{"title":"Soil Chemical-Physical Characteristic and Rice Biomass Production of Three Different Rice Farming Systems in Sragen District","authors":"nFN Sukristiyonubowo, A. Rahmat, D. Riyanto","doi":"10.2017/JTI.V42I1.8785","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. The farmers want to move from green revolution technology to other rice systems because the former is no longer sustainable.The aim of this study was to study soil chemical-physical characteristics and rice productions of three different rice farming systems. This study was carried out in Sambiredjo Sub District, Sragen Regency, arranged in randomized complete block design with three replications and as the treatments was an organic, semi organic and conventional rice system. One kilo gram composites soil samples of 0-20 cm in depth were collected from five random sampling points of every site and taken in March 2017, before soil preparation. Rice biomass productions namely rice grains, rice straw and rice residues were harvested in the end of June 2017.The results indicated that in organic field, the soil chemical-physical fertility was superior to that of in semi organic and conventional and semi organic system was better than conventional in terms of soil pH, organic C and total N, P and K total, soil bulk density, particle density, soil porosity and permeability. Similar finding was observed for rice biomass productions. The rice grains yields were 7.52±0.49, 6.40± 0.10 and 6.07±0.38, rice straw were 9.04±0.61, 8.67±0.58 and 6.87±0.72 and for rice residues were 4.82±0.48, 3.25±0.31 and 3.23±0.35 tons ha-1 season-1 for organic, semi organic and conventional systems, respectively. Compared to the conventional system, the organic increased about 23 %, 31% and 49 % for rice grains, rice straw and rice residues, respectively. Comparing conventional to semi organic, the improvement was 5 %, 26 % and 0.62 % for rice grains, rice straw and rice residues, respectively. This short term research concluded that organic rice farming was superior than both semi organic and conventional systems, but the long term effect need to be further evaluated.Abstrak. Sebagian petani ingin beralih ke budidaya padi organik karena teknologi green revolution yang mengandalkan masukan tinggi dipandang tidak lumintu. Penelitian bertujuan untuk mempelajari sifat fisik dan kimia tanah serta mengetahui hasil padi dari sistem organik, semi organik dan konvensional. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sambiredjo, Kabupaten Sragen dengan menggunakan rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dengan perlakuan: budidaya padi organik, semi organik dan konvensional. Sebanyak satu kilo gram contoh tanah komposit dari ketiga sistem pada kedalaman 0-20 cm diambil dari lima titik secara acak, masing-masing sebelum pengolahan tanah pada bulan Maret 2017. Panen brangkasan padi, yang meliputi gabah, jerami dan sisa tanaman (akar dan potongan batang yang tertinggal) dilakukan pada akhir bulan Juni 2017. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sifat kimia dan fisik tanah pada sistem organik lebih unggul dibandingkan dengan semi organik dan konvensional meliputi pH tanah, C organic, kandungan N, P dan K total, berat jenis, kepadatan partikel, porositas dan permeabilitas tanah. Selain itu, budidaya semi organik lebih baik dibandingkan dengan konvensional.Hasil gabah kering dari masing masing teknologi tersebut adalah 7,52±0,49; 6,40±0,10 dan 6,07±0,38, jerami sebesar 9,04±0,61, 8,67±0,58 dan 6,87±0,72 dan sisa tanaman seberat 4,82±0,48; 3,25±0,31 dan 3,23±0,35 ton ha-1musim-1pada budidaya padi organik, semi organik dan konvensional. Dibandingkan dengan budidaya konvensional, sistem organik meningkatkan gabah, jerami dan sisa tanaman berturut turut sebesar sebesar 23 %, 31 % dan 49 %. Apabila dibandingkan antara sistem konvensional dengan semi organik, juga terjadi peningkatan sebesar 5 %, 26 % dan 0.62 % untuk gabah, jerami dan sisa tanaman. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budidaya padi organik lebih unggul dibandingkan dengan semi organik dan konvensional namun pengaruh jangka Panjang perlu dievaluasi lebih lanjut.","PeriodicalId":165570,"journal":{"name":"Jurnal Tanah dan Iklim","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Tanah dan Iklim","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2017/JTI.V42I1.8785","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. The farmers want to move from green revolution technology to other rice systems because the former is no longer sustainable.The aim of this study was to study soil chemical-physical characteristics and rice productions of three different rice farming systems. This study was carried out in Sambiredjo Sub District, Sragen Regency, arranged in randomized complete block design with three replications and as the treatments was an organic, semi organic and conventional rice system. One kilo gram composites soil samples of 0-20 cm in depth were collected from five random sampling points of every site and taken in March 2017, before soil preparation. Rice biomass productions namely