{"title":"Karakteristik dan Kepatuhan Unit Penangkapan Ikan Pukat Labuh di Tanjungbalai Asahan","authors":"Benardo Nababan, R. Y. Hutapea","doi":"10.15578/ja.v10i02.274","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian terhadap pukat labuh di Tanjungbalai bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kepatuhannya terhadap aturan yang berlaku. Kajian karakteristik dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan ikan di laut pada tahun 2018, sedangkan kepatuhan dianalisis dari data hasil pengawasan Satuan PSDKP Asahan tahun 2019 dan 2020. Pukat labuh di Tanjungbalai Asahan termasuk dalam klasifikasi perangkap yang dipasang menetap di perairan dalam kurun waktu tertentu, memanfaatkan arus pasang surut perairan, dan menggunakan 2 (dua) unit jangkar besar sebagai penahan agar pukat tidak hanyut terbawa arus. Hasil tangkapan utama adalah ikan teri, sedangkan hasil tangkapan sampingan adalah cumi-cumi, gulama, bawal dan layur. Kepatuhan pukat labuh ditinjau dari 6 (enam) aspek, yaitu : (1) kelengkapan surat izin penangkapan ikan (SIPI), (2) kesesuaian spesifikasi alat tangkap, (3) kesesuaian daerah penangkapan, (4) kesesuaian pelabuhan pangkalan, (5) kelengkapan Surat Laik Operasi (SLO), dan (6) kelengkapan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Kepatuhan nelayan pukat labuh di Tanjungbalai Asahan sangat baik karena telah mengikuti semua ketentuan yang berlaku.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Airaha","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/ja.v10i02.274","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kajian terhadap pukat labuh di Tanjungbalai bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kepatuhannya terhadap aturan yang berlaku. Kajian karakteristik dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan ikan di laut pada tahun 2018, sedangkan kepatuhan dianalisis dari data hasil pengawasan Satuan PSDKP Asahan tahun 2019 dan 2020. Pukat labuh di Tanjungbalai Asahan termasuk dalam klasifikasi perangkap yang dipasang menetap di perairan dalam kurun waktu tertentu, memanfaatkan arus pasang surut perairan, dan menggunakan 2 (dua) unit jangkar besar sebagai penahan agar pukat tidak hanyut terbawa arus. Hasil tangkapan utama adalah ikan teri, sedangkan hasil tangkapan sampingan adalah cumi-cumi, gulama, bawal dan layur. Kepatuhan pukat labuh ditinjau dari 6 (enam) aspek, yaitu : (1) kelengkapan surat izin penangkapan ikan (SIPI), (2) kesesuaian spesifikasi alat tangkap, (3) kesesuaian daerah penangkapan, (4) kesesuaian pelabuhan pangkalan, (5) kelengkapan Surat Laik Operasi (SLO), dan (6) kelengkapan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Kepatuhan nelayan pukat labuh di Tanjungbalai Asahan sangat baik karena telah mengikuti semua ketentuan yang berlaku.