MEMBANGUN SOCIAL NURTURANCE DI KALANGAN REMAJA DALAM RANGKA MENCEGAH KEKERASAN TERHADAP ANAK DI SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG

Fransisca Iriani Roesmala Dewi, Ade Adhari, Luisa Srihandayani, Malvin Jati Kuncara Alam W
{"title":"MEMBANGUN SOCIAL NURTURANCE DI KALANGAN REMAJA DALAM RANGKA MENCEGAH KEKERASAN TERHADAP ANAK DI SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG","authors":"Fransisca Iriani Roesmala Dewi, Ade Adhari, Luisa Srihandayani, Malvin Jati Kuncara Alam W","doi":"10.24912/jbmi.v4i2.12723","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Child violence cases are increasing in Indonesia. One cause of the increase is 'lack of community involvement with families'. The community often views violence against children as a natural way of educating children by parents, so there is no need for intervention from the community. This view needs to be changed with the socialization of the concept of social nurturance that every individual in society needs to participate to help children, not solely out of obligation, but as a necessity. Without realizing it, \"nurturance\" or help or care for others has become one of the fundamental needs of every individual. In the context of protecting children, someone needs to take part in taking attitudes and actions, because sexual violence that is ignored will trigger various negative impacts on the child and moreover the social environment in which the child lives, including the environment in which each individual performs. Therefore, it is necessary to socialize the understanding of the context of social nurturance for SMA Kolese Loyola students as part of the community. The methodology consists of several stages, which are: identifying the problem of violence against children, preparing the proposal, obtaining the PKM implementation permit, implementing the PKM, compiling the PKM output, preparing the PKM progress report and compiling the final PKM report. The result of this PKM activity is that Loyola College High School students get new information that in fact basic human rights are not only clothing, food and shelter, but also the need to always help children when facing violence. ABSTRAK:Kasus kekerasan anak semakin meningkat di Indonesia. Salah satu penyebab peningkatan tersebut ialah ‘lack of community involvement with families’. Masyarakat acapkali memandang kekerasan terhadap anak adalah suatu kewajaran cara mendidik anak oleh orang tua, sehingga tidak perlu mendapat intervensi dari masyarakat. Pandangan ini perlu diubah dengan sosialisasi konsep social nurturance bahwa setiap individu dalam masyarakat perlu berpartisipasi untuk menolong anak, bukan semata-mata karena kewajiban, namun sebagai suatu kebutuhan. Tanpa disadari, ‘nurturance’ atau pertolongan atau kepedulian terhadap orang lain telah menjadi salah satu kebutuhan fundamental pada tiap individu. Dalam konteks perlindungan terhadap anak, seseorang perlu turut andil mengambil sikap dan tindakan, sebab kekerasan seksual yang dibiarkan akan memicu berbagai dampak negatif terhadap diri anak dan terlebih lagi lingkungan sosial di mana anak itu tinggal, termasuk lingkungan tempat masing-masing individu beraktivitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya sosialisasi pemahaman mengenai konteks social nurturance terhadap anak-anak SMA Kolese Loyola sebagai bagian dari masyarakat. Metode pelaksanaan PKM terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap penggalian permasalahan kekerasan terhadap anak, tahap penyusunan proposal, tahap pengurusan izin pelaksanaan PKM, tahap pelaksanaan PKM, tahap penyusunan luaran PKM, tahap penyusunan laporan kemajuan PKM dan tahap penyusunan laporan akhir PKM. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah siswa SMA Kolese Loyola mendapatkan informasi baru bahwa sesungguhnya hak dasar manusia bukan hanya sandang, pangan dan papan, tetapi juga kebutuhan untuk senantiasa membantu anak apabila menghadapi kekerasan","PeriodicalId":127539,"journal":{"name":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i2.12723","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Child violence cases are increasing in Indonesia. One cause of the increase is 'lack of community involvement with families'. The community often views violence against children as a natural way of educating children by parents, so there is no need for intervention from the community. This view needs to be changed with the socialization of the concept of social nurturance that every individual in society needs to participate to