{"title":"ANALISIS PELAKSANAAN ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER DI SEKOLAH PENGGERAK SDN 3 PRINGGASELA SELATAN","authors":"Wahana Ilmiah, P. Dasar","doi":"10.29408/didika.v8i2.7143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan ANBK memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan Ujian Nasional dari tahuntahun sebelumnya yaitu untuk pemetaan mutu pendidikan yang dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan kualitas dari pendidikan yang telah terlaksana. Pendidikan selain dari pelaksanaan ANBK adalah program Sekolah Penggerak. Sekolah yang mengikuti program ini diharapkan bisa memberikan imbas perubahan pada sekolah lain disekitarnya dikarenakan sekolah yang mengikuti program ini banyak memiliki keuntungan diantaranya percepatan digitalisasi yang tentunya sangat mendukung keterlaksanaan dari ANBK ini. Adapun tujuan dari penelitian ini mengetahui pelaksanaan dari ANBK khususnya di sekolah penggerak dan kendala yang dihadapi. Jika mengacu pada keuntungan tersebut, SDN 3 Pringgasela sudah merasakan dampaknya karena percepatan digitalisasi di sekolah tersebut sangat signifikan sejak menyandang status sekolah penggerak baik dalam proses pembelajaran maupun evaluasi. Guru-guru yang tadinya gaptek sekarang sudah terbiasa melaksanakan dan membuat instrument CBT (Computer Based Test) dengan platform google form maupun quizizz. Selanjutnya pelaksanaan dari ANBK disekolah ini juga sudah sesuai dengan POS ANBK dan Juknis AN. Begitu juga prasarana yang dimiliki oleh sekolah ini sudah sangat memadai untuk pelaksanaan ANBK dengan jumlah perangkat keras 22 buah, kapasitas listrik 900 VA dan kapasitas internet sebesar 20 Mbps. Pola pelaksanaan ANBK dilaksanakan dengan pola mandiri online dengan pelaksanaan 3 sesi perhari. Setiap sesi diikuti oleh 15 orang siswa. Selanjutnya karena sekolah ini merupakan sekolah penggerak maka peserta ANBK bukan hanya dari siswa kelas 5 saja tetapi juga kelas 4. Pembiasaan siswa untuk mengerjakan soal digital sebagai persiapan ANBK sudah dilakukan sejak kelas 3 dengan melaksanakan PTS dan PAS secara online dari instrument yang dibuat sendiri oleh guru kelasnya masing-masing. Untuk hambatan yang langsung berdampak pada pelaksanaan ANBK tidak ada karena semua kebutuhan ANBK sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.","PeriodicalId":294048,"journal":{"name":"JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29408/didika.v8i2.7143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kegiatan ANBK memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan Ujian Nasional dari tahuntahun sebelumnya yaitu untuk pemetaan mutu pendidikan yang dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan kualitas dari pendidikan yang telah terlaksana. Pendidikan selain dari pelaksanaan ANBK adalah program Sekolah Penggerak. Sekolah yang mengikuti program ini diharapkan bisa memberikan imbas perubahan pada sekolah lain disekitarnya dikarenakan sekolah yang mengikuti program ini banyak memiliki keuntungan diantaranya percepatan digitalisasi yang tentunya sangat mendukung keterlaksanaan dari ANBK ini. Adapun tujuan dari penelitian ini mengetahui pelaksanaan dari ANBK khususnya di sekolah penggerak dan kendala yang dihadapi. Jika mengacu pada keuntungan tersebut, SDN 3 Pringgasela sudah merasakan dampaknya karena percepatan digitalisasi di sekolah tersebut sangat signifikan sejak menyandang status sekolah penggerak baik dalam proses pembelajaran maupun evaluasi. Guru-guru yang tadinya gaptek sekarang sudah terbiasa melaksanakan dan membuat instrument CBT (Computer Based Test) dengan platform google form maupun quizizz. Selanjutnya pelaksanaan dari ANBK disekolah ini juga sudah sesuai dengan POS ANBK dan Juknis AN. Begitu juga prasarana yang dimiliki oleh sekolah ini sudah sangat memadai untuk pelaksanaan ANBK dengan jumlah perangkat keras 22 buah, kapasitas listrik 900 VA dan kapasitas internet sebesar 20 Mbps. Pola pelaksanaan ANBK dilaksanakan dengan pola mandiri online dengan pelaksanaan 3 sesi perhari. Setiap sesi diikuti oleh 15 orang siswa. Selanjutnya karena sekolah ini merupakan sekolah penggerak maka peserta ANBK bukan hanya dari siswa kelas 5 saja tetapi juga kelas 4. Pembiasaan siswa untuk mengerjakan soal digital sebagai persiapan ANBK sudah dilakukan sejak kelas 3 dengan melaksanakan PTS dan PAS secara online dari instrument yang dibuat sendiri oleh guru kelasnya masing-masing. Untuk hambatan yang langsung berdampak pada pelaksanaan ANBK tidak ada karena semua kebutuhan ANBK sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.