HUBUNGAN PELAKSANAAN IMD DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI DI DESA BANTAR AGUNG KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2021
{"title":"HUBUNGAN PELAKSANAAN IMD DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI DI DESA BANTAR AGUNG KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2021","authors":"Eva Fauziah, Ratiah Ratiah","doi":"10.34305/jphi.v1i2.282","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif diawali dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD), mampu menahan risiko terjadinya kematian pada bayi. Hal ini terjadi karena kandungan pada ASI yaitu faktor protektif dan nutrisi yang tepat pada bayi dan menjamin status gizi bayi. Namun, saat ini masih ditemukan orang tua yang tidak melaksanakan IMD dan memberikan ASI saja selama 0-6 bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2021. \nDesain penelitian yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan instrument kuesioner, timbangan dan tabel WHO-NCHS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Rank Spearman. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka sebanyak 40 responden dengan teknik sampling yaitu total sampling. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka tahun 2021 adalah gizi baik sebesar (65%). Kurang dari setengah bayi tidak mendapatkan IMD (42,5%). Kurang dari setengah bayi tidak diberi ASI secara eksklusif (45,0%). Terdapat hubungan pelaksanaan IMD terhadap status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,007. Terdapat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,040. \nDisarankan pada ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang IMD dan ASI Eksklusif dengan cara berkonsultasi kepada petugas kesehatan, membaca buku KIA dan majalah kesehatan dan bagi bidan desa agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dengan sering mengadakan penyuluhan sehingga upaya meningkatkan status gizi bayi tercapai.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Public Health Innovation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.282","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif diawali dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD), mampu menahan risiko terjadinya kematian pada bayi. Hal ini terjadi karena kandungan pada ASI yaitu faktor protektif dan nutrisi yang tepat pada bayi dan menjamin status gizi bayi. Namun, saat ini masih ditemukan orang tua yang tidak melaksanakan IMD dan memberikan ASI saja selama 0-6 bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2021.
Desain penelitian yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan instrument kuesioner, timbangan dan tabel WHO-NCHS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Rank Spearman. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka sebanyak 40 responden dengan teknik sampling yaitu total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka tahun 2021 adalah gizi baik sebesar (65%). Kurang dari setengah bayi tidak mendapatkan IMD (42,5%). Kurang dari setengah bayi tidak diberi ASI secara eksklusif (45,0%). Terdapat hubungan pelaksanaan IMD terhadap status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,007. Terdapat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,040.
Disarankan pada ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang IMD dan ASI Eksklusif dengan cara berkonsultasi kepada petugas kesehatan, membaca buku KIA dan majalah kesehatan dan bagi bidan desa agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dengan sering mengadakan penyuluhan sehingga upaya meningkatkan status gizi bayi tercapai.