Efektivitas Perlindungan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) terhadap Infeksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan Suplementasi Natrium Alginat Sargassum sp. Dari Perairan Lampung dan Kombinasi dengan Vitamin C
Muhammad Darmawan, A. Setiawan, Ni Luh Gede Ratna Juliasih Ni Luh Gede Ratna Juliasih, Hilma Putri Fidyandini
{"title":"Efektivitas Perlindungan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) terhadap Infeksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan Suplementasi Natrium Alginat Sargassum sp. Dari Perairan Lampung dan Kombinasi dengan Vitamin C","authors":"Muhammad Darmawan, A. Setiawan, Ni Luh Gede Ratna Juliasih Ni Luh Gede Ratna Juliasih, Hilma Putri Fidyandini","doi":"10.33019/jour.trop.mar.sci.v6i1.3819","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"White spot syndrome virus (WSSV) merupakan salah satu penyakit infeksi virus yang dapat menyebabkan tingginya mortalitas pada budidaya udang vaname. Udang (±19 g) dipelihara dalam 9 kontainer dengan kepadatan masing-masing 10 ekor/kontainer dan diberi pakan 3% dari bobot biomassa setiap hari. Udang dikelompokkan menjadi tiga perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan yaitu pakan tanpa suplementasi alginat sebagai kontrol, suplementasi pakan natrium alginat Sargassum sp. dengan dosis 1 g/kg pakan + vitamin C 0,2 g/kg pakan, dan suplementasi pakan natrium alginat Sargassum sp. dengan dosis 2 g/kg pakan. Setelah 14 hari diberi perlakuan, udang diinjeksikan filtrat white spot syndrome virus dan phosphate buffer saline (PBS) dengan perbandingan 1:1 untuk uji tantang. Parameter yang diamati meliputi kelangsungan hidup, relative percent survival (RPS), mean time to death (MTD), tingkah laku dan gejala klinis udang, histologi hepatopankreas, identifikasi white spot syndrome virus dengan PCR, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi natrium alginat Sargassum sp. melindungi udang terhadap white spot syndrome virus 14,80 jam lebih lama dalam kelangsungan hidup dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun suplementasi natrium alginat Sargassum sp. dari perairan Lampung belum mampu melindungi udang terhadap white spot syndrome virus setelah 72 jam terinfeksi.","PeriodicalId":216111,"journal":{"name":"Journal of Tropical Marine Science","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Tropical Marine Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v6i1.3819","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
White spot syndrome virus (WSSV) merupakan salah satu penyakit infeksi virus yang dapat menyebabkan tingginya mortalitas pada budidaya udang vaname. Udang (±19 g) dipelihara dalam 9 kontainer dengan kepadatan masing-masing 10 ekor/kontainer dan diberi pakan 3% dari bobot biomassa setiap hari. Udang dikelompokkan menjadi tiga perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan yaitu pakan tanpa suplementasi alginat sebagai kontrol, suplementasi pakan natrium alginat Sargassum sp. dengan dosis 1 g/kg pakan + vitamin C 0,2 g/kg pakan, dan suplementasi pakan natrium alginat Sargassum sp. dengan dosis 2 g/kg pakan. Setelah 14 hari diberi perlakuan, udang diinjeksikan filtrat white spot syndrome virus dan phosphate buffer saline (PBS) dengan perbandingan 1:1 untuk uji tantang. Parameter yang diamati meliputi kelangsungan hidup, relative percent survival (RPS), mean time to death (MTD), tingkah laku dan gejala klinis udang, histologi hepatopankreas, identifikasi white spot syndrome virus dengan PCR, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi natrium alginat Sargassum sp. melindungi udang terhadap white spot syndrome virus 14,80 jam lebih lama dalam kelangsungan hidup dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun suplementasi natrium alginat Sargassum sp. dari perairan Lampung belum mampu melindungi udang terhadap white spot syndrome virus setelah 72 jam terinfeksi.