Bellandina Susana Junianty Koelima, Catharina Rossa Damayanti, Jermias Helrari Baky, E. C. Gultom, S. Aiba
{"title":"Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Keperawatan dalam Menangani Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19","authors":"Bellandina Susana Junianty Koelima, Catharina Rossa Damayanti, Jermias Helrari Baky, E. C. Gultom, S. Aiba","doi":"10.33377/jkh.v7i1.134","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin COVID-19 merupakan gejala medik yang diduga berhubungan dengan vaksin COVID-19, baik berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, efek farmakologis, atau kesalahan prosedur. Pengetahuan yang baik mengenai KIPI dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat dalam menangani kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19. Hasil survey singkat didapatkan data dari 35 responden dengan 17 responden (47,8%) belum mengetahui apa itu KIPI dan sebanyak 18 responden (51,4%) mengetahui apa itu KIPI dan cara penanganannya. Tujuan penelitian: untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa keperawatan dalam menangani KIPI vaksin COVID-19. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan pengambilan total sampling berjumlah 100 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik analisa univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai penanganan KIPI vaksin COVID-19 sebanyak 80%, responden yang memiliki sikap yang baik sebanyak 75%, dan responden yang memiliki perilaku yang baik sebanyak 79%. Pengetahuan, sikap, dan perilaku responden termasuk dalam kategori baik karena dipengaruhi oleh faktor pendidikan, lingkungan, sosial budaya, pengalaman pribadi, media massa, lembaga pendidikan, serta orang lain yang dianggap penting. Kesimpulan: Penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut mengenai penanganan KIPI vaksin COVID-19 dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Holistic","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33377/jkh.v7i1.134","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin COVID-19 merupakan gejala medik yang diduga berhubungan dengan vaksin COVID-19, baik berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, efek farmakologis, atau kesalahan prosedur. Pengetahuan yang baik mengenai KIPI dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat dalam menangani kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19. Hasil survey singkat didapatkan data dari 35 responden dengan 17 responden (47,8%) belum mengetahui apa itu KIPI dan sebanyak 18 responden (51,4%) mengetahui apa itu KIPI dan cara penanganannya. Tujuan penelitian: untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa keperawatan dalam menangani KIPI vaksin COVID-19. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan pengambilan total sampling berjumlah 100 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik analisa univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai penanganan KIPI vaksin COVID-19 sebanyak 80%, responden yang memiliki sikap yang baik sebanyak 75%, dan responden yang memiliki perilaku yang baik sebanyak 79%. Pengetahuan, sikap, dan perilaku responden termasuk dalam kategori baik karena dipengaruhi oleh faktor pendidikan, lingkungan, sosial budaya, pengalaman pribadi, media massa, lembaga pendidikan, serta orang lain yang dianggap penting. Kesimpulan: Penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut mengenai penanganan KIPI vaksin COVID-19 dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.