{"title":"EFEKTIFITAS PENANAMAN TANAMAN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP INDIKATOR MAYA INDEX DBD DI KABUPATEN PRINGSEWU, LAMPUNG","authors":"Achmad Farich, Agung Aji Perdana","doi":"10.33024/jdk.v8i4.2113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar Belakang: Kejadian demam berdarah meningkat secara drastis di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir, sebanyak 390 juta orang terinfeksi dengue per tahun. Peningkatan jumlah penderita penyakit DBD di Indonesia terjadi pada tahun 2015 sampai 2016 dengan jumlah kasus 201.885 dan jumlah kematian sebesar 1.585 orang. Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Lampung Kabupaten Pringsewu, Tulang Bawang Barat, Metro merupakan kabupaten dengan angka Incidence rate (IR) tertinggi. Kabupaten Pringsewu mengalami peningkatan kasus DBD pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah kasus 680 kasus, 3 diantaranya meninggal dunia. Dibutuhkan suatu model yang dapat meningkatkan perilaku pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan kegiatan ekonomi produktif, melalui pengembangan tanaman pengusir nyamuk yang memiliki nilai ekonomi. Dikenal ada banyak tanaman yang bisa menjadi pengusir nyamuk seperti tanaman serai. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tanaman serai wangi terhadap indikator Maya Index (MI) di Desa Wonodadi Kabupaten Pringsewu. Metode : Jenis penelitian adalah studi kuantitatif dengan desain pretest-postest nonequivalent group design . Desa Wonodadi merupakan desa yang menjadi kelompok intervensi dan Desa Rejosari merupakan desa yang menjadi kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan, sebelum dan sesudah penanaman serai wangi dilakukan pengukuran indikator entomolognya. Pengukuran indikator entomologi dilakukan secara visual yaitu dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya jentik di setiap tempat potensial perindukan nyamuk aedes aegypti tanpa mengambil jentiknya. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar formulir ceklis pengamatan jentik didalam dan diluar rumah. Hasil : Jumlah jentik pada jenis TPA controllable sites, disposable sites, undercontrollable sites mengalami kecenderungan menurun sebelum dan sesudah dilakukan intervensi di Desa Wonodadi dan Desa Rejosari. Indikator BRI dan HRI sebelum dan sesudah intervensi masuk dalam kategori tinggi di Desa Wonodadi dan Desa Rejosari. Indikator Maya index sesudah dilakukan intervensi di Desa Wonodadi mengalami kecenderungan menurun (33,3%) dibandingkan Desa Rejosari yang mengalami kecenderungan meningkat (34,72%). Maya index digunakan untuk mengidentifikasi sebuah lingkungan beresko tinggi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti atau tidak. Kesimpulan : Peningkatan kegiatan PSN diperlukan untuk menekan angka kasus DBD dan perlu adanya sebuah kebijakan daerah yaitu penanaman sereh untuk mengurangi resiko tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kata Kunci : Maya index , Controllable Sites, Breeding Risk Index","PeriodicalId":118658,"journal":{"name":"JURNAL DUNIA KESMAS","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL DUNIA KESMAS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jdk.v8i4.2113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
ABSTRAK Latar Belakang: Kejadian demam berdarah meningkat secara drastis di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir, sebanyak 390 juta orang terinfeksi dengue per tahun. Peningkatan jumlah penderita penyakit DBD di Indonesia terjadi pada tahun 2015 sampai 2016 dengan jumlah kasus 201.885 dan jumlah kematian sebesar 1.585 orang. Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Lampung Kabupaten Pringsewu, Tulang Bawang Barat, Metro merupakan kabupaten dengan angka Incidence rate (IR) tertinggi. Kabupaten Pringsewu mengalami peningkatan kasus DBD pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah kasus 680 kasus, 3 diantaranya meninggal dunia. Dibutuhkan suatu model yang dapat meningkatkan perilaku pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan kegiatan ekonomi produktif, melalui pengembangan tanaman pengusir nyamuk yang memiliki nilai ekonomi. Dikenal ada banyak tanaman yang bisa menjadi pengusir nyamuk seperti tanaman serai. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tanaman serai wangi terhadap indikator Maya Index (MI) di Desa Wonodadi Kabupaten Pringsewu. Metode : Jenis penelitian adalah studi kuantitatif dengan desain pretest-postest nonequivalent group design . Desa Wonodadi merupakan desa yang menjadi kelompok intervensi dan Desa Rejosari merupakan desa yang menjadi kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan, sebelum dan sesudah penanaman serai wangi dilakukan pengukuran indikator entomolognya. Pengukuran indikator entomologi dilakukan secara visual yaitu dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya jentik di setiap tempat potensial perindukan nyamuk aedes aegypti tanpa mengambil jentiknya. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar formulir ceklis pengamatan jentik didalam dan diluar rumah. Hasil : Jumlah jentik pada jenis TPA controllable sites, disposable sites, undercontrollable sites mengalami kecenderungan menurun sebelum dan sesudah dilakukan intervensi di Desa Wonodadi dan Desa Rejosari. Indikator BRI dan HRI sebelum dan sesudah intervensi masuk dalam kategori tinggi di Desa Wonodadi dan Desa Rejosari. Indikator Maya index sesudah dilakukan intervensi di Desa Wonodadi mengalami kecenderungan menurun (33,3%) dibandingkan Desa Rejosari yang mengalami kecenderungan meningkat (34,72%). Maya index digunakan untuk mengidentifikasi sebuah lingkungan beresko tinggi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti atau tidak. Kesimpulan : Peningkatan kegiatan PSN diperlukan untuk menekan angka kasus DBD dan perlu adanya sebuah kebijakan daerah yaitu penanaman sereh untuk mengurangi resiko tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kata Kunci : Maya index , Controllable Sites, Breeding Risk Index