Yussi Ambar Sari, Kata Kunci, Interpretasi Bahasa Tubuh, D. Karya
{"title":"INTERPRETASI “DIBALIK KEMATIAN” DALAM PENCIPTAAN KARYA TARI","authors":"Yussi Ambar Sari, Kata Kunci, Interpretasi Bahasa Tubuh, D. Karya","doi":"10.36761/kagangakomunika.v5i1.2692","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bahasa tubuh merupakan istilah umum dalam mengkomunikasikan melalui isyarat, postur, sinyal, serta tanda tubuh. Tubuh merupakan instrumen utama dalam tarian, sehingga tari menjadi bentuk komunikasi estetis. Tari pada dasarnya merupakan media komunikasi bagi masyarakat. Sebagai media komunikasi maka tari dapat dianalogikan sebagai bahasa, untuk dapat mengekspresikan suasana hati, emosi, gerakan yang ritmis dan dinamis. Sehingga kepekaan terhadap rangsang, gerak, ruang, dan waktu perlu diperhatikan karena membutuhkan energi. \nInterpretasi koreografer dalam menciptakan sebuah karya tari yang berjudul ”Dibalik Kematian” memiliki cerita berdasarkan pengalaman empiris penulis. Pengalaman hidup, membaca realitas kehidupan, tertuang dalam sebuah karya tari ini. Dibalik Kematian tersimpan realitas kehidupan manusia yang menarik, baik dalam memori ingatan, kegiatan, dan rekam jejak kehidupan dalam masyarakat. Karya Tari Dibalik Kematian tidak terlepas dari simbol dan makna. Simbol hasil interpretasi berdasarkan pengalaman, pengamatan, tertuang dalam gerak dan diperkuat dengan adanya properti tari yang digunakan. Interaksi simbolik digunakan karena menggambarkan bagaimana pemikiran individu dan diri individu berkembang melalui proses sosial. Hasil analisa dan pengalaman dari sudut pandang komunikasi sebagai esensi tatanan sosial. Terdapat tiga kunci utama dalam interaksi simbolik adalah mind, self, dan socety","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v5i1.2692","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bahasa tubuh merupakan istilah umum dalam mengkomunikasikan melalui isyarat, postur, sinyal, serta tanda tubuh. Tubuh merupakan instrumen utama dalam tarian, sehingga tari menjadi bentuk komunikasi estetis. Tari pada dasarnya merupakan media komunikasi bagi masyarakat. Sebagai media komunikasi maka tari dapat dianalogikan sebagai bahasa, untuk dapat mengekspresikan suasana hati, emosi, gerakan yang ritmis dan dinamis. Sehingga kepekaan terhadap rangsang, gerak, ruang, dan waktu perlu diperhatikan karena membutuhkan energi.
Interpretasi koreografer dalam menciptakan sebuah karya tari yang berjudul ”Dibalik Kematian” memiliki cerita berdasarkan pengalaman empiris penulis. Pengalaman hidup, membaca realitas kehidupan, tertuang dalam sebuah karya tari ini. Dibalik Kematian tersimpan realitas kehidupan manusia yang menarik, baik dalam memori ingatan, kegiatan, dan rekam jejak kehidupan dalam masyarakat. Karya Tari Dibalik Kematian tidak terlepas dari simbol dan makna. Simbol hasil interpretasi berdasarkan pengalaman, pengamatan, tertuang dalam gerak dan diperkuat dengan adanya properti tari yang digunakan. Interaksi simbolik digunakan karena menggambarkan bagaimana pemikiran individu dan diri individu berkembang melalui proses sosial. Hasil analisa dan pengalaman dari sudut pandang komunikasi sebagai esensi tatanan sosial. Terdapat tiga kunci utama dalam interaksi simbolik adalah mind, self, dan socety