Implementasi Sistem Pendidikan Terbaik Dunia di Jenjang Anak Usia Dasar Telaah Sistem Pendidikan Finlandia

Ahmad Tarmizi Hasibuan, Wilna Wulan Simatupang, Riska Rudini, Sofiah Ani
{"title":"Implementasi Sistem Pendidikan Terbaik Dunia di Jenjang Anak Usia Dasar Telaah Sistem Pendidikan Finlandia","authors":"Ahmad Tarmizi Hasibuan, Wilna Wulan Simatupang, Riska Rudini, Sofiah Ani","doi":"10.36987/jpms.v9i1.4383","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kurikulum Finlandia dan kurikulum di Indonesia memiliki beberapa persamaan di antaranya : pada aspek tujuan kurikulum, yakni sama-sama ingin membekali peserta didik dengan keterampilan hidup. Walaupun kurikulum di Indonesia lebih ditekankan pada pembentukan karakter, dan kurikulum Finlandia lebih ditekankan pada kemandirian dan tanggung jawab, tapi kesemuanya itu sama-sama bertujuan untuk membentuk pribadi dalam rangka menjadi masyarakat yang etis dan berkarakter baik. Persamaan lain ada pada media pembelajaran yang digunakan, baik pada Kurikulum di Finlandia maupun di Indonesia sama-sama menggunakan sumber multimedia, artinya media yang digunakan dari berbagai sumber, memanfaatkan teknologi dan menggunakan sumber belajar yang bervariatitif. Adapun perbedaannya di antaranya pada aspek isi atau materi, di mana kurikulum 2013 yang menggunakan pembelajaran pada tematik integratatif, awalnya mirip seperti kurikulum Finlandia, di mana materi pembelajaran dapat diberikan lintas materi, dan terintegrasi untuk mencapai satu sub tema. Namun jika di telaah lebih lanjut, kurikulum Finlandia memunculkan 20 materi yang bisa dipilih oleh siswa langsung, kurikulum ini disebut kurikulum transveral dan keunikannya adalah selain setiap siswa bisa memilih tema yang ditawarkan, siswa juga bisa memilih grade atau tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing, namun di Indonesia, siswa tidak bisa memilih tema. Semua sudah disediakan dalam buku tematik dan sub tema nya juga sudah ditentukan, keterjalinan atau integrasi nya sudah ditetapkan terlebih dahulu. Perbedaan lain terletak pada penilaian. Sekilas penilaian autentik dengan aspek pengetahuan, keterampilan dan aspek perilaku yang dilakukan sepanjang pembelajaran mirip dengan assessment di Finlandia, namun setelah dianalisis, ternyata pada penerapannya, penilaian autentik tidak berjalan dengan baik(tidak dilakukan sepanjang pembelajaran/observasi), guru masih sangat kebingungan dengan cara penilaian ini dan masih adanya UTS dan UAS. Sedangkan di Finlandia, assesment dilakukan berbeda tiap individu, assesement dilakukan sepannjang pembelajaran dan siswa memmerikan feed back untuk guru agar guru dapat mengetahui kemapuan siswa. Tidak ada UTS dan UAS pada level Sekolah Dasar dan selalu ada remedial untuk siswa yang belum mencapai kemampuan yang diharapkan..","PeriodicalId":312963,"journal":{"name":"JURNAL PEMBELAJARAN DAN MATEMATIKA SIGMA (JPMS)","volume":"2014 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PEMBELAJARAN DAN MATEMATIKA SIGMA (JPMS)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36987/jpms.v9i1.4383","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kurikulum