{"title":"PELATIHAN KADER SEBAYA SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN REMAJA DI BIDANG KESEHATAN REPRODUKSI","authors":"Tarsikah Tarsikah, Nur Eva Aristina","doi":"10.32807/jpms.v3i2.820","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah yang menonjol di kalangan remaja yaitu permasalahan seputar seksualitas, HIV/AIDS dan Napza, serta rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi Ada potensi kerentanan remaja untuk beperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya, sehingga pemerintah melakukan salah satu pedekatan melalui program teman sebaya sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi remaja. Keberadaan kader diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi melalui edukasi, namun fakta dilapangan jumlah kader teman sebaya jumlahnya terbatas. Tujuan kegiatan: pemberdayaan remaja putri melalui peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja calon kader teman sebaya melalui kegiatan pelatihan. Kegiatan dilakukan di desa Watugede Singosari Kabupaten Malang, pada bulan April-September 2021 dengan jumlah peserta 10 calon kader teman sebaya, berusia antara 15-20 tahun dengan pendidikan minimal SMU dan bersedia mengikuti kegiatan minimal 4 kali pertemuan. Hasil penilaian pengetahuan menggunakan kuisioner pre dan post test. Penilaian ketrampilan menggunakan lembar observasi cek list peer educator. Analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil kegiatan menunjukkan sebagian besar pengetahuan kesehatan reproduksi calon kader meningkat. Secara kualitatif yang perlu dipertahankan oleh kader teman sebaya adalah motivasi yang kuat untuk belajar. Hal yang perlu ditingkatkan dari ketrampilan calon kader adalah kemampuan menjalin kedekatan pada audience dan kemampuan melakukan apersepsi melalui penggambaran fakta fakta dilapangan sesui dengan topik yang akan disampaikan. Kegiatan berkelanjutan berupa memberikan kesempatan kepada kader teman sebaya untuk melakukan edukasi pada peserta yang lebih luas melalui kegiatan kemasyarakatan yang sudah ada di desa.","PeriodicalId":443431,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32807/jpms.v3i2.820","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masalah yang menonjol di kalangan remaja yaitu permasalahan seputar seksualitas, HIV/AIDS dan Napza, serta rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi Ada potensi kerentanan remaja untuk beperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya, sehingga pemerintah melakukan salah satu pedekatan melalui program teman sebaya sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi remaja. Keberadaan kader diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi melalui edukasi, namun fakta dilapangan jumlah kader teman sebaya jumlahnya terbatas. Tujuan kegiatan: pemberdayaan remaja putri melalui peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja calon kader teman sebaya melalui kegiatan pelatihan. Kegiatan dilakukan di desa Watugede Singosari Kabupaten Malang, pada bulan April-September 2021 dengan jumlah peserta 10 calon kader teman sebaya, berusia antara 15-20 tahun dengan pendidikan minimal SMU dan bersedia mengikuti kegiatan minimal 4 kali pertemuan. Hasil penilaian pengetahuan menggunakan kuisioner pre dan post test. Penilaian ketrampilan menggunakan lembar observasi cek list peer educator. Analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil kegiatan menunjukkan sebagian besar pengetahuan kesehatan reproduksi calon kader meningkat. Secara kualitatif yang perlu dipertahankan oleh kader teman sebaya adalah motivasi yang kuat untuk belajar. Hal yang perlu ditingkatkan dari ketrampilan calon kader adalah kemampuan menjalin kedekatan pada audience dan kemampuan melakukan apersepsi melalui penggambaran fakta fakta dilapangan sesui dengan topik yang akan disampaikan. Kegiatan berkelanjutan berupa memberikan kesempatan kepada kader teman sebaya untuk melakukan edukasi pada peserta yang lebih luas melalui kegiatan kemasyarakatan yang sudah ada di desa.