Pendidikan Kesehatan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam Penanggulangan Stunting

Kurniasari Pratiwi, T. Ariani
{"title":"Pendidikan Kesehatan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam Penanggulangan Stunting","authors":"Kurniasari Pratiwi, T. Ariani","doi":"10.30989/jice.v4i2.727","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang : Saat ini Stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan. Tidak sekedar masalah fisik seseorang, tetapi akan meluas menjadi masalah Nasional dengan kehilangan generasi (lost-generation), sekaligus menjadi beban yang semakin membesar jika tidak dihentikan. Penurunan angka stunting telah dinyatakan sebagai program prioritas nasional. Pada Global Nutrition Target 2025, penurunan Balita yang mengalami Stunting diharapkan dapat mencapai sebesar 40 persen. Sementara, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan Balita yang menderita Stunting turun menjadi tinggal 14 persen. \nStunting merupakan isu strategis dan kompleks karena ditenggarai multiple faktor dan membutuhkan kerjasama lintas sektor untuk mengatasinya. Laporan TNP2K pada  tahun 2017 menyebutkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi terjadinya Stunting dua diantaranya adalah praktek pengasuhan pada anak yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta sesudah melahirkan, kurangnya akses ke air   bersih dan sanitasi yang dapat mempengaruhi terjadinya infeksi berulang yang berdampak pada perkembangan anak. \nMengasuh anak adalah memberikan kebutuhan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi orangtua yaitu kebutuhan kesehatan dan gizi, kebutuhan kasih sayang, dan kebutuhan stimulasi. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak oleh lingkungan (ayah, ibu, anggota keluarga lain, pengasuh anak) untuk mempercepat tumbuh kembang. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang anak. \nBerdasarkan data pada saat studi pendahuluan di daerah Glugo Kecamatan Sewon pernah terjadi kasus 1 kasus stunting meninggal dengan penyakit penyerta serta kasus gizi buruk 7 kasus. Hal ini merupakan hal yang sangat memprihatikan dan perlu penanganan segera. \nMetode : Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui pendidikan kesehatan \ntentang pola asuh anak dan remaja untuk penanggulangan stunting. Sebelum dan sesudah dilakukan pemaparan materi  dilakukan pretest dan posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. \nHasil: Berdasarkan data pretest diketahui bahwa mayoritas peserta memiliki pengetahuan sedang, serta data posttest diketahui bahwa peserta mayoritas memiliki pengetahuan tinggi. \nKesimpulan: Berdasarkan analisa diketahui bahwa pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang pola asuh anak dan remaja, sehingga harapannya dapat  berkontribusi dalam penanggulangan stunting. \n  \nKATA KUNCI: Pendidikan kesehatan; pola asuh; stunting","PeriodicalId":382138,"journal":{"name":"Journal of Innovation in Community Empowerment","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Innovation in Community Empowerment","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30989/jice.v4i2.727","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar belakang : Saat ini Stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan. Tidak sekedar masalah fisik seseorang, tetapi akan meluas menjadi masalah Nasional dengan kehilangan generasi (lost-generation), sekaligus menjadi beban yang semakin membesar jika tidak dihentikan. Penurunan angka stunting telah dinyatakan sebagai program prioritas nasional. Pada Global Nutrition Target 2025, penurunan Balita yang mengalami Stunting diharapkan dapat mencapai sebesar 40 persen. Sementara, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan Balita yang menderita Stunting turun menjadi tinggal 14 persen. Stunting merupakan isu strategis dan kompleks karena ditenggarai multiple faktor dan membutuhkan kerjasama lintas sektor untuk mengatasinya. Laporan TNP2K pada  tahun 2017 menyebutkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi terjadinya Stunting dua diantaranya adalah praktek pengasuhan pada anak yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta sesudah melahirkan, kurangnya akses ke air   bersih dan sanitasi yang dapat mempengaruhi terjadinya infeksi berulang yang berdampak pada perkembangan anak. Mengasuh anak adalah memberikan kebutuhan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi orangtua yaitu kebutuhan kesehatan dan gizi, kebutuhan kasih sayang, dan kebutuhan stimulasi. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak oleh lingkungan (ayah, ibu, anggota keluarga lain, pengasuh anak) untuk mempercepat tumbuh kembang. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang anak. Berdasarkan data pada saat studi pendahuluan di daerah Glugo Kecamatan Sewon pernah terjadi kasus 1 kasus stunting meninggal dengan penyakit penyerta serta kasus gizi buruk 7 kasus. Hal ini merupakan hal yang sangat memprihatikan dan perlu penanganan segera. Metode : Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui pendidikan kesehatan tentang pola asuh anak dan remaja untuk penanggulangan stunting. Sebelum dan sesudah dilakukan pemaparan materi  dilakukan pretest dan posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. Hasil: Berdasarkan data pretest diketahui bahwa mayoritas peserta memiliki pengetahuan sedang, serta data posttest diketahui bahwa peserta mayoritas memiliki pengetahuan tinggi. Kesimpulan: Berdasarkan analisa diketahui bahwa pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang pola asuh anak dan remaja, sehingga harapannya dapat  berkontribusi dalam penanggulangan stunting.   KATA KUNCI: Pendidikan kesehatan; pola asuh; stunting
儿童和青少年的健康教育促进发育
背景:目前的特技是一个相当危险的问题。不仅是一个人的身体问题,而且随着一代又一代的丧失而扩大,如果不停止,它将成为一个更大的负担。特技的下降已被列为国家优先事项。在全球营养目标2025年,发育不良的幼儿下降预计将达到40%。与此同时,在其国家可持续发展计划(RJPMN) 2020-2024年中,政府的目标是发育不良的儿童,这些儿童只有14%。特技是一个战略和复杂的问题,因为它被许多因素所困扰,需要跨部门的合作来解决这个问题。2017年TNP2K报告说有四个发育影响发生的其中两个因素是养育孩子的做法受到缺乏父母的营养健康知识怀孕前和怀孕期间和分娩后,进入清洁的水和卫生设施的缺乏会影响孩子成长反复感染的影响。养育子女就是为孩子提供基本的需求,使他们能够最佳地成长和发展。父母必须满足孩子的基本需求是健康和营养的需求、情感的需求和刺激的需求。刺激是一项活动,通过病房(父亲、母亲、其他家庭成员、保姆)刺激孩子的基本能力来加速成长。缺乏刺激会导致儿童烟火生长延误。根据前期研究谷谷省Sewon地区的数据,有一项游效病例死于传粉疾病和7例营养不良病例。这是一件非常担心的事情,需要立即处理。方法:这种社区奉献方法是通过儿童和青少年的健康教育来进行的,以应对特技。在之前和之后进行了物质接触,以测试参与者的知识水平。结果:根据预应赛数据,大多数参与者拥有中等的知识,而事后数据显示,大多数参与者拥有较高的知识。结论:分析表明,健康教育有助于提高儿童和青少年的教养知识,使他的希望有助于消除发育障碍。关键词:健康教育;教养;发育迟缓
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信