{"title":"Pendekatan Wacana Kritis-Foucault Terhadap Perspektif Pemerintah di Media Massa Tentang Banjir di Katingan Agustus-September 2021","authors":"Yuliana","doi":"10.32505/hikmah.v13i1.3907","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan mengetahui makna dan representasi kewacanaan pemerintah Kalimantan Tengah melalui media pemberitaan online antara lain Kalteng.go.id (23 September 2021), bnpb.go.id (9 September 2021), tekno.tempo.co (3 September 2021), tentang penyebab banjir di Kabupaten Katingan Agustus-September 2021, selain itu mengetahui konsekuensi sosial dari representasi kewacanan yang dibuat oleh pemerintah. Adapun metode penelitian menggunakan kualitatif, yang mana sekaligus menggunakan diskurusus (wacana) pemikiran Foucault sebagai pendekatan analisis data. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah menghadirkan wacana meteorologi sebagai penyebab banjir di Kabupaten Katingan Agustus September 2021, sementara itu juga terdapat pihak lain yang menghadirkan wacana kritis dalam melihat penyebab banjir. Wacana meteorologi dilihat dalam perspektif kritis Foucault sebagai upaya melegitimasi kekuasaan ditengah wacana kritis yang muncul. Adapun wacana menghadirkan konsekuensi sosial berupa tindakan sosial yaitu bantuan terhadap warga terdampak banjir, serta men-challenge pemerintah melakukan evaluasi pengelolaan SDA di Kalimantan Tengah. Sementara ini dampak penelitian membuka lebih kritis posisi pemerintah dalam melihat realita banjir di Katingan, dengan harapan ada evaluasi oleh pemerintah terkait pengelolaan SDA di Kalimantan Tengah.","PeriodicalId":143769,"journal":{"name":"Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32505/hikmah.v13i1.3907","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tulisan ini bertujuan mengetahui makna dan representasi kewacanaan pemerintah Kalimantan Tengah melalui media pemberitaan online antara lain Kalteng.go.id (23 September 2021), bnpb.go.id (9 September 2021), tekno.tempo.co (3 September 2021), tentang penyebab banjir di Kabupaten Katingan Agustus-September 2021, selain itu mengetahui konsekuensi sosial dari representasi kewacanan yang dibuat oleh pemerintah. Adapun metode penelitian menggunakan kualitatif, yang mana sekaligus menggunakan diskurusus (wacana) pemikiran Foucault sebagai pendekatan analisis data. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah menghadirkan wacana meteorologi sebagai penyebab banjir di Kabupaten Katingan Agustus September 2021, sementara itu juga terdapat pihak lain yang menghadirkan wacana kritis dalam melihat penyebab banjir. Wacana meteorologi dilihat dalam perspektif kritis Foucault sebagai upaya melegitimasi kekuasaan ditengah wacana kritis yang muncul. Adapun wacana menghadirkan konsekuensi sosial berupa tindakan sosial yaitu bantuan terhadap warga terdampak banjir, serta men-challenge pemerintah melakukan evaluasi pengelolaan SDA di Kalimantan Tengah. Sementara ini dampak penelitian membuka lebih kritis posisi pemerintah dalam melihat realita banjir di Katingan, dengan harapan ada evaluasi oleh pemerintah terkait pengelolaan SDA di Kalimantan Tengah.