{"title":"IDENTIFIKASI SPASIAL ASET DAN KEPADATAN BANGUNAN TERHADAP TERDAMPAK BANJIR (STUDI KASUS: KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR)","authors":"A. Wibawanto, Faris Ade Irawan, Nurfitriah","doi":"10.31961/intekna.v21i2.1230","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kecamatan Banjarmasin Timur merupakan wilayah dengan hujan rata-rata 10-50 mm/bulan dan curah hujan dengan rata – rata 267 mm/bulan pada bulan April 2021 sehingga banyak aset dari warga setempat yang mengalami kerusakan akibat banjir dan sekitar 1.300 rumah yang rusak. Menurut Permen PU Nomor : 41 /PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya poin 5.4 kawasan peruntukan permukiman menyebutkan kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidak bersusun maksimum 50 bangunan rumah/ha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang memadai, kemudian kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidak bersusun maksimum 50 bangunan rumah/ha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang memadai dengan sumur resapan air hujan \nSasaran dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh penerapan teknologi informasi yang akurat, maka dalam penelitian ini mengidentifikasi kepadatan bangunan terhadap area yang terdampak banjir dengan pendekatan secara spasial menggunakan metode overlay (tumpang tindih). Parameter yang digunakan adalah area yang terdampak banjir, jumlah banyaknya aset yang terdampak banjir dengan meninjau kepadatan bangunan, jumlah penduduk dan luasan wilayah di Kecamatan Banjarmasin Timur. \nKecamatan Banjarmasin Timur memliki kepadatan bangunan Tinggi, perhitungan sampel dengan metode random sampling dengan tingkat kepercayaan (0,005), sampel yang didapat 312 dari 1.411 populasi. Sampel yang tersebar dalam Kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Timur, didapatkan bahwa Kelurahan Banua Hanyar terdapat 70 rumah yang terdampak, Karang Mekar 22 rumah, Kebun Bunga sebanyak 34 rumah, Pemurus Luar 33 rumah, Pengambangan 35 rumah, Sungai Bilu 35 rumah. Sedangkan Kelurahan Kuripan 35 rumah, Sungai Lulut 26 rumah, dan Pekapuran Raya sebanyak 30 rumah yang terdampak. Rata-rata kerusakan rumah akibat banjir mulai dari rusaknya pintu, dinding, lantai rumah, hingga perabotan elektronik, dikarenakan sebagian besar rumah huni penduduk Banjarmasin Timur terbuat dari kayu","PeriodicalId":155577,"journal":{"name":"Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik dan Niaga","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik dan Niaga","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31961/intekna.v21i2.1230","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kecamatan Banjarmasin Timur merupakan wilayah dengan hujan rata-rata 10-50 mm/bulan dan curah hujan dengan rata – rata 267 mm/bulan pada bulan April 2021 sehingga banyak aset dari warga setempat yang mengalami kerusakan akibat banjir dan sekitar 1.300 rumah yang rusak. Menurut Permen PU Nomor : 41 /PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya poin 5.4 kawasan peruntukan permukiman menyebutkan kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidak bersusun maksimum 50 bangunan rumah/ha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang memadai, kemudian kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidak bersusun maksimum 50 bangunan rumah/ha dan dilengkapi dengan utilitas umum yang memadai dengan sumur resapan air hujan
Sasaran dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh penerapan teknologi informasi yang akurat, maka dalam penelitian ini mengidentifikasi kepadatan bangunan terhadap area yang terdampak banjir dengan pendekatan secara spasial menggunakan metode overlay (tumpang tindih). Parameter yang digunakan adalah area yang terdampak banjir, jumlah banyaknya aset yang terdampak banjir dengan meninjau kepadatan bangunan, jumlah penduduk dan luasan wilayah di Kecamatan Banjarmasin Timur.
Kecamatan Banjarmasin Timur memliki kepadatan bangunan Tinggi, perhitungan sampel dengan metode random sampling dengan tingkat kepercayaan (0,005), sampel yang didapat 312 dari 1.411 populasi. Sampel yang tersebar dalam Kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Timur, didapatkan bahwa Kelurahan Banua Hanyar terdapat 70 rumah yang terdampak, Karang Mekar 22 rumah, Kebun Bunga sebanyak 34 rumah, Pemurus Luar 33 rumah, Pengambangan 35 rumah, Sungai Bilu 35 rumah. Sedangkan Kelurahan Kuripan 35 rumah, Sungai Lulut 26 rumah, dan Pekapuran Raya sebanyak 30 rumah yang terdampak. Rata-rata kerusakan rumah akibat banjir mulai dari rusaknya pintu, dinding, lantai rumah, hingga perabotan elektronik, dikarenakan sebagian besar rumah huni penduduk Banjarmasin Timur terbuat dari kayu
东班雅尔马辛省是一个平均降雨量为10-50毫米/月和平均降雨量——2021年4月平均为267毫米/月,造成当地居民大量财产损失,约1300所房屋受损。根据PU糖果编号:41 /PRT/M/2007关于公平种植的技术标准手册第5.4个定居点提到了新开发的住房中最大的50座房屋的建筑密度,并配备了足够的公共设施,然后一房地产开发新区域内建筑密度不叠最大50家-哈建筑配备了足够的公共事业和雨水井松这项研究的目标是获得准确的信息技术应用,那么这个研究中识别方法对洪水影响的区域建筑密度和空间使用重叠覆盖()方法。所使用的参数是受洪水影响的地区,通过审查东班雅尔马辛地区的建筑密度、人口和面积。东班雅尔马辛省(Banjarmasin east street)拥有高建筑密度、随机抽样方法样本计算(0.005),这些样本占1411名居民的312人。该样本分散在东班雅尔马新街道的洗礼区,发现哈纳亚尔的洗礼区有70座受影响的房屋,22座开花的珊瑚,34座花园,33座房屋的修复,35座房屋的升华,35座比鲁河35座房屋。35座房屋被洪水淹没,26座房屋被冲走,30座房屋被淹没。由于东班雅尔马辛的大多数住宅都是木制的,因此洪水造成的房屋损失从拆除门、墙、地板到电子家具不等