Nur Isfatayati, Bernadheta Donabella Ega Santosa, Komang Mega Ilda Utari, Andini Mutiara Putricia, Verina Dewanti Hartono, Tresna Maulana Fahrudin
{"title":"PENCEGAHAN KELAHIRAN STUNTING DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN RISIKO PERNIKAHAN DINI DI DESA BANDARASRI KABUPATEN MOJOKERTO","authors":"Nur Isfatayati, Bernadheta Donabella Ega Santosa, Komang Mega Ilda Utari, Andini Mutiara Putricia, Verina Dewanti Hartono, Tresna Maulana Fahrudin","doi":"10.32722/mapnj.v5i1.4551","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting is one of the nutritional problems in children that is of global concern, especially in lower-middle-income countries. According to the World Health Organization (WHO), stunting is a developmental disorder in children caused by poor nutrition, repeated infections, and inadequate psychosocial stimulation. In 2021, the stunting prevalence rate in Mojokerto Regency reached 27.4%. This raises many concerns about reducing stunting rates. The purpose of community service in the form of the Thematic Student Community Service - Independent Learning-Independent Campus (MBKM) program is to increase public knowledge about the risks of early marriage as an effort to prevent stunting. The method used is socialization where participants consisted of 37 people between 13 and 20 years of age who were residents of Bandarasri Village. Based on the survey results, the percentage obtained shows a decrease in the number on the indicator \"very interested\" in early-age marriage from 18.9% to 13.5%. Based on these percentages, it can be concluded that the socialization carried out by KKN students of UPN \"Veterans\" Jawa Timur had an impact on reducing the risk of early marriage for teenagers in Bandarasri Village,Ngoro District, Mojokerto Regency. Keywords—stunting prevention, risk knowledge, early-age marriage, Bandarasri village, MojokertodistrictAbstrak Stunting adalah salah satu permasalahan gizi pada anak yang menjadi perhatian dunia, terutama di negara – negara berpenghasilan menengah ke bawah. Menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Pada tahun 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Mojokerto mencapai 27,4%, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang membuat upaya penurunan angka stunting lebih digencarkan. Tujuan dari pengabdian masyarakat dalam bentuk program Kuliah Kerja Nyata Tematik MBKM Desa Bebas Stunting adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai risiko pernikahan usia dini sebagai upaya pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi di mana partisipan terdiri dari 37 orang yang merupakan warga Desa Bandarasri dengan usia mulai dari 13 - 20 tahun. Berdasarkan hasil survei, persentase yang didapat menunjukkan penurunan angka pada indikator “sangat minat” menikah di usia dini dari 18,9% menjadi 13,5%. Berdasarkan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UPN “Veteran” Jawa Timur cukup berdampak untuk mengurangi risiko pernikahan dini bagi remaja di Desa Bandarasri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.Kata kunci—pencegahan stunting, pengetahuan risiko, pernikahan usia dini, Desa Bandarasri, KabupatenMojokerto","PeriodicalId":306086,"journal":{"name":"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32722/mapnj.v5i1.4551","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Stunting is one of the nutritional problems in children that is of global concern, especially in lower-middle-income countries. According to the World Health Organization (WHO), stunting is a developmental disorder in children caused by poor nutrition, repeated infections, and inadequate psychosocial stimulation. In 2021, the stunting prevalence rate in Mojokerto Regency reached 27.4%. This raises many concerns about reducing stunting rates. The purpose of community service in the form of the Thematic Student Community Service - Independent Learning-Independent Campus (MBKM) program is to increase public knowledge about the risks of early marriage as an effort to prevent stunting. The method used is socialization where participants consisted of 37 people between 13 and 20 years of age who were residents of Bandarasri Village. Based on the survey results, the percentage obtained shows a decrease in the number on the indicator "very interested" in early-age marriage from 18.9% to 13.5%. Based on these percentages, it can be concluded that the socialization carried out by KKN students of UPN "Veterans" Jawa Timur had an impact on reducing the risk of early marriage for teenagers in Bandarasri Village,Ngoro District, Mojokerto Regency. Keywords—stunting prevention, risk knowledge, early-age marriage, Bandarasri village, MojokertodistrictAbstrak Stunting adalah salah satu permasalahan gizi pada anak yang menjadi perhatian dunia, terutama di negara – negara berpenghasilan menengah ke bawah. Menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Pada tahun 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Mojokerto mencapai 27,4%, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang membuat upaya penurunan angka stunting lebih digencarkan. Tujuan dari pengabdian masyarakat dalam bentuk program Kuliah Kerja Nyata Tematik MBKM Desa Bebas Stunting adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai risiko pernikahan usia dini sebagai upaya pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi di mana partisipan terdiri dari 37 orang yang merupakan warga Desa Bandarasri dengan usia mulai dari 13 - 20 tahun. Berdasarkan hasil survei, persentase yang didapat menunjukkan penurunan angka pada indikator “sangat minat” menikah di usia dini dari 18,9% menjadi 13,5%. Berdasarkan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UPN “Veteran” Jawa Timur cukup berdampak untuk mengurangi risiko pernikahan dini bagi remaja di Desa Bandarasri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.Kata kunci—pencegahan stunting, pengetahuan risiko, pernikahan usia dini, Desa Bandarasri, KabupatenMojokerto
发育迟缓是全球关注的儿童营养问题之一,特别是在中低收入国家。根据世界卫生组织(世卫组织)的说法,发育迟缓是由营养不良、反复感染和心理社会刺激不足造成的儿童发育障碍。2021年,Mojokerto县的发育迟缓患病率达到27.4%。这引起了人们对降低发育迟缓率的担忧。以专题学生社区服务-独立学习-独立校园(MBKM)项目形式提供社区服务的目的是提高公众对早婚风险的认识,以防止发育迟缓。使用的方法是社会化,参与者由37名13至20岁的班达拉斯里村居民组成。根据调查结果,所获得的百分比显示,对早婚“非常感兴趣”的指标从18.9%下降到13.5%。根据这些百分比,可以得出结论,UPN“退伍军人”Jawa Timur的KKN学生进行的社会化对降低Mojokerto县Ngoro县Bandarasri村青少年早婚风险产生了影响。【关键词】发育不良预防,风险知识,早婚,班达拉斯里村,莫约克托区【摘要】发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良,发育不良。世界卫生组织(世卫组织),儿童发育迟缓症,儿童发育迟缓症,儿童发育迟缓症,儿童发育迟缓症,儿童发育迟缓症。【中文翻译】【中文翻译】【中文翻译】【中文翻译】【中文翻译】图阿达里,彭加迪,彭加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪,潘加迪[中文]:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:Berdasarkan hasil调查,代表yang didapat menunjukkan penurunan angka pada指标“sangat minat”menikah di usia dini dari 18.9% menjadi 13.5%。杨Berdasarkan persentase于dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dilakukan oleh pokalchuk mahasiswa KKN隐喻“资深”Jawa帖木儿cukup berdampak为她mengurangi risiko pernikahan dini bagi remaja di Desa Bandarasri, Kecamatan Ngoro县Mojokerto。Kata kunci - penegahan stunt, pengetahuan visiko, pernikahan usia dini, Desa Bandarasri, KabupatenMojokerto