rice grains, rice straw and rice residues were harvested in the end of June 2017.The results indicated that in organic field, the soil chemical-physical fertility was superior to that of in semi organic and conventional and semi organic system was better than conventional in terms of soil pH, organic C and total N, P and K total, soil bulk density, particle density, soil porosity and permeability. Similar finding was observed for rice biomass productions. The rice grains yields were 7.52±0.49, 6.40± 0.10 and 6.07±0.38, rice straw were 9.04±0.61, 8.67±0.58 and 6.87±0.72 and for rice residues were 4.82±0.48, 3.25±0.31 and 3.23±0.35 tons ha-1 season-1 for organic, semi organic and conventional systems, respectively. Compared to the conventional system, the organic increased about 23 %, 31% and 49 % for rice grains, rice straw and rice residues, respectively. Comparing conventional to semi organic, the improvement was 5 %, 26 % and 0.62 % for rice grains, rice straw and rice residues, respectively. This short term research concluded that organic rice farming was superior than both semi organic and conventional systems, but the long term effect need to be further evaluated.Abstrak. Sebagian petani ingin beralih ke budidaya padi organik karena teknologi green revolution yang mengandalkan masukan tinggi dipandang tidak lumintu. Penelitian bertujuan untuk mempelajari sifat fisik dan kimia tanah serta mengetahui hasil padi dari sistem organik, semi organik dan konvensional. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sambiredjo, Kabupaten Sragen dengan menggunakan rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dengan perlakuan: budidaya padi organik, semi organik dan konvensional. Sebanyak satu kilo gram contoh tanah komposit dari ketiga sistem pada kedalaman 0-20 cm diambil dari lima titik secara acak, masing-masing sebelum pengolahan tanah pada bulan Maret 2017. Panen brangkasan padi, yang meliputi gabah, jerami dan sisa tanaman (akar dan potongan batang yang tertinggal) dilakukan pada akhir bulan Juni 2017. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sifat kimia dan fisik tanah pada sistem organik lebih unggul dibandingkan dengan semi organik dan konvensional meliputi pH tanah, C organic, kandungan N, P dan K total, berat jenis, kepadatan partikel, porositas dan permeabilitas tanah. Selain itu, budidaya semi organik lebih baik dibandingkan dengan konvensional.Hasil gabah kering dari masing masing teknologi tersebut adalah 7,52±0,49; 6,40±0,10 dan 6,07±0,38, jerami sebesar 9,04±0,61, 8,67±0,58 dan 6,87±0,72 dan sisa tanaman seberat 4,82±0,48; 3,25±0,31 dan 3,23±0,35 ton ha-1musim-1pada budidaya padi organik, semi organik dan konvensional. Dibandingkan dengan budidaya konvensional, sistem organik meningkatkan gabah, jerami dan sisa tanaman berturut turut sebesar sebesar 23 %, 31 % dan 49 %. Apabila dibandingkan antara sistem konvensional dengan semi organik, juga terjadi peningkatan sebesar 5 %, 26 % dan 0.62 % untuk gabah, jerami dan sisa tanaman. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budidaya padi organik lebih unggul dibandingkan dengan semi organik dan konvensional namun pengaruh jangka Panjang perlu dievaluasi lebih lanjut.
摘要农民们希望从绿色革命技术转向其他水稻系统,因为前者不再是可持续的。本研究的目的是研究三种不同水稻耕作制度下的土壤化学物理特性和水稻产量。本研究在sagen reggency Sambiredjo街道进行,采用随机完全区设计,3个重复,处理为有机、半有机和常规水稻系统。2017年3月,在准备土壤之前,在每个站点的5个随机采样点采集1 kg深度为0-20 cm的复合土壤样品。2017年6月底收获了稻米生物质产品,即稻谷、稻秆和稻残。结果表明,有机田土壤化学-物理肥力优于半有机和常规系统,半有机系统在土壤pH、有机C、全氮、全磷、全钾、土壤容重、颗粒密度、土壤孔隙度和渗透率等方面均优于常规系统。在水稻生物量生产中也观察到类似的发现。有机、半有机和常规体系的稻谷产量分别为7.52±0.49、6.40±0.10和6.07±0.38吨,秸秆产量分别为9.04±0.61、8.67±0.58和6.87±0.72吨,稻残产量分别为4.82±0.48、3.25±0.31和3.23±0.35吨/公顷。与常规系统相比,稻谷、秸秆和稻渣的有机含量分别提高了23%、31%和49%。与常规处理相比,半有机处理对稻谷、秸秆和稻渣的改良率分别为5%、26%和0.62%。短期研究结果表明,有机水稻种植优于半有机和传统水稻种植,但长期效果有待进一步评价。绿色革命,绿色革命,绿色革命,绿色革命,绿色革命Penelitian bertujuan untuk mempelajari sifat finisik dankimia tanah serta mengetahui hasil padi dari系统有机,半有机和常规。Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sambiredjo, Kabupaten Sragen dengan menggunakan rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dengan perlakuan: buddidaya padi organik,半organik和konvenional。泰国市场2017年7月30日-20厘米泰国市场,泰国市场。Panen brangkasan padi, yang meliputi gabah, jerami dan sisa tanaman (akar dan podongan batang yang tertinggal), dilakukan padahir bulan, 2017年6月。Hasil percobaan menunjukkan bahwa sifat kimia和fisik tanah paada系统有机、有机、有机、氮、磷、总钾、土壤、土壤颗粒、孔隙和渗透性。Selain itu, budidaya,半有机lebih, dibandingkan, dengan, konicony。Hasil gabah开云达聚光技术,但adalah 7,52±0,49;6,40±0,10丹6,07±0,38,jerami sebesar 9,04±0,61,8,67±0,58丹6,87±0,72丹sisa tanaman seberat 4,82±0,48;3、25±0,31日丹3,23±0,35吨ha-1musim-1pada budidaya padi organik,半organik丹konvensional。Dibandingkan dengan budidaya konvension, system organik meningkatkan gabah, jerami dan sisa tanaman berturut turut sebesar sebesar 23%, 31% dan 49%。Apabila dibandingkan antara系统常规登甘半有机,juga terjadi peningkatan sebesar 5%, 26% dan 0.62% untuk gabah, jerami dan sisa tanaman。Penelitian ini menypulykan bahwa budidaya padi organik lebih unggul dibandingkan dengan semi organik danconvension namun pengaruh jangka Panjang perlu dievaluasi lebih lanjut。