TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN DAN TANGGUNG JAWAB KERUGIAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

AD DIWAN Pub Date : 2022-03-20 DOI:10.51192/ad.v1i2.311
Devi Sintabela, Jamaluddin, Mahfud
{"title":"TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN DAN TANGGUNG JAWAB KERUGIAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR","authors":"Devi Sintabela, Jamaluddin, Mahfud","doi":"10.51192/ad.v1i2.311","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam kegiatan muamalah, konsumen kadang membutuhkan barang yang belum ada pada produsen. Sehingga konsumen melakukan pemesanan barang pada produsen dengan akad istishna’ yang biasa diterapkan dalam sistem borongan pembangunan infrastruktur. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur adalah PT. Pasauran Sakti mandiri. Dalam praktiknya, kerugian dalam sistem borongan sering terjadi dan menimbulkan konflik diantara pihak yang bersepakat. Perumusan masalah dan tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu dan memahami praktik perjanjian kerjasama dalam sistem borongan pembangunan infrastruktur di PT. Pasauran Sakti Mandiri, konsekuensi kerugian, dan tinjauan hukum Islam terhadap praktik perjanjian kerjasama di PT. Pasauran Sakti Mandiri dengan konsumen menurut akad istishna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh oleh menggunakan teknis wawancara dan observasi, dokumentasi, dan survei kepuasan konsumen melalui google formulir. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsumen yang ingin menyerahkan borongan pembangunan infrastruktur kepada PT. Pasauran Sakti Mandiri  harus membuat dan menyerahkan Surat Perintah Kerja (SPK), dan semua konsekuensi kerugian yang terjadi saat  pembangunan akan ditanggung oleh pihak perusahaan. Praktik kerjasama borongan pembangunan infrastruktur di PT. Pasauran Sakti Mandiri sudah sesuai dengan syari’at Islam dan memiliki kesesuaian dengan akad istishna’.sebagaimana pendapat Imam Mazhab Syafi’I dan Maliki","PeriodicalId":447837,"journal":{"name":"AD DIWAN","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AD DIWAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51192/ad.v1i2.311","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dalam kegiatan muamalah, konsumen kadang membutuhkan barang yang belum ada pada produsen. Sehingga konsumen melakukan pemesanan barang pada produsen dengan akad istishna’ yang biasa diterapkan dalam sistem borongan pembangunan infrastruktur. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur adalah PT. Pasauran Sakti mandiri. Dalam praktiknya, kerugian dalam sistem borongan sering terjadi dan menimbulkan konflik diantara pihak yang bersepakat. Perumusan masalah dan tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu dan memahami praktik perjanjian kerjasama dalam sistem borongan pembangunan infrastruktur di PT. Pasauran Sakti Mandiri, konsekuensi kerugian, dan tinjauan hukum Islam terhadap praktik perjanjian kerjasama di PT. Pasauran Sakti Mandiri dengan konsumen menurut akad istishna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh oleh menggunakan teknis wawancara dan observasi, dokumentasi, dan survei kepuasan konsumen melalui google formulir. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsumen yang ingin menyerahkan borongan pembangunan infrastruktur kepada PT. Pasauran Sakti Mandiri  harus membuat dan menyerahkan Surat Perintah Kerja (SPK), dan semua konsekuensi kerugian yang terjadi saat  pembangunan akan ditanggung oleh pihak perusahaan. Praktik kerjasama borongan pembangunan infrastruktur di PT. Pasauran Sakti Mandiri sudah sesuai dengan syari’at Islam dan memiliki kesesuaian dengan akad istishna’.sebagaimana pendapat Imam Mazhab Syafi’I dan Maliki
伊斯兰法律对基础设施建设的协议和损失责任的审查
在消费者的活动中,产品往往需要制造商尚未存在的产品。因此,消费者与阿卡蒂斯纳(akistishna)的制造商进行采购,该公司通常用于批发基础设施建设系统。其中一家基础设施建设公司是自给自足的PT. Pasauran实体。在实践中,批发制度的损失经常发生,双方达成协议时会产生冲突。本研究的问题和目的在于了解和理解PT. Sakti Pasauran基础设施建设体系的合作协议的实践,其损失的后果,以及根据阿卡istishna的说法,伊斯兰法律对PT. susauran partnerity实践的看法。本研究采用定性方法。通过谷歌表格,通过技术采访和观察、文档和消费者满意度调查获得的数据。这项研究的结论是,想要将基础设施建设批发给自力更生的PT. Pasauran Sakti dan的消费者必须提交和提交工作证(SPK),以及在建设过程中可能造成的所有损失后果都将由企业承担。自给自足的PT. Pasauran基础设施特许建设的实践符合伊斯兰教的“伊斯兰教”,并与阿卡德语istishna“一致。”我和马利基的看法
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信