{"title":"Analisis Perbandingan Tebal Perkerasan Lentur Metoda A ASTO dan BINA MARGA Pada Proyek Undepas Jenderal Sudirman Ambon","authors":"Clarita Wattimena, V. Siahaya, Elisabeth Talakua","doi":"10.31959/js.v12i2.951","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jalan Jenderal Sudirman Ambon terdapat pembangunan proyek Underpass pertama di Kota Ambon dengan menggunakan Struktur perkerasan lentur pada Jalan Gunung Malintang, yang bertujuan untuk menghubungkan akses jalan menuju Underpass Jenderal Sudirman, dengan panjang jalan 29,27 meter dan lebar jalan 5 meter, pada bagian jalur utama pergerakan kendaraan arah Desa Galala, Hative Kecil menggunakan perkerasan kaku dengan panjang jalan 150 meter dan lebar 7 meter. Struktur perkerasan lentur dan perkerasan kaku menggunakan data lalulintas harian rata-rata (LHR) prediksi yang disurvey sebelum mulai dibangun/dikerjakan pada tahun 2017. Oleh karena itu data LHR yang digunakan oleh konsultan perencana mengalami perubahan dan peningkatan dengan data LHR terkini atau actual. Penelitian bertujuan menganalisis alternatif desaian dan membandingkan tebal perkerasan lentur dengan menggunakan metode American Association Structures of State High-way and Transportation Officials Guide For Design of Pavement Structures (AASTHO) 2005 dan Bina Marga 2017. Hasil tebal total perkerasan lentur metode AASHTO 2005 (50 cm) lebih besar dibandingkan dari metode Bina Marga 2017 (48 cm). Tebal perkerasan dari kedua metode tebal lapis pondasi bawah sama sebesar 30 cm, lapis pondasi atas sama sebesar 8 cm. Tebal lapisan permukaan dengan Metode AASHTO 2005 sebesar 12 cm dan metode Bina Marga sebesar 10 cm.","PeriodicalId":236437,"journal":{"name":"JURNAL SIMETRIK","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL SIMETRIK","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31959/js.v12i2.951","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jalan Jenderal Sudirman Ambon terdapat pembangunan proyek Underpass pertama di Kota Ambon dengan menggunakan Struktur perkerasan lentur pada Jalan Gunung Malintang, yang bertujuan untuk menghubungkan akses jalan menuju Underpass Jenderal Sudirman, dengan panjang jalan 29,27 meter dan lebar jalan 5 meter, pada bagian jalur utama pergerakan kendaraan arah Desa Galala, Hative Kecil menggunakan perkerasan kaku dengan panjang jalan 150 meter dan lebar 7 meter. Struktur perkerasan lentur dan perkerasan kaku menggunakan data lalulintas harian rata-rata (LHR) prediksi yang disurvey sebelum mulai dibangun/dikerjakan pada tahun 2017. Oleh karena itu data LHR yang digunakan oleh konsultan perencana mengalami perubahan dan peningkatan dengan data LHR terkini atau actual. Penelitian bertujuan menganalisis alternatif desaian dan membandingkan tebal perkerasan lentur dengan menggunakan metode American Association Structures of State High-way and Transportation Officials Guide For Design of Pavement Structures (AASTHO) 2005 dan Bina Marga 2017. Hasil tebal total perkerasan lentur metode AASHTO 2005 (50 cm) lebih besar dibandingkan dari metode Bina Marga 2017 (48 cm). Tebal perkerasan dari kedua metode tebal lapis pondasi bawah sama sebesar 30 cm, lapis pondasi atas sama sebesar 8 cm. Tebal lapisan permukaan dengan Metode AASHTO 2005 sebesar 12 cm dan metode Bina Marga sebesar 10 cm.