help children, not solely out of obligation, but as a necessity. Without realizing it, "nurturance" or help or care for others has become one of the fundamental needs of every individual. In the context of protecting children, someone needs to take part in taking attitudes and actions, because sexual violence that is ignored will trigger various negative impacts on the child and moreover the social environment in which the child lives, including the environment in which each individual performs. Therefore, it is necessary to socialize the understanding of the context of social nurturance for SMA Kolese Loyola students as part of the community. The methodology consists of several stages, which are: identifying the problem of violence against children, preparing the proposal, obtaining the PKM implementation permit, implementing the PKM, compiling the PKM output, preparing the PKM progress report and compiling the final PKM report. The result of this PKM activity is that Loyola College High School students get new information that in fact basic human rights are not only clothing, food and shelter, but also the need to always help children when facing violence. ABSTRAK:Kasus kekerasan anak semakin meningkat di Indonesia. Salah satu penyebab peningkatan tersebut ialah ‘lack of community involvement with families’. Masyarakat acapkali memandang kekerasan terhadap anak adalah suatu kewajaran cara mendidik anak oleh orang tua, sehingga tidak perlu mendapat intervensi dari masyarakat. Pandangan ini perlu diubah dengan sosialisasi konsep social nurturance bahwa setiap individu dalam masyarakat perlu berpartisipasi untuk menolong anak, bukan semata-mata karena kewajiban, namun sebagai suatu kebutuhan. Tanpa disadari, ‘nurturance’ atau pertolongan atau kepedulian terhadap orang lain telah menjadi salah satu kebutuhan fundamental pada tiap individu. Dalam konteks perlindungan terhadap anak, seseorang perlu turut andil mengambil sikap dan tindakan, sebab kekerasan seksual yang dibiarkan akan memicu berbagai dampak negatif terhadap diri anak dan terlebih lagi lingkungan sosial di mana anak itu tinggal, termasuk lingkungan tempat masing-masing individu beraktivitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya sosialisasi pemahaman mengenai konteks social nurturance terhadap anak-anak SMA Kolese Loyola sebagai bagian dari masyarakat. Metode pelaksanaan PKM terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap penggalian permasalahan kekerasan terhadap anak, tahap penyusunan proposal, tahap pengurusan izin pelaksanaan PKM, tahap pelaksanaan PKM, tahap penyusunan luaran PKM, tahap penyusunan laporan kemajuan PKM dan tahap penyusunan laporan akhir PKM. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah siswa SMA Kolese Loyola mendapatkan informasi baru bahwa sesungguhnya hak dasar manusia bukan hanya sandang, pangan dan papan, tetapi juga kebutuhan untuk senantiasa membantu anak apabila menghadapi kekerasan
建立青少年社会护理,以防止三宝垄高立大学对儿童的暴力
印度尼西亚的儿童暴力案件正在增加。增加的一个原因是“缺乏与家庭的社区参与”。社区经常把对儿童的暴力视为父母教育孩子的自然方式,因此不需要社区的干预。这种观点需要随着社会养育概念的社会化而改变,即社会中的每个人都需要参与帮助儿童,这不仅是出于义务,而且是必要的。不知不觉中,“养育”、帮助或关心他人已经成为每个人的基本需求之一。在保护儿童的背景下,需要有人参与采取态度和行动,因为忽视性暴力会对儿童以及儿童所处的社会环境,包括每个个体的行为环境产生各种负面影响。因此,有必要将SMA Kolese Loyola学生作为社区的一部分,对社会培育背景的理解社会化。该方法包括几个阶段,即:确定暴力侵害儿童的问题、编写提案、获得PKM实施许可、实施PKM、编写PKM输出、编写PKM进度报告和编写PKM最终报告。这次PKM活动的结果是,洛约拉学院高中的学生获得了新的信息,事实上,基本的人权不仅仅是衣服、食物和住所,还需要在面对暴力时始终帮助儿童。摘要:印度尼西亚Kasus kekerasan anak semakin meningkat。Salah satu penyebab peningkatan terseah“缺乏与家庭的社区参与”。Masyarakat acapkali memandang kekerasan terhadap anak adalah suatu kewajaran cara mendidik anak oleh orang tua, seingga tidak perlu mendapat intersi dari Masyarakat。Pandangan ini perlu diubah dengan sosialisasi konsep社会培育bahwa setiap个人dalam masyarakat perlu berpartisipasi untuk menonong anak, bukan semata-mata karena kewajiban, namun sebagai suatu kebutuhan。Tanpa disadari,“养育”是一个人的天性,是一个人的天性,是一个人的天性,是一个人的天性。Dalam konteks perlindungan terhadap anak, seseorang perlu turut和dil mengbil sikap dan tindakan, sebab kekerasan seksual yang dibiarkan akan memicu berbagai danpak negative terhadap diri anak dan terlebih lagi lingkungan social di mana anak to tinggal, termasuk lingkungan tempat masing-masing个体beraktivitas。社会培育,社会培育,社会培育,社会培育,社会培育Metode pelaksanaan PKM terdiri dari beberapa tahapan, yitu tahap penggalian permasalahan kekerasan terhadap anak, tahap penusan proposal, tahap pengurusan izin pelaksanaan PKM, tahap penusunan luaran PKM, tahap penusunan laporan kemarjuan PKM dan tahap penusunan laporan akhir PKM。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信