winnie Angelina, Mega Ratnasari, Dwy Ragil Widiyanto
{"title":"Peran Psikososial Anak Guna Menumbuhkan Mekanisme Perlindungan Diri Terhadap Kekerasan Seksual","authors":"Tri Nathalia Palupi, N. Adijaya, Winnie Angelina, Mega Ratnasari, Dwy Ragil Widiyanto","doi":"10.56724/gendis.v1i3.234","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapatkan perhatian besar dari pemerintah, masyarakat, dan semua kalangan, guna menciptakan generasi penerus bangsa yang kuat dan cerdas serta dapat membantu rencana pemerintah menciptakan generasi emas Indonesia 2045. Namun, pada kenyataannya banyak kejadian-kejadian yang dapat mengancam tumbuh kembang anak baik secara fisk maupun mental, salahsatunya adalah kekerasan seksual pada anak-anak. Kekerasan seksual pada anak telah menjadi momok mengerikan karena banyak anak-anak yang kehilangan semangat belajar serta aktivitas lain bila mereka telah mengalami kekerasan seksual. Oleh karena itu, semua pihak harus bersatu padu untuk menciptakan lingkungan yang dapat memerikan rasa aman pada anak, termasuk perguruan tinggi sebagai sumbangsih keilmuan terhadap fenomena di masyarakat. Fakultas Psikologi, Universitas Borobudur bekerja sams dengan Ecpat Indomesia berkomitment berkontribusi untuk menekan tidak kekerasan seksual pada anak-anak dengan melakukan kegiatan pengadian pada masyarakat (abdimas) di kampung Tegal Panjang dan Serambat, desa Serambat, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Abdimas tersebut menggunakan metode ceramah dan diskusi guna memberikan informasi komprehensif kepada peserta tentang kekerasan seksual pada anak-anak. Psikososial dipilih menjadi pendekatan dalam memberikan pemahaman kepada peserta terhadap kekerasan seksual pada anak-anak. Pendektan ini dipilih karena menggabungkan aspek psikologi dan sosial, peserta dapat memahami setiap informasi yang diberikan tentang kekerasan seksual pada anak secara komprehensif. Hasil yang didapatkan dari abdimas tersebut adalah lebih pahamnya peserta tentang bahaya kekerasan seksual pada anak serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghindari tindak kekerasan seksual tersebut. Hasil tersebut dibuktikan dengan sesi diskusi yang dilakukan tim untuk mengetahui pemahaman peserta tentang kekerasan seksual serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindarinya.","PeriodicalId":341657,"journal":{"name":"GENDIS: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GENDIS: Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56724/gendis.v1i3.234","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapatkan perhatian besar dari pemerintah, masyarakat, dan semua kalangan, guna menciptakan generasi penerus bangsa yang kuat dan cerdas serta dapat membantu rencana pemerintah menciptakan generasi emas Indonesia 2045. Namun, pada kenyataannya banyak kejadian-kejadian yang dapat mengancam tumbuh kembang anak baik secara fisk maupun mental, salahsatunya adalah kekerasan seksual pada anak-anak. Kekerasan seksual pada anak telah menjadi momok mengerikan karena banyak anak-anak yang kehilangan semangat belajar serta aktivitas lain bila mereka telah mengalami kekerasan seksual. Oleh karena itu, semua pihak harus bersatu padu untuk menciptakan lingkungan yang dapat memerikan rasa aman pada anak, termasuk perguruan tinggi sebagai sumbangsih keilmuan terhadap fenomena di masyarakat. Fakultas Psikologi, Universitas Borobudur bekerja sams dengan Ecpat Indomesia berkomitment berkontribusi untuk menekan tidak kekerasan seksual pada anak-anak dengan melakukan kegiatan pengadian pada masyarakat (abdimas) di kampung Tegal Panjang dan Serambat, desa Serambat, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Abdimas tersebut menggunakan metode ceramah dan diskusi guna memberikan informasi komprehensif kepada peserta tentang kekerasan seksual pada anak-anak. Psikososial dipilih menjadi pendekatan dalam memberikan pemahaman kepada peserta terhadap kekerasan seksual pada anak-anak. Pendektan ini dipilih karena menggabungkan aspek psikologi dan sosial, peserta dapat memahami setiap informasi yang diberikan tentang kekerasan seksual pada anak secara komprehensif. Hasil yang didapatkan dari abdimas tersebut adalah lebih pahamnya peserta tentang bahaya kekerasan seksual pada anak serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghindari tindak kekerasan seksual tersebut. Hasil tersebut dibuktikan dengan sesi diskusi yang dilakukan tim untuk mengetahui pemahaman peserta tentang kekerasan seksual serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghindarinya.