{"title":"BENTUKAN MASSA DAN ARSITEKTUR PADA RUMAH LIMAS PALEMBANG HASYIM NING DENGAN PENDEKATAN AKULTURASI","authors":"Dhita Wahyu Anggraeni, Suzzana Winda Artha Mustika","doi":"10.24002/JARS.V12I1.1649","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Architecture and cultural acculturation studies are important in cultural heritage buildings, as they have not yet been discussed in detail about the mass formation related to architectural character. The case was Hasyim Ning limas house in Palembang. The purpose of this research is to know the cultural mixing at Hasyim Ning limas house which has resulted in its unique architectural character. The methodology used is the acculturation approach which is the concept of local cultural meet with foreign culture in the case of residential architecture. The results of research are some changes and additions to limas house is the result of the process of cultural acculturation. The limas house Hasyim Ning has been changed and added. Changes occur in the column and some parts of the roof, as well as the use of building materials. Addition occurs on the back house because the room needs.Keywords: acculturation, limas house, historicityAbstrak: Kajian tentang arsitektur dan akulturasi budaya penting dilakukan pada bangunan cagar budaya, karena belum banyak dikupas secara detail tentang bentukan massa dan detil bangunan terkait karakter arsitektur. Kasus yang diangkat adalah rumah limas Hasyim Ning di Palembang. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan mengkaji percampuran budaya pada rumah limas Hasyim Ning yang telah menghasilkan bentukan arsitektural unik. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan akulturasi yang merupakan konsep perjumpaan kebudayaan lokal dengan kebudayaan asing pada kasus arsitektur rumah tinggal. Hasil penelitian menunjukkan, beberapa perubahan dan penambahan pada rumah limas merupakan hasil proses akulturasi budaya. Rumah limas Hasyim Ning telah diubah dan ditambah, terjadi pada penambahan ruang bagian belakang, kolom dan beberapa bagian atap, serta penggunaan bahan bangunan.Kata kunci: akulturasi, rumah limas, kesejarahan","PeriodicalId":427047,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur KOMPOSISI","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur KOMPOSISI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24002/JARS.V12I1.1649","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Abstract: Architecture and cultural acculturation studies are important in cultural heritage buildings, as they have not yet been discussed in detail about the mass formation related to architectural character. The case was Hasyim Ning limas house in Palembang. The purpose of this research is to know the cultural mixing at Hasyim Ning limas house which has resulted in its unique architectural character. The methodology used is the acculturation approach which is the concept of local cultural meet with foreign culture in the case of residential architecture. The results of research are some changes and additions to limas house is the result of the process of cultural acculturation. The limas house Hasyim Ning has been changed and added. Changes occur in the column and some parts of the roof, as well as the use of building materials. Addition occurs on the back house because the room needs.Keywords: acculturation, limas house, historicityAbstrak: Kajian tentang arsitektur dan akulturasi budaya penting dilakukan pada bangunan cagar budaya, karena belum banyak dikupas secara detail tentang bentukan massa dan detil bangunan terkait karakter arsitektur. Kasus yang diangkat adalah rumah limas Hasyim Ning di Palembang. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan mengkaji percampuran budaya pada rumah limas Hasyim Ning yang telah menghasilkan bentukan arsitektural unik. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan akulturasi yang merupakan konsep perjumpaan kebudayaan lokal dengan kebudayaan asing pada kasus arsitektur rumah tinggal. Hasil penelitian menunjukkan, beberapa perubahan dan penambahan pada rumah limas merupakan hasil proses akulturasi budaya. Rumah limas Hasyim Ning telah diubah dan ditambah, terjadi pada penambahan ruang bagian belakang, kolom dan beberapa bagian atap, serta penggunaan bahan bangunan.Kata kunci: akulturasi, rumah limas, kesejarahan
摘要:建筑和文化文化适应研究在文化遗产建筑中非常重要,因为它们尚未详细讨论与建筑特征相关的群体形成。案件发生在哈希姆·宁利马在巨港的房子里。本研究的目的是了解哈希姆宁利马斯住宅的文化融合,这导致了其独特的建筑特征。使用的方法是文化适应方法,即在住宅建筑的情况下,当地文化与外国文化相遇的概念。研究结果表明,利马住宅的一些变化和增加是文化适应过程的结果。limas house Hasyim Ning已经被更改和添加。变化发生在柱子和屋顶的某些部分,以及建筑材料的使用。增加发生在后面的房子,因为房间需要。【关键词】文化适应性,limas house,历史性】【关键词】文化适应性,limas house,历史性】【关键词】历史适应性,历史适应性,历史适应性Kasus yang diangkat adalah rumah limas Hasyim Ning di巨港。图juan penelitian adalah mengetahui dan mengkaji percampuran budaya pada rumah limas Hasyim Ning yang telah menghasilkan bentukan建筑风格。方法学:yang digunakan adalah pendekatan aktural; yang merupakan konsep perjumpaan kebudayaan;地方登高;kebudayaan;Hasil penelitian menunjukkan, beberapa perubahan dan penambahan pada rumah limas merupakan Hasil proproakturasi budaya。Rumah limas Hasyim Ning telah diubah dan ditambah, terjadi padpenambahan ruang bagian belakang, kolom danbeberapa bagian atap, serta penggunaan bahan bangunan。Kata kunci: akturasi, rumah limas, kesejarahan