{"title":"ANALISIS FUNDRISING WAKAF UANG PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH","authors":"Julianto Nugroho","doi":"10.32332/finansia.v2i01.1445","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Indonesia penerapan wakaf sejatinya sudah ada sejak masa pra kolonial-kolonial-hingga Indonesia merdeka. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masjid maupun madrasah yang dibangun diatas tanah wakaf, akan tetapi hal tersebut menimbulkan presepsi bahwa kegiatan wakaf hanya berkutat pada tanah dan bangunan sedangkan seiring dengan berjalanya waktu wakaf sendiri sudah menemukan suatu format atau pola yang proporsional dengan realitas situasi dan kondisi yang ada. Wakaf uang adalah instrumen agama yang menggunakan media uang untuk berwakaf, kalkulasi dari wakaf uang yang diakumulasi bisa mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan umat. Bank Muamalat Indonesia KCP Metro sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) memiliki tugas pokok menghimpun dana wakaf dalam rangka optimalisasi potensi wakaf uang. Realita yang terjadi adalah, sebagai LKS-PWU Bank Muamalat Indonesia KCP Metro menjalin kerjasama dengan BMT Surya Abadi untuk proses fundrising wakaf uang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab belum optimalnya fundrising wakaf uang pada Bank Muamalat Indonesia KCP Metro. Kajian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis lapangan (field research) dengan sifat deskrptif kualitatif, kemudian pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang menjadi kendala fundrising wakaf uang, pertama adalah Bank Muamalat Indonesia KCP Metro tidak memberikan pelayanan wakaf sebagaimana mestinya dan kedua adalah pemahaman masyarakat serta antusiasme terhadap wakaf masih cenderung kurang.","PeriodicalId":265722,"journal":{"name":"FINANSIA: Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FINANSIA: Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32332/finansia.v2i01.1445","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Di Indonesia penerapan wakaf sejatinya sudah ada sejak masa pra kolonial-kolonial-hingga Indonesia merdeka. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masjid maupun madrasah yang dibangun diatas tanah wakaf, akan tetapi hal tersebut menimbulkan presepsi bahwa kegiatan wakaf hanya berkutat pada tanah dan bangunan sedangkan seiring dengan berjalanya waktu wakaf sendiri sudah menemukan suatu format atau pola yang proporsional dengan realitas situasi dan kondisi yang ada. Wakaf uang adalah instrumen agama yang menggunakan media uang untuk berwakaf, kalkulasi dari wakaf uang yang diakumulasi bisa mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan umat. Bank Muamalat Indonesia KCP Metro sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) memiliki tugas pokok menghimpun dana wakaf dalam rangka optimalisasi potensi wakaf uang. Realita yang terjadi adalah, sebagai LKS-PWU Bank Muamalat Indonesia KCP Metro menjalin kerjasama dengan BMT Surya Abadi untuk proses fundrising wakaf uang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab belum optimalnya fundrising wakaf uang pada Bank Muamalat Indonesia KCP Metro. Kajian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis lapangan (field research) dengan sifat deskrptif kualitatif, kemudian pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang menjadi kendala fundrising wakaf uang, pertama adalah Bank Muamalat Indonesia KCP Metro tidak memberikan pelayanan wakaf sebagaimana mestinya dan kedua adalah pemahaman masyarakat serta antusiasme terhadap wakaf masih cenderung kurang.
在印尼,真正的wakaf应用可以从前殖民时期到印尼独立。这一点在瓦克萨的土地上的许多清真寺和伊斯兰学校中得到了证明,但这表明,瓦克萨的活动只集中在土地和建筑上,而随着时间的推移,它已经发现了一种与现实环境和条件相协调的形式或模式。钱是一种利用金钱媒介来赚钱的宗教工具,积累财富可以消除贫困,使人民富裕起来。印度尼西亚KCP Metro银行作为受益者waaf的伊斯兰金融机构(lcs - pwu)的首要任务是筹集waqf资金,以充分发挥现金的潜力。事实上,随着lcs - pwu Bank Muamalat Indonesia KCP Metro与长期的BMT Metro合作,用于fundriing wakaf的进程。本研究的目的是找出原因,而不是把钱汇到印尼KCP Metro Muamalat银行。本研究采用采用定性性质的实地研究方法进行研究,然后采用访谈法和文档收集数据。这项研究的结论是,有两个因素构成了资金流动的障碍,首先是印尼KCP Metro Muamalat银行没有提供正确的服务,其次是公众对wakaf的理解和热情仍然较低。