Finlandia dan kurikulum di Indonesia memiliki beberapa persamaan di antaranya : pada aspek tujuan kurikulum, yakni sama-sama ingin membekali peserta didik dengan keterampilan hidup. Walaupun kurikulum di Indonesia lebih ditekankan pada pembentukan karakter, dan kurikulum Finlandia lebih ditekankan pada kemandirian dan tanggung jawab, tapi kesemuanya itu sama-sama bertujuan untuk membentuk pribadi dalam rangka menjadi masyarakat yang etis dan berkarakter baik. Persamaan lain ada pada media pembelajaran yang digunakan, baik pada Kurikulum di Finlandia maupun di Indonesia sama-sama menggunakan sumber multimedia, artinya media yang digunakan dari berbagai sumber, memanfaatkan teknologi dan menggunakan sumber belajar yang bervariatitif. Adapun perbedaannya di antaranya pada aspek isi atau materi, di mana kurikulum 2013 yang menggunakan pembelajaran pada tematik integratatif, awalnya mirip seperti kurikulum Finlandia, di mana materi pembelajaran dapat diberikan lintas materi, dan terintegrasi untuk mencapai satu sub tema. Namun jika di telaah lebih lanjut, kurikulum Finlandia memunculkan 20 materi yang bisa dipilih oleh siswa langsung, kurikulum ini disebut kurikulum transveral dan keunikannya adalah selain setiap siswa bisa memilih tema yang ditawarkan, siswa juga bisa memilih grade atau tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing, namun di Indonesia, siswa tidak bisa memilih tema. Semua sudah disediakan dalam buku tematik dan sub tema nya juga sudah ditentukan, keterjalinan atau integrasi nya sudah ditetapkan terlebih dahulu. Perbedaan lain terletak pada penilaian. Sekilas penilaian autentik dengan aspek pengetahuan, keterampilan dan aspek perilaku yang dilakukan sepanjang pembelajaran mirip dengan assessment di Finlandia, namun setelah dianalisis, ternyata pada penerapannya, penilaian autentik tidak berjalan dengan baik(tidak dilakukan sepanjang pembelajaran/observasi), guru masih sangat kebingungan dengan cara penilaian ini dan masih adanya UTS dan UAS. Sedangkan di Finlandia, assesment dilakukan berbeda tiap individu, assesement dilakukan sepannjang pembelajaran dan siswa memmerikan feed back untuk guru agar guru dapat mengetahui kemapuan siswa. Tidak ada UTS dan UAS pada level Sekolah Dasar dan selalu ada remedial untuk siswa yang belum mencapai kemampuan yang diharapkan..
世界上最优秀的教育系统在芬兰教育系统学习基础学龄儿童班的实施
芬兰的课程和印尼的课程有一些共同之处:在课程目标方面,双方都希望为学习者提供生活技能。虽然印尼的课程强调的是品格的形成,芬兰的课程强调的是自力更生和责任,但它们都致力于在成为一个有道德和良好品格的社会中塑造个人。另一个相似之处是学习媒体,无论是在芬兰还是在印尼的课程中,都使用多媒体资源,也就是说,来自不同来源的媒体使用技术,使用不同变量的学习资源。至于其中的区别在2013年课程内容或物质方面,在哪里用学习主题的课程integratatif,起初像芬兰语、学习材料在哪里可以给交通综合材料,然后达到一个副主题。在芬兰进一步学习课程,但如果出现20可以直接由学生选出的材料,这叫做transveral和独特的课程是课程除了提供每个学生可以选择的主题,学生也可以选择每个等级按学生的能力或难度,但在印尼,学生不能选择的主题。所有这些都已在主题手册和主题子集中确定,其联系或集成是预先确定的。判断的另一个区别是判断。一眼真实评估方面的知识、技能和学习方面都做的行为类似于芬兰的评估,但评估分析后,原来的应用一直不顺利(做真实-学习)观察,老师还很困惑这种评级方法和期中考试和期末考试的存在。而在芬兰,assesment做不同个体,assesement sepannjang学习和学生memmerikan反馈回来的老师,让老师可以知道做学生。小学里没有期中考试和考试,对于还没有达到预期成绩的学生来说,总是有补救措施。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信